PAGELARAN KESENIAN TRAIL OF CIVILIZATION: THE JOURNEY OF BUDDHA, DI CANDI BOROBUDUR,JATENG, 26-7-08

 
bagikan berita ke :

Sabtu, 26 Juli 2008
Di baca 1770 kali

SAMBUTAN
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PADA ACARA
PAGELARAN KESENIAN TRAIL OF CIVILIZATION: THE JOURNEY OF BUDDHA
DI CANDI BOROBUDUR, MAGELANG, JAWA TENGAH
PADA TANGGAL 26 JULI 2008

 


Bismillaahirrahmaanirrahiim,

 

Salam damai dan salam sejahtera untuk kita semua,

 

Namo Bodaya,

 

Yang saya hormati Saudara Menteri Kebudayaan dan Pariwisata dan para Menteri serta anggota Kabinet Indonesia Bersatu, para anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia,

 

Yang Mulia para Duta Besar dan pimpinan organisasi-organisasi internasional, serta pimpinan misi kebudayaan negara-negara sahabat, Saudara Gubernur Jawa Tengah, Bupati Magelang, dan para pejabat negara yang bertugas di Jawa Tengah, baik dari unsur eksekutif, legislatif, yudikatif, maupun TNI dan Polri,

 

Ketua Penyelenggara Pagelaran Tari Tapak Tilas Peradaban, The Journey of Buddha, para pemuka agama Buddha yang saya muliakan, Saudara-saudara umat Buddha yang saya cintai,

 

Hadirin sekalian yang berbahagia,

 

Marilah sekali lagi kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan karunia-Nya kita dapat menghadiri pagelaran seni “Jejak-Jejak Peradaban, Perjalanan Buddha, Trail of Civilization: The Journey of Buddha di pelataran Candi Borobudur yang megah dan indah ini. Saya ingin menggunakan kesempatan yang membahagiakan ini untuk menyampaikan ucapan selamat datang kepada para delegasi dari negara-negara Deklarator Borobudur yang berkesempatan hadir dari Laos, Myanmar, Thailand, Vietnam, dan Indonesia sendiri yang berpartisipasi pada pagelaran seni tari malam hari ini. Semoga pagelaran seni tari yang bernuansa religius ini dapat memperkuat kerja sama dalam melestarikan warisan peradaban, sekaligus memperkokoh perdamaian dan persahabatan antar bangsa.

 

Sebagaimana kita ketahui bersama, enam negara ASEAN yaitu, Indonesia, Myanmar, Thailand, Vietnam, Laos, dan Kamboja, banyak memiliki kesamaan budaya dan peradaban yang tinggi. Kita memiliki peninggalan peradaban yang hampir sama di setiap negara yang berasal dari jaman keemasan agama Buddha. Candi Angkor Wat berdiri megah di Kamboja, Candi Bagan yang indah terdapat di Myanmar, Candi Luang Prabang di Laos, Candi Ayuthaya di Thailand, Candi Oh Piao di Vietnam, dan Candi Borobudur di Indonesia. Tentu saya kesamaan budaya dan peradaban dari keenam negara itu harus kita gunakan untuk lebih merajut kebersamaan dan persaudaraan di antara sesama negara ASEAN serta untuk meningkatkan pariwisata, budaya, dan agama.

 

Dua tahun yang lalu, pada tahun 2006, kita telah mencanangkan deklarasi Borobudur. Kita semua berkomitmen untuk memperkuat kerja sama dalam melestarikan warisan peradaban, menjaga perdamaian, dan merajut persahabatan antar bangsa. Kita juga bersepakat untuk merevitalisasi warisan budaya, baik fisik maupun non fisik, sekaligus mempromosikan nilai-nilai peradaban itu melalui pelestarian wisata budaya. Pendekatan budaya yang dilakukan ini, harapan kita, juga akan dapat menjadi solusi untuk mengatasi berbagai permasalahan antar negara. Deklarasi Borobudur juga sepakat untuk memperkuat kerja sama, termasuk memfasilitasi perjalanan wisata regional di antara keenam negara. Selanjutnya, disepakati pula untuk menciptakan lingkungan usaha yang kondusif dalam menarik investor swasta di bidang pengembangan pariwisata yang terkait dengan warisan budaya dengan tetap menghormati prinsip-prinsip pelestarian budaya dan lingkungan.

 

Hadirin sekalian yang saya hormati,

 

Jejak-jejak peradaban yang tersebar di keenam negara ini memiliki pesan moral dari masa silam yang dapat kita pedomani pada masa kini. Warisan peradaban masa silam mampu menumbuhkan proses kreatif yang melahirkan berbagai bentuk kesenian, tradisi, budaya bernuansa religi. Proses kreatif demikian ini dapat merekatkan persahabatan dan kehidupan harmonis antar bangsa. Seni tari religius yang akan kita saksikan bersama merupakan tampilan yang bernafaskan Buddha dan sarat dengan keagungan nilai-nilai yang luhur. Kita masih ingat, tahun lalu, pagelaran seni yang dilaksanakan di tempat ini juga menggambarkan perjalanan pendakian spiritual Buddha untuk mencapai pencerahan sejati. Di dalamnya dilukiskan keteguhan dan tekad yang kuat untuk mencapai tujuan yang mulia. Sebuah sikap hidup yang mudah-mudahan dapat menjadi sumber motivasi dan teladan bagi umat Buddha dan bangsa Indonesia pada umumnya dalam mengatasi berbagai persoalan dan tantangan jaman dewasa ini.

 

Selanjutnya, dalam pengelolaan dan promosi warisan sejarah dan budaya, kita wajib menjaga nilai-nilai sejarah dan budaya itu agar tetap murni dan sarat dengan pesan-pesan moral dan spiritual. Marilah kita kembangkan kreatifitas dan inovasi dalam mempromosikan warisan budaya di setiap negara. Berikan kemasan yang lebih variatif dan promosi dan ekspresi warisan budaya sehingga keseluruhan tampilannya benar-benar menjadi produk ekonomi warisan dan ekonomi budaya yang bernilai tinggi yaitu tampilan seni budaya yang menarik, indah, dan berkesan bagi para wisatawan.

 

Hadirin yang saya hormati,

 

Sebelum mengakhiri sambutan ini, sekali lagi, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada negara-negara yang tergabung dalam Deklarasi Borobudur pada tahun 2006 atas kerja sama yang telah terjalin selama ini. Selanjutnya saya mengajak kita semua untuk memelihara dan meningkatkan komitmen untuk mewujudkan deklarasi itu dalam agenda dan langkah-langkah yang nyata. Mari kita kembangkan tradisi, budaya, dan peradaban yang tumbuh berkembang di keenam negara untuk mewujudkan kebersamaan, solidaritas, dan persaudaraan. Mari kita tingkatkan kerja sama keenam negara dalam promosi wisata ziarah dan budaya secara bersama-sama.

 

Kepada Saudara Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia, sesuai dengan deklarasi “Indonesia Bisa!” yang telah saya sampaikan pada peringatan hari Kebangkitan Nasional bulan Mei yang lalu, saya instruksikan untuk melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait agar dapat melakukan berbagai terobosan dan inovasi dalam memajukan industri pariwisata di seluruh tanah air. Mari kita tingkatkan promosi pariwisata kita selaras dengan program nasional tahun kunjungan ke Indonesia tahun 2008. Kepada panitia penyelenggara, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas prakarsa dan kerja kerasnya sehingga penyelenggaraan acara dapat berjalan dengan baik. Ucapan yang sama saya sampaikan juga kepada jajaran Pemerintah Daerah Jawa Tengah dan segenap masyarakat di sekitar Candi Borobudur yang telah berperan serta menyukseskan pagelaran pada malam hari ini.

 

Akhirnya, Saudara-saudara, saya mengajak Saudara sekalian untuk bersama-sama menyaksikan pagelaran seni Tapak Tilas Peradaban Sang Buddha ini. Sekian, terima kasih.

 

Wassalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

 

Biro Naskah dan Penerjemahan,
Deputi Mensesneg Bidang Dukungan Kebijakan,
Sekretariat Negara RI