Pelestarian Hutan Untuk Kesejahteraan Rakyat

Indonesia  | English
bagikan berita ke :

Rabu, 02 Agustus 2017
Di baca 877 kali

Hal tersebut dia katakan saat memberikan sambutan dalam Peringatan Hari Lingkungan Hidup 2017 di Gedung Manggala Wana Bhakti, Jakarta, Rabu (2/8/2017). Dia mengatakan, pengelolaan hutan harus dilakukan dengan memperhatikan dimensi ekonomi dan lingkungan. Artinya, pemanfaatan nilai ekonomis hutan harus seimbang dengan upaya pelestariannya.

"Penting memiliki sebuah strategi besar pembangunan hutan yang memiliki dimensi ekonomi dan lingkungan. Kita perlu melakukan sebuah koreksi besar, mestinya ada corrective action agar ada sebuah terobosan," ujar Presiden.

Dia juga memberikan sedikit pandangannya mengenai bagaimana seharusnya Indonesia mengelola hutannya agar dapat lebih produktif. Menurutnya, pengelolaan hutan di Indonesia saat ini tidak jauh lebih baik dibandingkan negara lainnya. Bahkan, hutan di berbagai daerah di Indonesia dinilai masih belum memberikan manfaat yang signifikan untuk kesejahteraan masyarakat.

"Jangan sampai hutan tidak memberikan apa-apa kepada rakyat. Dalam sekian tahun, mohon maaf, pengelolaan hutan kita berada pada posisi yang monoton, tidak ada pembaruan," Presiden berpesan.

Dia pun memberi contoh pengelolaan hutan di negara lain yang memiliki nilai ekonomis namun tetap dilakukan tanpa mengurangi kelestarian lingkungannya. Dia berharap, Indonesia dapat meniru contoh pengelolaan tersebut.

"Misalnya Swedia dan Finlandia. Ekonominya hampir 70-80 persen berasal dari pengelolaan hutan yang baik. Saya kira kita tidak usah sulit-sulit, tiru dan nanti disesuaikan dengan keadaan hutan di negara kita," ujarnya.

Presiden kemudian meminta jajarannya di Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup untuk mempelajari bagaimana kedua negara tersebut mengelola hutannya dengan memperhatikan aspek lingkungan dan ekonominya. Ia juga mengingatkan agar program maupun rencana kehutanan yang berorientasi proyek dapat segera dihentikan.

"Ini harus dihentikan. Jangan lagi ada program-program atau rencana-rencana yang orientasinya proyek. Sudah hentikan itu!" tegasnya.

Menurutnya, pengelolaan hutan yang hanya berorientasi proyek sudah terlalu lama dilakukan. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini pun mengaku memiliki data siapa saja yang bermain proyek di sektor kehutanan.

Dia pun berpesan, pengelolaan hutan harus dilakukan oleh sosok yang benar-benar mampu menjalankan amanat untuk melindungi hutan, sekaligus memiliki jiwa mulia dan etos kerja yang baik. Pengelolaan tersebut terutama dilakukan pada hutan lindung yang harus dilindungi.

"Jangan hanya namanya taman nasional tapi digerogoti sedikit-sedikit. Tahu-tahu sudah ratusan atau ribuan hektare kita biarkan. Jangan terus-terusan seperti itu. Nanti dalam forum tertutup akan saya buka semuanya," pungkasnya. (Humas Kemensetneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
1           0           0           0           0