Pahami Layanan Teknologi Cloud, Kemensetneg Gelar Webinar Keamanan Informasi

 
bagikan berita ke :

Jumat, 31 Mei 2024
Di baca 567 kali

Biro Informasi, Data dan Teknologi (Infodatek), Sekretariat Kementerian berkolaborasi dengan Biro Data dan Informasi Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden (Setwantimpres) menggelar Webinar Digital Security (Keamanan Informasi): "Tantangan Keamanan dan Perkembangan Teknologi Terkini Ekosistem Digital Sektor Pemerintahan di Sekretariat Lembaga Kepresidenan", Jumat (31/5).

Merupakan rangkaian Webinar Series 2024, webinar seri pertama ini mengangkat topik bertema "Pemilihan Teknologi Cloud yang Tepat untuk Optimalisasi Manajemen Data di Lingkup Pemerintah".

Membuka webinar, Irma Dwi Santi sebagai Kepala Biro Infodatek menjelaskan tema webinar hari ini mengingat banyaknya pilihan cloud (ruang virtual dari server jarak jauh) yang tersedia saat ini. Dengan mengikuti webinar tentang keamanan informasi, pejabat dan pegawai di lingkungan Sekretarian Lembaga Kepresidenan dapat menentukan teknologi cloud yang tepat sesuai dengan kebutuhan organisasi.

Dalam penggunaan layanan cloud perlu diperhatikan berbagai hal, antara lain risiko keamanan siber, isu perlindungan data pribadi, dan perkembangan teknologi infrastruktur cloud.

"Diharapkan dengan webinar ini kita akan mendapatkan pencerahan terkait strategi serta untuk memahami risiko dari pilihan teknologi cloud yang digunakan," ujar Irma.

Berbagi ilmu dan pengalaman, Kepala Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik, Google Cloud Indonesia, Brigitta Ratih E. Aryanti memaparkan mengenai perkembangan teknologi komputasi awan (cloud computing) dan sisi pengamanannya di sektor publik.

“Secara ekonomi makro, ekonomi internet Indonesia diperkirakan akan mencapai $210-360 miliar pada tahun 2030. Ini pertumbuhan yang pesat dan menunjukkan oportunitas besar bagi negara kita untuk menjadi salah satu regional hub dari perkembangan ekonomi digital ini,” kata Ratih.

Memasuki era komputasi awan, semua sektor termasuk pemerintah terus berkembang secara digital. Ratih menerangkan ada lima karakteristik fundamental dari komputasi awan. Karakteristiknya yaitu on demand self service (kemudahan mendapatkan sumber daya), broad network access (dapat diakses dari mana saja), resource pooling (provider membagi sumber daya ke pelanggan), rapid elasticity (mendapat tambahan sumber daya dengan cepat), dan measured service (hanya membayar yang dipakai).

Melanjutkan pemaparan, Solution Architect Xtremax, Abi Arditya Darmapradhana memberikan pengetahuan tentang cara mencapai data-driven governance dengan modern data platform. Data-driven merupakan proses, metode, atau sistem yang memanfaatkan data dalam pengambilan keputusan. Tujuan data-driven governance yaitu pemerintah yang berdasarkan data baik dalam menentukan arah kebijakan, merumuskan kebijakan, dan mengukur efektivitas kebijakan.

Mengakhiri webinar, Analis Pemanfaatan Teknologi, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Suryo Lukito turut menyampaikan materi terkait government cloud. Melaksanakan amanat Presiden Joko Widodo tentang langkah-langkah mempercepat transformasi digital, Kementerian Kominfo melakukan percepatan tersebut dalam pembangunan Pusat Data Nasional untuk memberikan kesetaraan infrastruktur sehingga Instansi Pusat dan Daerah (IPPD) dapat fokus pada pengembangan aplikasi dan layanan serta mendorong terwujudnya Satu Data Indonesia (Single Source of Truth). (DEW/YLI-Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0