Latihan Pernapasan Mindfulness, Kunci Penting Sehat Mental

 
bagikan berita ke :

Selasa, 22 Oktober 2024
Di baca 277 kali

Biro Sumber Daya Manusia (SDM), Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) melanjutkan workshop (lokakarya) kesehatan mental seri 2 yang bertajuk "Happy Mind, Happy Life: Dive into Mindfulness for Better Life" pada Selasa (22/10). Kegiatan yang berlangsung daring dan luring di Aula Serbaguna Gedung 3, diikuti para pejabat dan pegawai di lingkungan Kemensetneg.

Workshop ini diadakan dalam rangka menyambut Hari Kesehatan Mental Sedunia dan untuk menciptakan situasi kerja yang sehat mental bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) Kemensetneg. Rangkaian kegiatan pembinaan mental dan kesejahteraan yang dilakukan Biro SDM ini telah diadakan sebelumnya pada 7 Oktober 2024 lalu.

"Untuk pagi ini kita akan melaksanakan seri kedua workshop kesehatan mental. Harapan kami tahun depan masih bisa kita laksanakan lagi dengan konsep seperti ini, di mana kita akan mendengarkan materi sekaligus praktik. Jadi, belajar lebih memahami lagi bagaimana mindfulness akan bermanfaat buat diri kita sendiri," ucap Analis SDM Aparatur Ahli Madya, Erlina Widyaningsih membuka workshop.

Akhir-akhir ini, pendekatan mindfulness untuk kesehatan mental sering dikemukakan karena dipercaya dapat mengatasi stres dan kecemasan sekaligus meningkatkan fokus dalam bekerja. Informasi dan praktik mindfulness dijelaskan langsung oleh para psikolog dari Riliv yaitu Uswah Ainiyya dan Arlene Eleanor.

Memulai sesinya, Uswah Ainiyya menjelaskan bahwa mindfulness bisa dilakukan oleh siapa saja karena mindfulness tidak selalu dengan bermeditasi atau berdiam diri. Sesederhana ketika sedang makan, orang hanya harus fokus warna, rasa atau aroma makanan seperti apa tanpa harus memikirkan kemarin dan besok akan makan apa.

"Kita hadir di masa ini, tidak di masa lalu atau terpikir tentang masa depan. Mindfulness tidak hanya mengosongkan pikiran. Mindfulness tidak hanya berguna untuk kesehatan mental melainkan juga kesehatan fisik. Aktivitas mindfullness tidak hanya memblokir pikiran negatif tapi menyadari adanya pikiran negatif itu juga," ucap Uswah.

Uswah menegaskan, "Kesehatan mental itu berdampak pada produktivitas kerja, sehingga Kemensetneg aware dengan hal ini karena selain bisa produktif di lingkungan kerja, kita juga bisa produktif menjalani kehidupan pribadi kita".

Memasuki sesi selanjutnya Arlene Eleanor menyampaikan bahwa kebanyakan orang merasa perlu keluar dari zona nyaman, sementara mindfulness justru mengajarkan orang untuk masuk ke zona nyaman yang baru, lebih nyaman dan luas dibandingkan zona nyaman sehari-hari. "Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat dan jiwa yang sehat berarti memiliki emosi yang sehat, yang positif," ucap Arlene.

Disamping materi tentang mindfulness, Arlene mengajak peserta workshop yang hadir untuk berlatih pernapasan (breathing practice). Diringi irama yang sangat menenangkan, Arlene memandu peserta untuk duduk di posisi yang nyaman, lalu menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya secara perlahan.

"Jangan kehilangan jejak napas saat berlatih dan fokus hanya pada menarik dan menghembuskan napas. Lakukan selama beberapa saat. Suara apapun yang ada, jangan meninggalkan napas Anda. Ketika Anda memikirkan sesuatu maka Anda akan kehilangan jejak napas Anda. Jadi, ketika nanti Anda sedang banyak pikiran atau kalut, bernapaslah dengan fokus hingga merasa rileks karena napas berarti saat ini (now)," ujar Arlene.

Menutup sesi pelatihan, Arlene menekankan untuk tidak berada terlalu lama dalam medan energi negatif. Kemudian cobalah untuk tetap berada pada kondisi yang mengandung  energi positif (menyenangkan). Terakhir, Arlene mengingatkan kepada peserta workshop untuk segera minta pertolongan pada pihak yang terpercaya atas masalah yang sedang dihadapi. (DEW/YLI-Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
1           0           0           0           0