Menteri Sekretaris Negara Melantik Dua Direksi PPK GBK yang Baru

Indonesia  | English
bagikan berita ke :

Rabu, 06 Januari 2021
Di baca 3902 kali

Mengawali tahun 2021, Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, melantik Direksi Badan Layanan Umum Pusat Pengelola Komplek Gelora Bung Karno (PPK GBK), Jakarta. Bertempat di Aula Serbaguna Gedung III Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Pratikno melantik serta membacakan sumpah yang diikuti oleh dua orang Direksi PPK GBK yang baru, Rabu (6/1).

Sesuai dengan Keputusan Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2021, Rakhmadi Afif Kusumo dilantik menjadi Direktur Utama PPK GBK, dan Mokhamad Rofik Anwar sebagai Direktur Pembangunan dan Pengembangan Usaha PPK GBK.

Pratikno dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada dua direksi yang baru dilantik, dan menyampaikan ucapan terima kasih kepada direksi terdahulu. “Saya mengucapkan selamat kepada direksi yang baru dilantik, saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Pak Winarto (Dirut PPK GBK sebelumnya) yang memberikan kontribusi yang sangat besar dalam pengelolaan GBK. PPK GBK terkadang punya hajat internasional yang sangat berat, seperti Asian Games, saya yakin Pak Adi dan Pak Rofik mewarisi legacy yang baik dan kuat, baik dalam artian kita telah mewariskan sebuah aset berkelas internasional dengan manajemen yang jauh lebih baik dan ini tentu saja harus kembangkan,” ungkap Pratikno mengawali sambutan.


Pratikno juga menegaskan bahwa GBK bukan hanya sebuah aset, property dan kawasan, namun didalamnya ada sejarah. “Seperti yang dulu saya pernah sampaikan, GBK bukan hanya sebuah aset, property dan kawasan, tetapi didalamnya ada sejarah, sejarah kebesaran Indonesia dan sudah minimal dua kali ditorehkan, menjunjung tinggi nama Indonesia, oleh karena itu, tugas direksi GBK yang baru, satu tentu saja punya karakter, kompetensi, skill pengelolaan korporasi tetapi juga punya tanggung jawab sosial yang berat, GBK adalah etalase Kementerian ini, etalase pemerintah, jadi Saudara tugasnya berat karena harus menjembatani banyak misi yang belum tentu mudah untuk disinergikan tetapi kepiawaian Saudara akan menemukan cara yang lebih baik,” kata Pratikno.

Pratikno juga mengingatkan beberapa hal penting yang akan dihadapi kedua direksi baru ini. “Stakeholders yang dikelola oleh direksi GBK juga bervariasi, bukan hanya mitra bisnis, tetapi juga masyarakat luas sebagai pengguna, dengan berbagai macam kepentingan dan asosiasinya, termasuk sejarah yang harus juga dikemas misinya, jadi ini tugas berat, stakeholder nya berat termasuk dengan Dewan Perwakilan Rakyat, bagi Saudara-Saudara yang belum pernah mengelola organisasi publik ini akan menjadi pengalaman penting, baik berinteraksi dengan pemerintah dan juga masyarakat yang merasa ini milik mereka, saya yakin ini kesempatan yang luar biasa bagi anda untuk menorehkan reputasi, kinerja sebaik-baiknya, berikan pelayanan kinerja korporasi ini menjadi semakin baik,” pungkasnya.


Sebelum menutup sambutan, Pratikno mengingatkan untuk berkomunikasi dengan efektif baik di internal maupun eksternal. “Karena GBK adalah etalase Kemensetneg, etalase pemerintah, terus berkomunikasi dengan kami (Kemensetneg) karena sekali lagi hal-hal kecil pun bisa buat resiko besar, itulah pentingnya juga terus berinteraksi dengan pemerintah, dengan kami, jangan kemudian berinovasi itu penting tetapi kalian juga lupa untuk melihat sisi yang lain, terakhir, integritas adalah segala-galanya,” tutupnya. (ART, Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
1           3           0           3           2