Mensesneg: Automasi Tidak Akan Menggantikan Manusia

 
bagikan berita ke :

Rabu, 02 Mei 2018
Di baca 879 kali

Rabu (02/05), Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) melangsungkan Pelantikan Pejabat Administrator dan Pengawas (Eselon III dan IV) di Aula Serbaguna Gedung III Kemensetneg, Jakarta. Menteri Sekretaris Negara, Pratikno melantik 128 pejabat yang terdiri dari 50 Pejabat Administrator dan 78 Pejabat Pengawas baik promosi maupun rotasi.

Berdasarkan Keputusan Mensesneg Nomor 81 Tahun 2018 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan Administrator dan Pengawas di lingkungan Kemensetneg, 128 pejabat tersebut akan diberikan tunjangan jabatan struktural sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Selain pengambilan sumpah, penandatanganan pakta integritas juga dilakukan dalam pentikan pejabat hari ini.

Dalam sambutannya, Pratikno mengucapkan selamat terutama kepada para pejabat yang mendapatkan promosi di jabatan yang baru diamanahkan. “Saya tidak bosan menyampaikan bahwa kita itu beradadi jantungnya republik. Ibarat pendulum, kita ada di puncak pendulum, pergeseran sedikit di atas maka akan berimplikasi besar ke bawah,” ujarnya.

Ia juga kembali mengingatkan bahwa zero mistakes adalah prinsip yang harus dikembangkan dengan penuh kehati-hatian sekaligus tetap berinovasi. Inovasi yang lahir akan direkam dalam Jurnal Inovasi Kemensetneg sehingga bermanfaat untuk generasi yang akan datang bahkan untuk organisasi yang lain.

Kepada pejabat yang bergeser ke jabatan yang baru, Mensesneg berpesan agar dapat memanfaatkan kesempatan untuk menunjukan prestasi dalam suasana yang baru. “Kita tidak mungkin jadi tauladan dalam kecepatan, efisiensi, efektifitas. Kita tidak mungkin jadi tauladan dalam akuntabilitas hanya dengan bekerja keras, tapi harus bekerja cerdas,” kata Pratikno sambil mengingatkan pesan Presiden Joko Widodo. Oleh karena itu, para pejabat diharuskan berinovasi dengan mengikuti perkembangan IPTEKS dan menyederhanakan business process/cara kerja.

“Jadi, pertama adalah perbaikan dan sederhanakan business pocess (debirokratisasi). Kedua adalah dengan mengoptimalkan teknologi (digitalisasi) dengan memanfaatkan pekerjaan untuk automasi,” ucapnya.

Pratikno dalam pengarahannya mengajak seluruh pejabat yang dilantik untuk dapat menjalankan debirokratisasi. Menyederhanakan business process dilakukan dengan memanfaatkan beberapa pekerjaan untuk automasi. Hal tersebut dilakukan karena teknologi telah tersedia dan lembaga lain juga melakukannya. Mensesneg berharap dengan melakukan digitalisasi dan menggunakan big data analitik, pekerjaan dapat dilakukan oleh mesin.

Kepada seluruh pejabat dan undangan yang hadir, Pratikno menyampaikan untuk tidak perlu khawatir kalau nantinya pekerjaan berkurang. "Manusia diberikan kecerdasan luar biasa untuk berkreasi dan berkreatifitas. Mesin tidak mungkin mengambil alih semua pekerjaan kita tetapi mesin bisa meringankan pekerjaan kita,” jelas Pratikno. Ia berharap dengan waktu lebih yang dimiliki pegawai karena pekerjaan terdelegasikan ke mesin, maka pegawai dapat belajar mandiri, berkreasi, dan berinovasi. (DEW-Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0