Mensesneg: Stop Digitalisasi Sebelum Disimplifikasi

 
bagikan berita ke :

Selasa, 24 April 2018
Di baca 1264 kali

Dalam Peresmian Sistem Informasi Perjalanan Dinas Luar Negeri (SIMPEL) oleh Biro Kerja Sama Teknik Luar Negeri (KTLN), Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno berkesempatan untuk melakukan pengunduhan perdana aplikasi SIMPEL mobile yang merupakan fitur tambahan yang dibangun guna meningkatkan aksesibilitas bagi pengguna layanan. Peresmian SIMPEL V 2.0 yang diselenggarakan di Gedung Krida Bhakti hari ini, Selasa (24/04) merupakan pengembangan dari SIMPLE V 1.0 yang telah diluncurkan pada akhir tahun 2016 lalu.

Pada kesempatan ini, Kepala Bagian Fasilitas Kerja Sama Teknik dan Dukungan Administrasi, Biro KTLN , Adiyarto Sumardjono memandu para unit pemohon antara lain Rektor Universitas Syiah Kuala, Rektor Universitas Diponegoro, dan Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni Universitas Gajah Mada. Tiga unit pemohon tersebut secara simbolik melakukan simulasi penggunaan aplikasi SIMPEL V 2.0 dengan mengisi data permohonan perjalanan dinas luar negeri (PDLN) dan melampirkan dokumen yang dibutuhkan dari masing-masing perguruan tinggi untuk selanjutnya dikirim ke Kemenristekdikti. Setelah itu, Ainun Na’im selaku Sekjen Kemenristekdikti melanjutkan simulasi dengan merekomendasikan dan menyetujui permohonan serta mengirimkan melalui aplikasi SIMPEL ke Kemensetneg. Sebagai penentu keputusan, Kepala Biro KTLN Kemensetneg, Nanik Purwanti kemudian melakukan persetujuan. “Setelah disetujui oleh Kepala Biro KTLN, akan diterbitkan Surat Persetujuan (SP)”, ujar Adiyanto.

Pembangunan SIMPEL merupakan salah satu upaya yang ditempuh dalam meningkatkan efektifitas pelaksanaan PDLN. Kehadiran SIMPEL tidak sebatas pada upaya peningkatan kualiatas layanan perizinan PDLN yang cepat, transparan, akuntabel, dan mudah diakses, namun juga dilengkapi dengan fitur yang dapat mempermudah proses pemantauan efektifitas pelaksanaan PDLN. Kehadiran SIMPEL diharapkan dapat memperbaiki sistem tata kelola perizinan perjalanan dinas luar negeri, sehingga setiap rupiah yang dikeluarkan pemerintah untuk membiayai perjalanan dinas luar negeri dalam berbagai forum internasional dapat memberikan manfaat maksimal bagi pembangunan.

Selain dapat diunduh menggunakan mobile apps baik melalui Android Play Store dan iOS App Store, aplikasi SIMPEL ini memiliki kelebihan lain yakni tanda tangan yang merupakan bentuk persetujuan sudah menggunakan elektronik dan disertifikasi oleh BSSN. Selain itu juga mempercepat akses serta input data yang dapat langsung dilakukan oleh perguruan tinggi masing-masing tanpa harus menyampaikan berkas ke Kemenristekdikti.

Dalam penjelasannya, Direktur Proteksi Ekonomi Digital, BSSN, Anton Setiawan pada acara tersebut mengatakan bahwa pada era internet sekarang ini, demi kenyamanan dan kecepatan semua kebutuhan bertransaksi beralih dari manual ke online. Pada proses verifikasi dan autentikasi sehingga muncul teknik persandian yaitu tanda tangan digital. “Jadi, permohonan dan dokumen yang diajukan sudah bisa ditandatangani secara digital, tidak perlu bertemu muka, dan sah secara hukum sehingga aman dalam bertransaksi”, kata Anton.

Selain mengunduh aplikasi SIMPEL, Mensesneg juga menyampaikan keynote speech dalan acara hari ini. Pratikno kembali mengingatkan pesannya kepada Biro KTLN beberapa tahun lalu, “Stop digitalisasi sebelum disimplifikasi. Kalau itu dilakukan namanya hanya mendigitalkan sebuah kompleksitas. Jadi, make it simple first, then digitalized”, ujarnya.

Ia menjelaskan alasan dibuatnya SIMPEL adalah karena MenPANRB terus mendorong agar layanan masyarakat menjadi lebih baik. Menurut Pratikno, ia sedang mempersiapkan masa depan. “Masa depannya seorang Menteri adalah tidak menjadi Menteri. Masa depan saya adalah menjadi Dosen dan saya akan mengurus SIMPEL ini,” ujarnya sambil tersenyum.

Mensesneg juga menyampaikan bahwa di masa yang akan datang aplikasi SIMPEL akan terus dikembangkan guna peningkatan kualitas pelayanan perizinan perjalanan dinas luar negeri. Pengembangan lebih lanjut antara lain akan dilakukan melalui kajian lebih lanjut atas business process SIMPEL dan kemungkinan percepatan layanan dengan memanfaatkan Artificial Intelligent (AI)/Machine Learning.

Sosialisasi terkait teknis pengoperasian aplikasi SIMPEL juga diberikan kepada  250 undangan yang terdiri dari Perguruan Tinggi Negeri/Swasta dan Koordinator Wilayah Kopertis serta para Direktur Politeknik dari seluruh Indonesia. (DEW-Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0