Kuasai Teknik Komunikasi Virtual, Kunci Tampil Menarik dan Efektif di Depan Kamera

Indonesia  | English
bagikan berita ke :

Senin, 20 Desember 2021
Di baca 1529 kali

Pusat Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara (PPKASN), Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) menyelenggarakan Webinar Kehumasan bertajuk “Online Public Speaking: Berkomunikasi yang Menarik dan Efektif di Depan Kamera” pada Senin (20/12). Berlangsung daring, webinar yang menghadirkan Public Figure/Communication Coach, Hilbram Dunar sebagai narasumber ini bertujuan meningkatkan wawasan dan pengetahuan ASN di lingkungan Kemensetneg.

Membahas tentang komunikasi berarti memperhatikan bagaimana menjadi pribadi yang dapat tampil dan berbicara di hadapan publik dengan baik. Komunikasi yang kini kerap dilakukan secara virtual atau di depan kamera, menuntut seorang pembicara mampu berkomunikasi (Powerful Virtual Communication) dengan penguasaan verbal, vocal, dan visual (3V) yang menarik dan efektif. Dalam keterbatasan ruang tampil pada acara/kegiatan online, Hilbram menjelaskan bahwa pembicara yang dapat diterima oleh audiens harus bisa menjadi pribadi yang dipercaya (reliable) dan meyakinkan (convincing).  

“Untuk bisa menjadi pribadi yang reliable dan convincing, mau tidak mau kita harus memperhatikan tips, tricks, dan techniques-nya. Untuk memaksimalkan bagaimana cara berbicara pada pertemuan virtual, saya akan membagikan tujuh teknik komunikasi virtual,” kata Hilbram memulai paparannya.

Teknik pertama adalah memiliki penampilan menarik. Dalam menyampaikan konten yang menarik, Hilbram menyampaikan seorang pembicara harus meyakinkan, antara lain dengan memperhatikan framing (jarak dengan kamera) agar terlihat nyaman bagi audiens. Pembicara juga dapat tampil professional dengan menyiapkan latar belakang (background strong message) sehingga menghindari audiens terganggu dan tidak fokus pada pembicara.

Selanjutnya adalah menyiapkan materi yang ringkas. “Untuk membuat materi ringkas, saya menyingkatnya dengan teknik KISS, yaitu Keep It Short and Simple. Buatlah materi pendek, sederhana tapi powerful dan sampaikanlah presentasi dengan GISI, yaitu Greeting/salam, Introduction/tujuan, Story/cerita, dan Interaction/interaksi), ujar Hilbram sehingga audiens mengerti dan paham. Teknik ini bisa dilakukan dengan membuat presentasi menggunakan metode 1-3-5, menyampaikan satu topik, tiga hal untuk diingat, dan lima cara untuk dilakukan supaya audiens mengerti.

Ketiga, dalam memberikan materi, pembicara bisa sering berinteraksi dengan audiens. Hal itu dilakukan untuk memberikan rasa pada audiens bahkan seperti mengajak bicara, memberikan feedback walaupun satu arah. Hilbram memberitahukan bahwa pembicara sebaiknya mengenal audiens. Semakin mengenal audiens  maka konten yang disampaikan pembicara akan diterima dengan baik.

Teknik keempat adalah memperhatikan kontak kamera. Hal ini penting, mengingat dalam setiap teori komunikasi, melakukan kontak mata sangat penting untuk menyambung rasa dengan audiens. “Sampaikan materi dengan menjelaskan, bukan hanya membacakan,” ucap Hilbram. Communication is a heart skill, jika ingin berkomunikasi maka pembicara harus memberikan rasa kepada audiens, berbicara sejajar (eye level), dan memperhatikan pencahayaan agar tampil professional di depan kamera.

Berikutnya, Hilbram menerangkan teknik kelima yaitu berbicara dengan suara jelas dengan menggunakan mikrofon supaya suara terdengar bersih sehingga dapat didengar audiens. Kemudian teknik keenam, pembicara belajar membiasakan nyaman dengan hening. Ketika seseorang melakukan virtual communication dalam sebuah pertemuan, imajinasikan bahwa pembicara berada di hadapan banyak audiens yang sedang menyimak. Ia mengatakan dalam 3V, visual adalah hal paling utama yang harus diperhatikan.

Teknik yang terakhir dalan komunikasi virtual yaitu pembicara harus menunjukkan ketertarikan supaya dapat tampil dengan menarik. Hilbram menjelaskan, supaya menarik, pembicara dapat melakukan story telling atau dengan mengunakan bahasa tubuh yang baik sehingga dapat menarik audiens.

Di akhir webinar, Hilbram menekankan, “Dengan 7 Virtual Communication Techniques yang dimiliki, kita punya kemampuan berkomunikasi yang sama impactful dan powerfulnya dengan ketika kita bertatap muka secara langsung sehingga dimanapun saat anda bekerja baik meeting, presentasi, seminar, memberikan masukan/feedback, tetap bisa dimengerti dan anda bisa menjadi pribadi yang dipercaya dan meyakinkan,” pungkas Hilbram mengakhiri paparannya.

Sebagai penutup, Kepala PPKASN, Adyawarman memberikan cendera mata kepada Hilbram Dunar. Webinar Kehumasan juga berlangsung sangat menarik dengan ditambahnya sesi kuis berhadiah. (DEW-Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           1           0           0           0