Mewujudkan Pegawai yang Sehat dan Bahagia, Kemensetneg Gelar Webinar Kesehatan Mental
Demi mewujudkan Happy, Healthy, Wealthy di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), Biro Sumber Daya Manusia Kemensetneg menggelar Web Seminar (webinar) yang mengusung tema “Mental Sehat, Kinerja Meningkat”, pada Jumat (4/8).
Diadakan secara daring melalui Zoom Meeting, webinar ini menghadirkan dua narasumber, yaitu Psikolog, Niniek L. Karim dan Dekan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Bagus Takwin
Membuka webinar, Kepala Biro Sumber Daya Manusia, Agussalim menyampaikan inti dari terselenggaranya webinar ini adalah untuk menambah pengetahuan dan kesadaran diri pegawai di lingkungan Kemensetneg mengenai kesehatan mental.
“Seperti apa yang disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara, bahwa pribadi yang bahagia, sehat, dan kaya akan menghasilkan kinerja yang baik.Webinar ini merupakan usaha kami dalam memfasilitasi para pegawai untuk mengetahui kondisi kesehatan mentalnya. Kedepannya, sangat memungkinkan kami bekerjasama dengan para psikolog untuk memfasilitasinya dalam bentuk konseling bagi para pegawai yang memang memerlukan.” ungkap Agussalim dalam sambutannya.
Dalam pemaparannya, Psikolog Niniek L. Kariem mengawalinya dengan anjuran untuk bahagia. Ia juga membagikan, salah satu upaya seseorang mencapai kebahagiaan dengan menerapkan metode Appreciative Inquiry. Metode ini adalah metode mengenali, menggali sekaligus mengasah kualitas diri manusia agar bisa menghasilkan sesuatu yang positif.
“Setiap manusia perlu untuk senantiasa melihat sisi positif, sisi baik-unggul dari segala sesuatu di diri sendiri dan di lingkungan sekitarnya. Karena sejatinya, pikiran yang positif akan menghasilkan perasaan yang positif dan dari situ, sudah pasti bisa membentuk perilaku yang juga positif” jelas Niniek.
Lebih lanjut Niniek menjelaskan, langkah dasar Metode Appreciative Inquiry adalah siklus 5-D yaitu Definition, Discovery, Dream, Design dan Destiny. Pada siklus pertama yakni definition, seseorang menentukan apa yang ingin dicapai. Kemudian berlanjut ke siklus kedua yakni discovery, seseorang mencari dan mengidentifikasi apa yang menjadi kelebihan diri dan lingkungannya.
“Selanjutnya memasuki siklus dream, seseorang membayangkan potensi masa depan yang positif bagi diri dan lingkungan. Untuk mencapai sesuatu yang baik, harus melewati siklus design, seseorang membuat strategi untuk mewujudkan apa yang telah dibayangkan di masa depan, dan yang terakhir ialah destiny, seseorang mendapatkan hasil berdasarkan usaha dan komitmen yang ia lakukan,” lanjut Niniek.
Pemaparan kedua disampaikan oleh Dekan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Bagus Takwin. Bagus menekankan pentingnya kesehatan mental yang baik bagi para pekerja untuk menghasilkan produktivitas yang tinggi. Tak hanya itu, organisasi/perusahaan yang memiliki kesadaran tentang kesehatan mental juga sangat berpengaruh agar para pekerjanya merasa lebih aman dan nyaman di lingkungan pekerjaan.
Mengakhiri pemaparan, Bagus juga menyarankan agar organisasi/perusahaan mampu menyediakan layanan konseling kesehatan mental untuk para pegawai. “Perusahaan dapat memberikan layanan fasilitas konseling kesehatan mental dengan menyediakan ruangan khusus beserta konselor profesional untuk membantu pegawai dalam mengatasi masalahnya. Selain itu, diperlukan juga sistem pelaporan dan evaluasi untuk mengukur efektivitas layanan konseling. Sistem ini harus mencakup umpan balik dari pegawai, informasi tentang masalah yang dihadapi, dan informasi lain yang diperlukan untuk menilai efektivitas layanan” pungkasnya. (SAR, ART/Humas Kemensetneg)