Pemerintah Indonesia Selenggarakan Kick Off Meeting and FGD SOP Project Management KSST

 
bagikan berita ke :

Jumat, 05 Maret 2021
Di baca 1309 kali

Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) Indonesia dan Centre of Strategic and International Studies (CSIS) tengah menyusun dokumen Standard Operating Procedure Project Management SSTC (SOP PM SSTC). Penyusunan dokumen tersebut diresmikan melalui pelaksanaan Kick Off Meeting and Focus Group Discussion (FGD) pada tanggal 5 Maret 2021 secara virtual.

Dokumen SOP PM SSTC adalah salah satu output dari proyek Strengthening Capacities for Policy Planning for the Implementation of the 2030 Agenda in Indonesia and in the Global South (SDGs SSTC). Dokumen ini disusun untuk semakin memperkuat Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST) sehingga pelaksanaannya dapat lebih efektif dan efisien.  

KSST merupakan upaya Indonesia untuk berkontribusi pada pembangunan global, terutama dalam pencapaian Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030. Melalui KSST berbagai program dengan penerima manfaat dari ratusan negara telah berhasil dilaksanakan. Program-program tersebut juga dilaksanakan melalui kemitraan strategis dengan para mitra pembangunan guna menghasilkan program KSST yang efektif dan berdampak bagi penerima manfaat.

Kegiatan Kick Off Meeting and FGD dibuka oleh Zulazmi, Principal Advisor of SDGs SSTC Project. Dalam sambutannya, Zulazmi mengatakan bahwa dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, Indonesia telah mengampu peran penting pada agenda global melalui keanggotaannya pada G20, anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020, dan pembentukan Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional atau Indonesian AID pada bulan Oktober 2019. “Indonesia telah terbukti memiliki komitmen kuat untuk meningkatkan perannya sebagai mitra pembangunan berkelanjutan,” tambah Zulazmi

Lebih lanjut, Samidi berujar bahwa Indonesia dan Jerman berkomitmen untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan di tingkat global melalui kerangka KSST. Samidi pun mengapresiasi GIZ dan CSIS atas dukungannya dalam penyusunan dokumen SOP PM SSTC.

“Besar harapan saya bahwa SOP ini akan menciptakan penyeragaman bentuk project management yang telah disusun sebelumnya oleh Tim Koordinasi Nasional Kerja Sama Selatan-Selatan agar KSST ke depannya mampu berkontribusi positif bagi kepentingan Indonesia,“ kata Samidi sebelum membuka secara resmi kegiatan ini.

Kegiatan dilanjutkan dengan paparan oleh berbagai narasumber dan diskusi yang dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama mengangkat topik “Urgensi Standardisasi Pengelolaan Pelaksanaan Program KSS”. Sesi ini menghadirkan dua narasumber dari CSIS, yaitu Dr. Medelina K. Hendytio, selaku Deputy Director Executive, dan Dr. Lina A. Alexandra, selaku peneliti senior, serta Ricky Syailendra, Koordinator Kerja Sama Teknik Selatan-Selatan dan Triangular, Kemensetneg.

Sesi kedua diskusi mengusung topik “Peran Tim Koordinasi Nasional KSS Indonesia dalam Pengelolaan Pelaksanaan KSS”. Sesi ini menghadirkan Maria Renata Hutagalung, Direktur Kerja Sama Teknik, Kementerian Luar Negeri; Dian Lestari, Kepala Pusat Kebijakan Regional dan Bilateral, Kementerian Keuangan; dan Priyanto Rohmattullah, Koordinator Kerja Sama Pembangunan Global, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional.

Pelaksanaan kegiatan ini menjadi titik mulainya penyusunan dokumen SOP PM SSTC. Dengan dukungan dan komitmen kuat dari pihak-pihak terlibat, penyusunan dokumen SOP PM SSTC diharapkan dapat berjalan dengan lancar serta menghasilkan dokumen yang dapat menjadi fondasi pelaksanaan KSST yang lebih terkelola dan terukur. (KTLN_Humas Kemensetneg)

Informasi lebih lanjut dapat menghubungi
Biro Kerja Sama Teknik Luar Negeri
Kementerian Sekretariat Negara
T: +6221 38901135
E: biro_ktln@setneg.go.id
Web: http://ktln.setneg.go.id;  https://isstc.setneg.go.id/

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
2           0           0           0           0