Pameran Koleksi Karya Seni Istana Kepresidenan Kembali Digelar

 
bagikan berita ke :

Senin, 31 Juli 2017
Di baca 774 kali

Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono mengatakan, pameran tersebut diadakan sebagai salah satu bentuk keterbukaan Istana Kepresidenan kepada masyarakat.

"Kegiatan ini tujuannya adalah supaya Istana itu memberikan keterbukaan kepada masyarakat, kita dekatkan koleksinya kepada masyarakat," ujar Heru dalam konferensi pers bersama di Galeri Nasional pada Senin (31/07/2017).

Menurutnya, pameran yang digelar untuk kedua kalinya tersebut sekaligus untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat agar lebih mengetahui dan ikut menikmati karya seni yang selama ini menghiasi Istana Kepresidenan.

Pada pameran tahun ini, jumlah lukisan yang dipamerkan lebih banyak dari pameran tahun lalu. Heru lanjut mengatakan, jika tahun lalu jumlah lukisan yang dipamerkan berjumlah sekitar 26 lukisan, tahun ini, jumlah lukisan yang akan dipamerkan berjumlah 48 lukisan.

"Tahun lalu kurang lebih sekitar 26 lukisan, sementara tahun ini 48 lukisan dan terdiri atas 41 pelukis," imbuhnya.

Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf, mengatakan bahwa pengadaan pameran tersebut juga menjadi salah satu sarana untuk menjadikan Istana Kepresidenan sebagai The Ultimate Showcase of Indonesian Culture. Hal tersebut merupakan hasil keputusan sebuah rapat koordinasi pada 2015 lalu.

“Menjadi tempat budaya yang paling hebat di Indonesia. Untuk memberikan akses, terutama untuk lukisannya, diadakanlah pameran lukisan ini sejak tahun lalu. Tahun lalu luar biasa antusiasnya dan tahun ini mudah-mudahan lebih dari tahun lalu,” ucap Triawan.

Pada tahun ini, pameran tersebut akan mengangkat tema "Senandung Ibu Pertiwi", di mana melalui sejumlah koleksi lukisan tersebut Istana Kepresidenan hendak menampilkan gambaran fenomena alam dan berbagai cara pandang masyarakat Nusantara.

Menteri Pariwisata, Arief Yahya, mengatakan, 60 persen sektor pariwisata berasal dari budaya dan 30 persen dari alam. Pameran ini pun juga dianggap sebagai salah satu sarana untuk menggaet wisatawan agar datang ke Indonesia.

“Tugasnya Kementerian Pariwisata adalah lebih mempublikasikan dan mempromosikan agar wisatawan datang ke Indonesia, khususnya ke pameran lukisan ini,” ucap Arief.

Selain menghadirkan sejumlah lukisan yang selama ini menghiasi Istana Kepresidenan, pengadaan pameran ini juga akan diikuti oleh serangkaian kegiatan-kegiatan lain yang berkaitan dengan karya seni.

"Workshop melukis bersama komunitas difabel pada 10 Agustus, diskusi para pakar tentang menjaga Ibu Pertiwi pada 19 Agustus, lomba lukis kolektif tingkat nasional 26 Agustus, dan workshop mengenai menjadi apresiator se-Jabodetabek pada 29 Agustus, serta tur pameran oleh para kurator setiap Sabtu-Minggu," tambah Heru.

Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan bahwa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sangat mendukung kegiatan pameran lukisan ini. Dia mengatakan, Kemendikbud juga akan turut serta dalam kemeriahan pameran lukisan dan rangkaian kegiatannya.

“Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan membuat edaran ke sekolah-sekolah, terutama di Jabodetabek untuk bisa membawa siswa-siswanya datang dan ikut proses pembelajaran melalui karya-karya lukisan istana itu,” kata Muhadjir.

Untuk diketahui, tema Senandung Ibu Pertiwi yang diangkat ini dalam implementasinya terbagi atas empat kategori karya. Pertama, mengenai keragaman alam yang akan menampilkan sebanyak 12 lukisan pemandangan alam yang menjadi daya tarik Indonesia. "Harimau Minum" karya Raden Saleh menjadi salah satu karya ikonik dalam kategori ini.

Kategori kedua mengenai dinamika keseharian yang menggambarkan kehidupan sehari-hari kalangan masyarakat Indonesia dari berbagai macam lapisan. Sebanyak 11 lukisan akan mengisi kategori ini di mana "Lelang Ikan" karya Itji Tarmidzi juga akan ditampilkan.

Kategori ketiga, yakni tradisi dan identitas, akan menampilkan 15 lukisan yang menggambarkan tradisi dan identitas budaya Indonesia. Lukisan karya Barli Sasmitawinata dengan judul "Perempuan Berkebaya" akan menjadi daya tarik tersendiri dalam kategori ini.

Adapun yang terakhir, mengenai mitologi dan religi, akan mencoba untuk menampilkan keberagaman nilai-nilai kepercayaan yang menjadi kekuatan bangsa Indonesia. Sebanyak 10 lukisan ditampilkan untuk memperkaya kategori ini. "Nyai Roro Kidul" karya Basoeki Abdullah menjadi salah satu karya fenomenal yang akan ditampilkan.(Humas Kemensetneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0