Optimalkan Diseminasi Informasi, Kemensetneg Gelar Sosialisasi Beasiswa/Pelatihan Kerjasama Teknik Luar Negeri

 
bagikan berita ke :

Kamis, 13 Februari 2025
Di baca 613 kali

Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) melalui Biro Kerja Sama Teknik Luar Negeri (Biro KTLN) bekerjasama dengan Kementerian Dalam Negeri, dan Mitra Pembangunan Asing (MPA), menyelenggarakan Sosialisasi Beasiswa/Pelatihan Kerjasama Teknik Luar Negeri yang digelar dalam 2 sesi, yakni Sosialisasi Optimalisasi Pemanfaatan Program Beasiswa dalam Rangka Kerja Sama Teknik Luar Negeri dan Sosialisasi Kebijakan Izin Perjalanan Dinas Luar Negeri Tahun 2025 pada Kamis (13/2).

Berlangsung secara daring dari Studio Pusat Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara (PPKASN) Kemensetneg, Jakarta, sosialisasi yang disiarkan melalui kanal Zoom Meeting dan Youtube Kementerian Sekretariat Negara ini diselenggarakan dalam rangka memaksimalkan pemanfaatan penawaran program pengembangan kapasitas dari Mitra Pembangunan Asing yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, serta menyampaikan informasi terbaru seputar prosedur perjalanan dinas luar negeri.

Sosialisasi dibuka oleh Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg) Juri Ardiantoro yang menyampaikan apresiasi terhadap program beasiswa ini yang berkontribusi dalam peningkatan sumber daya manusia (SDM) masyarakat Indonesia yang unggul.

“Forum sosialisasi ini sangat baik dan bermanfaat. Peningkatan SDM merupakan kunci bagi Indonesia untuk mencapai masa depan yang lebih baik dan menjadi negara maju, sehingga program peningkatan SDM ini menjadi salah satu prioritas utama dalam pemerintahan saat ini,” ujar Juri.

Lebih lanjut, Juri menyampaikan harapannya bahwa program ini diharapkan dapat meningkatkan performa Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Tidak hanya membuka sosialisasi, Wamensesneg Juri juga turut meresmikan fitur terbaru dalam website Biro KTLN yaitu https://ktln.setneg.go.id/ berupa fitur KTLN Scholar yang dapat diakses melalui tautan https://ktln-scholar.setneg.go.id/ yang merupakan portal beasiswa dalam kerangka kerjasama teknik luar negeri.

Kegiatan diskusi panel dimulai oleh Kepala Biro KTLN Noviyanti selaku moderator yang menyampaikan pengantar terkait pemanfaatan beasiswa/pelatihan dalam kerangka kerja sama teknik.

“Kerjasama ini merupakan salah satu mekanisme dalam pengelolaan MPA melalui hibah yang melibatkan berbagai pihak, seperti organisasi multilateral, organisasi bilateral, organisasi regional, organisasi internasional non-pemerintah, dan lembaga keuangan internasional,” jelas Noviyanti.

Noviyanti melanjutkan bahwa dengan pemerintahan baru sejak akhir tahun lalu, Indonesia menargetkan menjadi negara maju pada tahun 2045. Penguatan SDM menjadi salah satu tujuan utama dalam mencapai visi tersebut.

“Eksplorasi peluang internasional menjadi langkah strategis yang harus dilakukan. Terlebih dalam kondisi efisiensi anggaran, pemanfaatan kerjasama luar negeri menjadi solusi efektif untuk tetap meningkatkan SDM,” ujar Noviyanti.

Diskusi dilanjutkan dengan penjelasan yang disampaikan oleh Australia Award Indonesia (AAI), Emily Whelan. Emily menyampaikan bahwa sejak 1953, Australia telah menjadi bagian penting dalam upaya pembangunan kapasitas serta memperkuat komitmen kerja sama dengan Pemerintah Indonesia. Emily pun turut menjelaskan jenis-jenis beasiswa yang ada beserta masing-masing peruntukannya.

Melanjutkan pemaparan, perwakilan dari Kedutaan Besar Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Jakarta, Mao Na menyampaikan kepada para peserta terkait dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk mengikuti training course yang diselenggarakan oleh Pemerintah RRT beserta fasilitas yang akan didapatkan selama mengikuti training course.

Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan oleh perwakilan dari Kedutaan Besar India di Jakarta, Ram Kumar. Ram menjelaskan terkait program The Indian Technical and Economic Cooperation (ITEC) adalah platform utama pengembangan kapasitas dari Kementerian Luar Negeri India, yang didirikan pada tahun 1964. Ram melanjutkan bahwa program ini sepenuhnya didanai oleh pemerintah India sebagai bagian dari upaya penguatan kapasitas dan kerjasama teknis internasional.

MPA lainnya yang memberikan paparan selanjutnya adalah perwakilan dari Pemerintah Korea Selatan - Korea International Cooperation Agency (KOICA) Indonesia oleh Yulia Hastari. Yulia menyampaikan bahwa Korea Selatan menyediakan beasiswa bagi masyarakat umum (Global Korea Scholarship for Graduate Degrees (GKS-G)) dan bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) yakni KOICA.

Pemaparan dilanjutkan oleh Kedutaan Besar Singapura di Jakarta oleh Counsellor Political, Aaron Chee. Aaron menyampaikan bahwa Singapore Cooperation Program (SCP) bertujuan untuk saling berbagi kepada komunitas internasional lewat SCP. “Kami yakin bahwa pengembangan SDM adalah kunci untuk kemajuan negara. SCP itu dipandu dengan prinsip kerja sama selatan-selatan dan mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs PBB,” ucap Aaron.

Pada sesi terakhir, pemaparan disampaikan oleh Head of Business Support Services British Council Jakarta, Jefri Budianto. Jefri dan tim menyampaikan berbagai macam program beasiswa yang ada serta bagaimana cara untuk para peserta kegiatan mendaftarkan dirinya.

Kegiatan yang dihadiri sekitar 1.200 peserta melalui Zoom Meeting  dan 870 peserta melalui Youtube ini mendapatkan antusiasme yang tinggi dari para peserta yang hadir, hal ini terlihat dari banyaknya jumlah peserta, beserta pertanyaan yang diajukan saat kegiatan. (SAL/YJS/KHA - Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
5           0           1           0           0