Mahasiswa Nekat Bacakan Pantun Demi Dapatkan Sepeda Presiden

 
bagikan berita ke :

Sabtu, 16 September 2017
Di baca 856 kali

Saat itu, sebenarnya Presiden telah mengakhiri sambutannya. Namun ia dibisiki ajudannya Kolonel Inf Deddy Suryadi bahwa masih ada sepeda yang belum dibagikan. “Katanya kalau ketemu saya nggak ada kuis, nggak ramai ya,” ucap Presiden disambut tepuk tangan meriah.

Presiden pun bertanya siapa yang mau maju untuk menunjukkan tangannya. Hampir semua undangan yang terdiri dari mahasiswa menunjukkan tangannya tinggi-tinggi. Yopi tampak berlari kencang, namun ia kalah cepat dengan seseorang yang posisinya lebih dekat dengan podium.

Saat kesempatan kedua, sebagaimana dilansir dalam rilis Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin bahwa dengan pertanyaan untuk menyebutkan nama-nama pulau di Indonesia, Yopi kembali kalah cepat dengan seorang mahasiswa yang mengenakan jaket berwarna merah.

Di kesempatan ketiga, Presiden tampaknya melihat kegigihan Yopi dan langsung memintanya untuk naik ke podium. “Tadi yang sudah lari-lari maju ke depan,” kata Presiden.

Sebelum bertanya kepada Yopi, Presiden bertanya, “Kenapa ngotot banget, udah ditahan Paspampres, masih ngotot mau maju ke depan."

Yopi hanya tersenyum ditanya Presiden tentang kegigihannya untuk maju ke podium. “Sebelum saya dipertanyakan Bapak, saya mau membacakan pantun,” ucap Yopi, Presiden pun mempersilakan Yopi untuk membacanya.

Buah sawi dimakan cinta
beli tas merek anoa
Selamat datang Pak Jokowi tercinta
di universitas kebanggaan Banoa, UMB

Buah sawi dimakan cinta
buah kedondong ada di Kenya
Duhai pak jokowi tercinta
bagi dong sepedanya

Presiden tidak bisa menahan tawanya mendengarkan pantun dan melihat gaya Yopi. “Udah gak jadi saya tanya,  sepedanya langsung diambil sana,” ucap Presiden.

Pentingnya Pendidikan Karakter Antisipasi Perubahan

Dalam kesempatan tersebut, Presiden mengatakan bahwa saat ini anak-anak muda yang merupakan generasi milenial, akan mempengaruhi pasar, lanskap ekonomi, dan lanskap politik global pada 5-10 tahun mendatang. Mereka adalah generasi yang memanfaatkan gawai untuk memperoleh informasi.

Oleh sebab itu, Presiden mengingatkan pentingnya pendidikan karakter agar dapat mengantisipasi infiltrasi budaya melalui gawai yang tidak dapat dikontrol oleh siapapun itu.

"Infiltrasi budaya itu masuk tanpa kita bisa screening dengan baik, satu-satunya yang bisa kita lakukan adalah memperkuat harapan anak-anak kita dengan menanamkan nilai-nilai agama, nilai-nilai Pancasila, nilai-nilai budaya kita. Jangan sampai tergerus oleh budaya-budaya asing, inilah tugas kita bersama,” kata Presiden.

Presiden juga mengingatkan bahwa persaingan antar negara di era globalisasi seperti sekarang ini tidak dapat kita hindari. Untuk itu ia mengatakan bahwa pemerintah menaruh perhatian terhadap pembangunan infrastruktur yang merupakan sebuah fondasi pembangunan nasional.

"Itu basic, fondasi, orang ngomong apapun ini basic, Amerika juga pertama yang dibangun infrastruktur, Tiongkok juga, baru berikutnya pembangunan sumber daya manusia," kata Presiden.

Terkait sumber daya manusia, Presiden Jokowi juga menyampaikan bahwa saat ini pemerintah tengah membuka rekrutmen PNS dalam jumlah besar.

"Kalau mau daftar cepat, daftar baik di Kementerian Keuangan banyak sekali, Kementerian Hukum banyak sekali, Kementerian yang lain juga banyak sekali. Juga di bumn, info kemarin ada 17 ribu lowongan pekerjaan di BUMN yang bisa dimasuki anak-anak kita," pungkasnya.

Turut hadir mendampingi Presiden, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor dan Rektor Universitas Muhammadiyah Banjarmasih Ahmad Khairuddin. (Humas Kemensetneg)



Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0