Pemulihan Energi Pascabencana Terus Dipercepat, Pemerintah Pastikan Stok BBM dan LPG Aman

 
bagikan berita ke :

Senin, 15 Desember 2025
Di baca 2 kali

Dalam Sidang Kabinet Paripurna yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Senin (15/12/2025), Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia melaporkan mengenai progres perbaikan kerusakan di lokasi bencana saat ini, termasuk kesiapan stok bahan bakar minyak (BBM) liquefied petroleum gas.

“Semua masih dalam koridor stok standar minimum nasional. Jadi kalau kita untuk nataru (Natal dan Tahun Baru), insyaallah aman Bapak, sekalipun kita kena persoalan di bencana,” ucap Bahlil.

Dalam penanganan pascabencana, Bahlil melaporkan pemulihan pasokan listrik di wilayah yang terdampak bencana.

“Jadi Pak Presiden, listrik desa ini seperti kemarin di Sumatera Utara, masih ada beberapa, sekalipun listriknya sudah 99,9 persen. Tapi masih ada kurang lebih sekitar hampir 50 desa di 4 kabupaten yang belum ada listrik. Ternyata itu bukan karena persoalan banjir saja, tapi memang jaringan listrik kita yang belum ada di sana,” ungkap Bahlil.

Dalam kesempatan tersebut, Bahlil juga melaporkan bahwa pasokan listrik belum dapat dialirkan ke seluruh desa terdampak bencana. Bahlil menegaskan bahwa penyaluran listrik tidak dapat dipaksakan sebelum kondisi dinyatakan aman, guna mencegah risiko kecelakaan dan menjaga keselamatan masyarakat.

“Kami laporkan bahwa belum bisa teraliri semua kepada desa-desa yang ada, karena sebagian desa-desa yang infrastrukturnya masih parah, jalan yang enggak bisa kita masuk, itu pada tegangan rendah, itu tiang-tiangnya jatuh dan ada sebagian desa yang memang masih banjir, masih ada air. Kalau ini kita paksakan untuk dialiri listrik, itu akan berdampak pada kecelakaan di masyarakat,” imbuh Bahlil.

Selain itu, Bahlil juga menyampaikan progres terkait mobilisasi BBM dan LPG di daerah terdampak bencana Sumatra. Menurut Bahlil, pemerintah terus berupaya memaksimalkan penyaluran BBM dan LPG agar sampai ke seluruh wilayah terdampak.

“Kemudian kalau Aceh, Bapak Presiden, jujur saya katakan di tiga kabupaten itu memang membutuhkan effort yang sangat luar biasa, karena akses darat belum bisa, jadi kami masih drop dengan Pertamina pakai heli, pakai pesawat hercules. Ada jalan-jalan tikus juga kami pakai, kemudian rakit juga kita lakukan. Apapun yang bisa kita dorong untuk bisa melakukan percepatan, kita maksimalkan potensinya yang ada,” ungkap Bahlil. (BPMI Setpres)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0