Memaknai Isra Mikraj Sebagai Proses Naiknya Derajat Bangsa Indonesia

 
bagikan berita ke :

Selasa, 10 April 2018
Di baca 798 kali

Peringatan Isra Mikraj harus dimaknai sebagai upaya untuk meningkatkan derajat bangsa ke tingkat yang lebih tinggi. Baik peningkatan ekonomi, kewibawaan Indonesia di mata internasional, maupun kepemimpinan Indonesia di antara negara-negara muslim.
 
Demikian disampaikan Presiden Joko Widodo dalam Peringatan Isra Mikraj di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu 10 April 2018.
 
“Setiap kali kita memperingati Isra Mikraj kita harus ingat bahwa kita harus naik menjadi lebih baik harus selalu mengalami peningkatan ke arah lebih baik,” kata Presiden.
 
Sebagaimana diartikan secara harfiah, isra yang artinya perjalanan di malam hari, dan mikraj yang berarti naik atau tangga naik, Presiden Jokowi mengajak semua elemen bangsa untuk selalu berupaya menjadi yang lebih baik.

Dalam hal ekonomi misalnya, pemerintah terus bekerja keras meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan. Melalui pembangunan infrastruktur di seluruh pelosok Tanah Air, pemerintah berusaha untuk meningkatkan pemerataan dan kemampuan ekonomi ummat.
 
“Kita memperbaiki akses masyarakat terhadap pelayanan pendidikan dan kesehatan, termasuk ketrampilan dan permodalan. Termasuk Kredit Usaha Rakyat dan Bank Wakaf Mikro,” ujar Presiden, sebagaimana dikutip dari rilis Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.

Selain itu, Presiden menyampaikan bahwa Indonesia terus menunjukkan kepeduliannya terhadap negara sahabat, utamanya negara sesama muslim.

“Saudara kita sesama Muslim yang sedang dilanda masalah kemanusiaan, kita juga wajib membantu, kita berusaha keras untuk membantu,” jelas Presiden.

Lebih lanjut, Pemerintah juga terus berkomitmen untuk terus membantu perjuangan Palestina baik secara langsung maupun melalui peran aktif di Organisasi Kerjasama Islam (OKI).

“Saya ikut mendorong penyelenggaraan KTT Luar Biasa OKI di Istanbul pada bulan Desember 2017 yang menentang pengakuan sepihak Amerika Serikat terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel,” ucap Presiden.

Dalam sambutannya, Presiden juga menceritakan pengalamannya saat berkunjung ke Bangladesh untuk mengunjungi lokasi pengungsi Rohingya, dan ke Afghanistan sebagai upaya Indonesia dalam membantu proses perdamaian di sana.

“Ini adalah komitmen kita untuk kemanusiaan, komitmen kita untuk perdamaian dunia. Saya ingin menegaskan tentang pentingnya perdamaian, pentingnya persaudaraan sesama Muslim, pentingnya toleransi dan persatuan,” tegas Presiden.

Di akhir sambutannya, Presiden berharap melalui peringatan Isra Mikraj kali ini, bangsa Indonesia dan umat Islam dunia mampu menapak ke jenjang yang lebih tinggi dan berkontribusi pada level internasional.

“Memberikan kontribusi bagi perdamaian dunia, mampu meningkatkan kemakmuran ummat kita, dan mampu memberikan kontribusi bagi kesejahteraan dunia,” tutur Presiden. (Humas Kemensetneg)


Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           1           0           0           0