Mengembangkan Konten Edukatif dan Inovatif sebagai Strategi Menghadapi Tantangan Literasi di Era Digital

 
bagikan berita ke :

Senin, 22 Juli 2024
Di baca 658 kali

Foto Cover: BPMI Setpres


 

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, ponsel pintar telah menjadi jendela pengetahuan yang dapat diakses siapa pun tanpa terbatas jarak dan waktu. Siswa dapat belajar tanpa harus datang ke sekolah, ibu rumah tangga dapat meningkatkan keterampilan melalui berbagai tutorial video, dan pekerja kantoran dapat belajar keterampilan baru selama perjalanan ke kantor melalui kursus online. Namun, melimpahnya informasi ini juga membawa tantangan tersendiri, terutama dalam hal literasi digital dan kemampuan memilih informasi yang akurat dan bermanfaat.

 

Tantangan Literasi di Era Digital

Literasi di era digital menghadapi tantangan seperti akses teknologi yang tidak merata, kualitas konten yang meragukan, serta rendahnya minat baca masyarakat Indonesia. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2023, populasi Indonesia mencapai 278,69 juta jiwa. Namun, minat baca di kalangan masyarakat sangat rendah. Berdasarkan data UNESCO, hanya 0,001% penduduk Indonesia yang memiliki minat baca, yang berarti dari setiap 1000 orang, hanya satu yang aktif membaca. Selain itu, survei Program of International Student Assessment (PISA) pada tahun 2019 menempatkan Indonesia di peringkat ke-62 dari 70 negara dalam hal minat baca, menunjukkan bahwa Indonesia termasuk dalam sepuluh negara dengan tingkat literasi terendah.

 

Pengguna internet sering kali terpapar konten yang tidak edukatif. Kurangnya kemampuan memilah informasi yang akurat dan bermanfaat juga menjadi hambatan besar. Selain itu, kurangnya dukungan dari lingkungan sekitar dan kurangnya pelatihan guru dalam menggunakan teknologi untuk pembelajaran memperburuk situasi dalam menghadapi tantangan literasi digital. Di daerah terpencil, kendala bahasa dan infrastruktur seperti jaringan internet yang tidak stabil juga menjadi tantangan.

 

Solusi Melalui Konten Edukatif dan Inovatif

Pengembangan konten edukatif yang inovatif dan menarik menjadi kunci utama. Aplikasi pembelajaran interaktif menggunakan gamifikasi, Augmented Reality (AR), dan Virtual Reality (VR) dapat membuat proses belajar lebih menarik. Penting juga menciptakan konten sesuai budaya dan bahasa lokal, seperti cerita rakyat dan sejarah lokal.

 

Program literasi berbasis komunitas seperti klub buku, sesi bercerita, dan perpustakaan keliling dapat meningkatkan minat baca. Media sosial seperti YouTube, Instagram, dan TikTok dapat digunakan untuk menyebarkan video singkat, infografis, dan tutorial yang menarik.

 

Mengadakan kampanye literasi digital dengan melibatkan pemerintah, swasta, dan organisasi nonprofit dapat meningkatkan kesadaran literasi digital. Pelatihan literasi digital untuk guru dan orang tua juga penting agar mereka dapat mendukung anak-anak dalam menggunakan teknologi untuk belajar.

 

Peningkatan akses teknologi dengan menyediakan perangkat digital terjangkau dan memperluas jaringan internet di daerah terpencil harus menjadi prioritas. Kolaborasi dengan perusahaan teknologi besar dapat membantu menyediakan alat pembelajaran digital berkualitas. Menyediakan materi pembelajaran dalam berbagai format seperti video, audio, e-book, dan infografis memungkinkan siswa memilih format yang sesuai dengan gaya belajar mereka.

 

Kesimpulan

Mengatasi tantangan literasi di era digital memerlukan pendekatan inovatif dan kolaboratif melalui pengembangan konten edukatif yang menarik dan relevan. Dengan memanfaatkan teknologi yang tepat dan melibatkan berbagai pihak, kita dapat membuka peluang belajar yang lebih luas bagi semua kalangan, menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, dan meningkatkan literasi digital di seluruh masyarakat. Edukasi yang berkualitas dan inklusif akan membawa dampak positif jangka panjang bagi perkembangan individu dan masyarakat.

 

Sumber Referensi:

Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara. (2023, September 7). Manca: Untuk Literasi yang Menyenangkan. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Diakses pada 22 Juni 2024, dari

https://balaibahasasumut.kemdikbud.go.id/2023/09/07/manca-untuk-literasi-yang-menyenangkan/


 

Nama Lengkap

: Habiba Jamal El Afif

Pekerjaan

: Penulis

Instansi

: -

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
1           1           0           0           0