PEMBUKAAN MUSABAQAH TILAWATIL QURAN TINGKAT NASIONAL XXII, 17 JUNI 2008, DI SERANG, PROPINSI BANTEN

 
bagikan berita ke :

Selasa, 17 Juni 2008
Di baca 3575 kali

SAMBUTAN
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PADA
ACARA PEMBUKAAN MUSABAQAH TILAWATIL QURAN
TINGKAT NASIONAL XXII
PADA TANGGAL 17 JUNI 2008
DI SERANG, PROPINSI BANTEN

 

 

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

 

Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,

 

Yang saya hormati para Pimpinan Lembaga-Lembaga Tinggi Negara,

 

Yang saya hormati para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu,

 

Yang Mulia para Duta Besar Negara-negara Sahabat untuk Indonesia,

 

Yang saya hormati Gubernur Provinsi Banten, selaku Ketua Panitia MTQ Nasional XXII tahun 2008, beserta para Gubernur Kepala Daerah dan tamu undangan lainnya,

 

Yang saya cintai para Pimpinan dan peserta Kafilah, peserta MTQ Nasional XXII dari seluruh Indonesia,



Hadirin-hadirat kaum muslimin dan muslimat yang berbahagia,

 

Marilah kita bersama-sama, sekali lagi memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah Subhaanahu wa Ta’aala, karena atas rahmat dan karunia-Nya, kita masih diberi kesempatan, kekuatan, dan insya Allah kesehatan untuk melanjutkan ibadah kita, karya kita, serta tugas dan pengabdian kita kepada umat, kepada masyarakat, dan kepada bangsa dan negara tercinta. Shalawat dan salam marilah sama-sama kita haturkan ke junjungan kita Nabi Besar Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, beserta keluarga, sahabat, dan para pengikut Beliau sampai akhir zaman.

 

Sungguh merupakan kebahagiaan bagi kita semua, malam ini kita dapat berkumpul bersama-sama dengan para Alim Ulama, para penghafal atau Hafidz Al-Quran, para pembaca Al-Quran, serta kaum muslimin dan muslimat di kota Serang, Provinsi Banten, sebuah kota yang bersejarah, yang dikenal dengan kota seribu Ulama. Di kota ini tumbuh dan berkembang Kesultanan Banten Lama, sebagai salah satu pusat kerajaan dan penyebaran agama Islam. Dari kota Serang Banten, syiar Islam menyebar tidak hanya di tanah Jawa tetapi juga hingga ke seluruh pelosok tanah air.

 

Hadirin yang saya muliakan,

 

Sebagaimana kita imani bersama, Al-Quran adalah Kalam Allah atau Kalamullaah yang diturunkan sebagai mu’jizat kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam. Al-Quran diturunkan untuk menjadi pegangan bagi umat manusia yang ingin mencapai kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat. Al-Quran mengandung nilai-nilai yang berhubungan dengan keimanan, syariah, akhlak, serta peraturan-peraturan yang mengatur tingkah laku dan tata cara hidup manusia, baik sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial. Al-Quran juga mengandung falsafah, kisah-kisah, dan sumber ilmu pengetahuan, sebagai pelajaran, nasehat, dan pencerdasan bagi umat manusia. Al-Quran dengan susunan kata yang indah, kalimat yang baik dan terang, serta gaya bahasa yang mengagumkan, memberikan inspirasi yang tidak pernah kering. Semakin kita dalami kitab suci ini, kita akan semakin yakin akan kebenaran firman Allah Subhaanahu wa Ta’aaLa. Demikian pula, semakin kita baca dengan lantunan yang indah, semakin terasa keteguhan, kedamaian, dan kesejukan dari pancaran kandungan Al-Quran, maka orang yang membaca Al-Quran dan merenungkan ayat-ayat yang terkandung di dalamnya secara sungguh-sungguh, akan dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, memperoleh pencerahan ilmu, dan mendapatkan keteduhan batin.

 

Hadirin yang saya hormati,

 

Sebagai bangsa dengan jumlah penduduk agama Islam terbesar di dunia, dengan panduan dan kepatuhan kepada Al-Quran, kita selayaknya dapat menampilkan Islam sebagai rahmat bagi semesta alam. Dengan cara itu meskipun ada keragaman suku, etnis, bahasa, dan agama, bangsa Indonesia akan dapat hidup berdampingan satu sama lain, saling hormat-menghormati dan saling menghargai.

 

Pertumbuhan dan perkembangan Islam di tanah air selalu mendapat perhatian dan apresiasi positif dari para tokoh dan pimpinan negara-negara Islam. Dalam beberapa kali kunjungan kenegaraan saya ke negara-negara di kawasan Timur Tengah, serta pertemuan saya dengan para pemimpin dunia, saya menangkap kesan bahwa dunia, termasuk dunia Islam menaruh harapan besar bagi sumbangan dan kepeloporan Indonesia dalam ikut membangun peradaban Islam yang teduh, serta ikut memelihara perdamaian dan keadilan yang sejati di dunia, menuju dunia yang lebih sejahtera lahir dan batin. Kita juga diharapkan mampu memainkan peran penting bagi kemajuan dunia Islam, untuk dapat memainkan peran penting bagi kemajuan dunia Islam, tentu saja kita harus membangun dan mempertahankan citra Islam yang baik, Islam yang mampu memberikan kontribusi pada kehidupan bangsa, mampu menawarkan solusi pada berbagai permasalahan, serta mampu mengayomi perbedaan sebagai sebuah keniscayaan.

 

Konsep dan implementasi keislaman bagi pemeluknya adalah rahmat bagi semesta alam. Tidak siapapun boleh mengatasnamakan memperjuangkan Islam yang ia tidak berperilaku dan melakukan tindakan yang Islami. Islam itu damai, Islam itu teduh, Islam itu cinta keadilan, Islam itu menjauhi kekerasan, dan Islam selalu menganjurkan persatuan, serta menjauhi permusuhan. Bahkan Islam amat memuliakan pemeluknya yang mampu berkhidmat mengatasi berbagai masalah-masalah keumatan, baik yang menyangkut urusan keagamaan maupun urusan keduniawian. Kemampuan kita dalam berkontribusi, membantu urusan-urusan seperti inilah yang akan menjadi ukuran bagi kualitas kesolehan individual dan kesolehan sosial kita.

 

Hadirin sekalian yang berbahagia,

 

Pada kesempatan yang baik ini, saya mengajak kepada segenap kaum muslimin di tanah air, untuk menjadikan Al-Quran sebagai pedoman dalam menciptakan tatanan kehidupan yang harmonis. Marilah terus kita tunjukkan perilaku kita yang damai, ramah, dan toleran. Marilah kita bangun kebersamaan mengatasi berbagai persoalan dengan cara-cara yang sungguh Islami. Saya mengajak kepada para Tokoh agama, Ulama, dan Pemimpin umat untuk terus membimbing, membina, dan menghindarkan umatnya dari tindakan-tindakan yang tidak terpuji. Sebagaimana Rosulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, dalam mengemban risalah dakwah, saya berharap para Tokoh agama dan Ulama terus berjuang tiada henti untuk membawa umatnya pada kehidupan yang senantiasa berada di bawah naungan Al-Quran, kehidupan yang teduh, harmonis, dan seimbang dunia akhirat.

 

Jika terjadi kesalahpahaman, dan perbedaan pendapat dalam kehidupan beragama, marilah kita selesaikan dengan damai, dengan mengedepankan dialog, musyawarah, dan mufakat. Janganlah kita membiasakan diri mengedepankan kekerasan dalam menyelesaikan masalah. Mari kita tunaikan ajaran agama dengan sebaik-baiknya, marilah kita menjadi umat beragama yang patuh dan taat kepada tuntunan Al-Quran dan sunah agar kita senantiasa mendapatkan rahmat dan ampunan Allah Subhaanahu wa Ta’aala, marilah kita menjalankan dan menyiarkan ajaran Islam secara benar sesuai dengan kandungan Al-Quran dan sunah. Janganlah kita menjalankan keimanan dan ajaran yang keliru, apalagi menyiarkannya, karena pasti mendatangkan permasalahan, bahkan pertentangan, baik untuk diri sendiri maupun untuk komunitas umat Islam yang lebih luas. Menghadapi permasalahan dan pertentangan semacam ini, diharapkan para Ulama dapat menyelesaikannya secara tepat dan bijak, dan membimbing kembali umat yang keliru dalam keimanan dan ibadahnya sesuai dengan tuntunan Al-Quran dan sunah. Membiarkan seseorang yang salah arah dan tersesat adalah kekeliruan. Selamatkanlah, bimbinglah mereka kembali ke jalan yang benar dengan penuh tanggungjawab dan persaudaraan.

 

Hadirin yang saya muliakan,

 

Salah satu upaya kita untuk mendalami arti, makna kandungan dan keindahan Al-Quran, sekaligus meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah Subhaanahu wa Ta’aala adalah penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Quran. Kegiatan ini telah menjadi tradisi yang diselenggarakan mulai dari tingkat Kelurahan hingga tingkat Nasional. Sesuai dengan tema MTQ kali ini, marilah kita jadikan MTQ sebagai sarana untuk mewujudkan masyarakat yang beriman, bertaqwa, serta berakhlak mulia. Marilah kita jadikan MTQ Tingkat Nasional ini sebagai salah satu media untuk menebarkan syiar Islam adalah menjadi kewajiban bagi umat Islam untuk tekun membaca, mempelajari, dan mengamalkan ajaran Al-Quran di tengah derasnya arus perubahan sosial dan budaya dewasa ini.

 

Umat Islam sebagaimana saya katakan tadi, insya Allah akan meraih puncak kejayaan dan kemajuan dalam berbagai bidang, juga tetap berpegang teguh pada Al-Quran dan sunah.

 

Kepada para Kafilah peserta MTQ yang datang dari seluruh tanah air, yang dengan sabar menunggu dibukanya perhelatan akbar ini, saya ucapkan selamat mengikuti Musabaqah Tilawatil Quran, semoga keikutsertaan saudara-saudara dalam MTQ kali ini dapat membawa manfaat dan maslahat dalam upaya kita menyebarkan syiar Islam di tanah air.

 

Akhirnya, seraya memohon ridho Allah Subhaanahu wa Ta’aala dan dengan ucapan Bismillaahirrahmaanirrahiim, Musabaqah Tilawatil Quran Tingkat Nasional XXII tahun 2008, di Serang, Provinsi Banten, dengan resmi saya nyatakan dibuka. Semoga Allah Subhaanahu wa Ta’aala, senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada bangsa dan negara kita, Amiin.

 

Terima kasih,

 

Wassalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.


Biro Naskah dan Penerjemahan,
Deputi Mensesneg Bidang Dukungan Kebijakan,
Sekretariat Negara RI