Makan Bergizi Gratis dan SDM Unggul

 
bagikan berita ke :

Rabu, 18 Desember 2024
Di baca 284 kali

Foto: indonesia.go.id


Oleh Eddy Cahyono Sugiarto

 

Program Makan Bergizi Gratis menjadi strategis lantaran dapat memberdayakan ekonomi di tingkat desa hingga provinsi karena melalui uang makan untuk tiap anak akan beredar  Rp 8 miliar per desa per tahun. Kita akan balikkan yang uang tersedot ke pusat, ke Jakarta, kita balik uang sekarang akan turun ke desa-desa, ke daerah-daerah”.

 

(Sambutan  Presiden Prabowo Subianto dalam  Penyerahan DIPA 2025,  10 Desember 2024)

 


Pembangunan sumber daya manusia (SDM) unggul merupakan kunci bagi kemajuan suatu bangsa. Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menempatkan hal ini sebagai prioritas utama dalam mewujudkan visi Indonesia yang maju, mandiri, dan berkeadilan. Salah satu program andalan yang dirancang untuk mendukung agenda tersebut adalah Program Makan Bergizi Gratis.

 

Program ini tidak hanya berfokus pada pemenuhan kebutuhan nutrisi masyarakat, khususnya anak-anak dan kelompok rentan, tetapi juga memiliki korelasi erat dengan peningkatan kualitas SDM Indonesia dan juga pemberdayaan ekonomi di daerah dengan akumulasi perputaran uang beredar di daerah dan pertumbuhan ekonomi inklusif.

 

Program Makan Bergizi Gratis yang diinisiasi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto merupakan langkah strategis dalam mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dengan memastikan pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat  dengan baik dan berkualitas.  Kualitas pangan dan gizi merupakan kunci utama dalam menciptakan sumber daya manusia yang unggul.

 

Program Makan Bergizi Gratis juga sejalan dengan visi Indonesia 2045 yang menargetkan terciptanya generasi emas atau generasi yang mampu membawa Indonesia menjadi negara maju. Berdasarkan riset, Indonesia diproyeksikan akan memiliki populasi muda yang besar pada tahun 2045 dan program ini dapat menjadi pilar penting dalam mendukung generasi muda yang sehat, produktif, dan siap bersaing di masa depan.

 

Secara sederhana kualitas SDM yang unggul ditandai oleh individu yang sehat, cerdas, dan produktif yang prasyaratnya adalah terpenuhinya kebutuhan nutrisi masyarakat, khususnya kalangan generasi muda. Namun ironinya SDM Unggul yang kita cita-citakan sebagai pilar utama pencapaian Indonesi Maju, masih menghadapi tantangan yang membutuhkan perhatian besar dari kita bersama untuk mencarikan solusinya.

 

Tantangan gizi buruk dan stunting masih menjadi hambatan serius di Indonesia. Menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, angka prevalensi stunting di Indonesia berada di angka 21,6% meskipun sudah mengalami penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pemerintah memiliki target untuk menurunkan angka stunting menjadi 14% pada 2024.

 

Selain stunting, gizi buruk juga menjadi tantangan lainnya  yang dapat mempengaruhi kualitas SDM mendatang karena gizi yang buruk di masa pertumbuhan akan berdampak signifikan terhadap perkembangan kognitif, fisik, dan kemampuan belajar seseorang, yang pada akhirnya memengaruhi produktivitas di masa depan. Data Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa 3,8% anak balita di Indonesia mengalami gizi buruk.

 

Hal ini berarti masih ada jutaan anak yang berpotensi mengalami hambatan pertumbuhan dan perkembangan. Situasi ini memerlukan kebijakan terobosan untuk memastikan pemenuhan nutrisi di seluruh lapisan masyarakat, terutama di kalangan anak-anak yang merupakan generasi penerus bangsa.

 

Urgensi Program Makan Bergizi Gratis

 

Program Makan Bergizi Gratis hadir sebagai solusi konkret untuk memastikan setiap individu, terutama anak-anak sekolah, memperoleh akses terhadap makanan yang sehat dan bergizi. Dengan gizi yang terpenuhi sejak dini, anak-anak Indonesia diharapkan tumbuh menjadi generasi yang cerdas, kuat, dan siap bersaing di tingkat global.

 

Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, melihat urgensi dari permasalahan stunting dan gizi buruk, telah menyusun langkah-langkah strategis untuk memastikan keberhasilan program ini, antara lain dengan pemberian makanan bergizi di sekolah-sekolah baik di tingkat dasar maupun menengah. Setiap sekolah bekerja sama dengan penyedia makanan lokal untuk menyiapkan makanan sehat yang memenuhi standar gizi yang ditetapkan Kementerian Kesehatan.

 

Selain itu, implementasi program Makan Bergizi Gratis juga mendorong keterlibatan petani, peternak, dan nelayan lokal sebagai pemasok utama bahan makanan bergizi. Hal ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha kecil, tetapi juga memastikan keberlanjutan rantai pasok pangan nasional.

 

Program Makan Bergizi Gratis merupakan langkah awal yang krusial untuk membangun fondasi SDM unggul yang bercermin pada best practice yang dilakukan oleh negara-negara lain sebagai salah satu cara dalam mempersiapkan SDM Unggulnya. Beberapa negara telah lebih dahulu menerapkan program serupa dan membuktikan keberhasilannya dalam mendukung pembangunan SDM unggul.

 

Belajar dari Praktik Makan Bergizi Gratis di Berbagai Negara

 

Secara global program makan bergizi gratis sejatinya telah menjadi kebijakan strategis di berbagai negara dalam kaitannya dengan upaya peningkatan kualitas SDM mesikpun dengan penamaan yang berbeda-beda.  Berdasarkan data dari World Food Programme (WFP) tahun 2022, rata-rata negara di seluruh kawasan dunia sudah punya program makan gratis.

 

Hal ini tercatat dalam laporan The State of School Feeding Worldwide 2022 dari World Food Programme (WFP). Berdasarkan data WFP, pada 2022 setidaknya 53 negara di kawasan Eropa-Asia Tengah punya kebijakan makan bergizi gratis. Kemudian, negara-negara di kawasan Afrika-Sub Sahara juga memiliki kebijakan ini dengan total 44 negara. 

 

Kawasan Amerika Latin-Karibia dengan jumlah 37 negara yang memiliki kebijakan makan bergizi gratis. Kawasan Asia Timur-Pasifik dengan 32 negara, Timur Tengah-Afrika Utara dengan 19 negara yang menerapkan kebijakan makan bergizi gratis. 

 

Best practise yang dapat diambil dapat dicermati dari praktik program Bolsa Familia di Brasil yang berhasil menurunkan angka stunting di Brasil dari 19,5% pada tahun 2000 menjadi 7% pada 2019 atau School Lunch Program di Jepang yang telah diterapkan sejak tahun 1947 dan membuat Jepang memiliki angka stunting terendah di dunia saat ini, yakni 2,1%.

 

Keberhasilan negara-negara tersebut menunjukkan bahwa program pemberian makanan bergizi gratis memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan, pendidikan, dan pembangunan ekonomi sebuah bangsa.

 

Makan Bergizi Gratis bukan sekadar program pemenuhan kebutuhan dasar, tetapi merupakan investasi jangka panjang bagi bangsa. Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto memahami bahwa membangun SDM unggul adalah fondasi utama dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Dengan generasi yang sehat, cerdas, dan produktif, Indonesia akan mampu mencapai lompatan besar dalam pembangunan ekonomi, inovasi, dan daya saing global.

 

Program Makan Bergizi Gratis adalah wujud nyata komitmen pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam menyiapkan generasi penerus bangsa yang sehat dan berkualitas. Melalui implementasi yang sistematis dan terukur, program ini akan menjadi motor penggerak dalam mewujudkan visi SDM unggul dan Indonesia yang lebih maju di masa depan.

 

Kita tentunya berharap program yang akan mulai berjalan di Indonesia pada 2 Januari 2025 mendatang mendapatkan dukungan yang optimal dari beragam pemangku kepentingan sehingga program tersebut yang akan menyasar 19,47 juta orang dengan anggaran Rp. 71 triliun hingga akhir tahun 2025 dapat berjalan sesuai rencana dan membawa kemanfaatan dalam menciptakan SDM Unggul di Indonesia.

 

Kesuksesan dari implementasi program tidak hanya semata-mata menjadi tugas pemerintah diperlukan dukungan kolaborasi multisektoral dalam memastikan  tataran implementasi berjalan sebagaimana yang diharapkan, mengingat pentingnya   kemanfaatan program  dalam membangun generasi yang lebih sehat, cerdas, dan produktif sebagai investasi penting untuk masa depan SDM Unggul Indonesia Maju.  Semoga.

 

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
10           4           3           0           6