Pelabuhan Wasior, Titik Terluar Tol Laut untuk Persatukan Indonesia

 
bagikan berita ke :

Selasa, 05 April 2016
Di baca 1234 kali

Pemerintah terus membangun pelabuhan dan bandara di titik-titik terluar di tanah air karena negara ingin mempersatukan seluruh kabupaten dan provinsi yang ada di tanah air. "Sehingga masyarakat Aceh dapat pergi ke manapun, yang dari sini (Papua Barat) pun mau ke Sumatera bisa," ujar Presiden Joko Widodo.

 

Sebagaimana dilansir Tim Komunikasi Presiden, Sukardi Rinakit, selain Pelabuhan Wasior, Presiden mengatakan, bahwa dari akhir tahun 2015 hingga awal 2016 telah selesai dibangun 27 pelabuhan laut. Pemerintah juga telah selesai membangun empat pelabuhan penyeberangan, tujuh bandar udara baru, dan 12 bandar udara pemugaran. "Pemerintah juga membangun 68 pelabuhan laut lagi yang tersebar di Maluku, Papua, NTT, dan Sulawesi," tutup Presiden.

 

Pelabuhan Wasior menempati lahan seluas 55.718 m² dengan status Hak Pakai. Pelabuhan Wasior merupakan pelabuhan pengumpul dalam hierarki pelabuhan laut. Pembangunan fasilitas di pelabuhan Wasior meliputi dermaga seluas 174x10 m², Trestle I seluas 48x8 m², Trestle II seluas 47x8  m², Causeway I seluas 160x6  m², Causeway II seluas 127x8 m², dan reklamasi 12.500 m².

 

Pelabuhan Wasior dapat disandari kapal hingga 3.500 DWT dengan faceline dermaga -10 mLWS. Selain itu terdapat pembangunan fasilitas darat seperti kantor, terminal penumpang, pos jaga, rumah pompa, genset, gudang seluas 15x40 meter persegi, dan lapangan penumpukan seluas 10.000 meter persegi. (Humas Kemensetneg)

 

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
1           0           0           0           1