Pengantar Presiden RI pada Rapat Terbatas Kabinet, Jakarta, 21 Maret 2013

 
bagikan berita ke :

Kamis, 21 Maret 2013
Di baca 739 kali

PENGANTAR

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PADA

RAPAT TERBATAS KABINET

DI KANTOR PRESIDEN, JAKARTA

TANGGAL 21 MARET 2013

 

 

 

 

 

Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,

 

Saudara Wakil Presiden dan Peserta Rapat Terbatas Kabinet yang saya cintai,

 

Agenda pertemuan kita sore hari ini adalah untuk membahas, setelah terlebih dahulu mendengarkan laporan dan presentasi dari menteri terkait, berkaitan dengan rancangan awal RKP tahun 2014, dan sekaligus Pagu Indikatif yang nantinya menuju ke RAPBN tahun 2014 beserta Nota Keuangannya. Ini pembahasan yang amat penting, terlebih tahun depan insya Allah akan menjadi tahun terakhir dari masa bhakti pemerintahan hasil pemilihan umum tahun 2009 yang lalu.

 

Tadi kita bersama-sama menghadiri acara yang disusun dan diacarakan oleh Menteri Keuangan, yaitu penyerahan bukti pembayaran pajak kita semua. Dalam acara tadi pagi saya mengingatkan kepada kita semua, agar benar-benar kita bisa mengawal dan menjaga perekonomian nasional kita tahun ini dan tahun depan. Mengingat, satu, resesi perekonomian dunia belum selesai. Yang kedua, ada sejumlah tantangan yang harus kita hadapi berkaitan dengan ekonomi kita sendiri, termasuk sasaran-sasaran yang harus dicapai dalam APBN tahun 2013 ini, baik itu yang berkaitan dengan pendapatan negara maupun belanja negara, termasuk penerimaan pajak. Ini menggambarkan bahwa kita harus sungguh serius, dan tidak boleh lalai di dalam mengelola perekonomian kita. Apa yang kita lakukan hari ini dan seterusnya, itu menjadi bagian utuh dari tugas dan pekerjaan kita bersama.

 

Tadi pula di Kementerian Keuangan saya sempat berbincang-bincang dengan para Pimpinan Lembaga Negara. Dan, kita teruskan lagi perbincangan itu ketika sejumlah Pimpinan Lembaga Negara menghadiri ucapan sumpah yang disampaikan oleh Wakil Ketua Mahkamah Agung yang bertempat di Istana Negara. Intinya, karena insya Allah para Pimpinan Lembaga Negara besok akan bertemu di Istana Negara, saya katakan meskipun tidak ada agenda yang khas, yang khusus, kecuali melepas berakhirnya masa tugas Ketua Mahkamah Konstitusi. Saya katakan juga masih tetap relevan dan masih diperlukan kita semua untuk membicarakan pengelolaan perekonomian kita, sekali lagi tahun ini dan tahun depan. Bahkan secara khusus tadi saya sebutkan, Wapres juga ada di samping saya, mari kita pastikan APBN ini dikelola dengan benar. Jangan sampai ada miss, jangan sampai ada yang menyimpang, jangan sampai keluar dari apa yang hendak kita capai.

 

Saya harus mengingatkan berulang-ulang Saudara-saudara, apalagi kita semua tahu tahun ini dan tahun depan adalah tahun politik sekaligus tahun pemilu, kalau Saudara tekun mengamati perkembangan dan dinamika perpolitikan di negeri kita, kita akan segera merasakan bahwa ada dua arena sebetulnya. Ada dua dimensi yang bisa saling kait-mengait. Arena pertama adalah, eskalasi meningkatnya suhu politik berkaitan dengan pemilihan umum, hampir pasti terjadi. Sebagaimana yang terjadi pada tahun 2003-2004 dan juga 2008-2009, hampir pasti akan terjadi. Makin dekat dengan masa pemilu, makin eskalatif politik kita. Dan kita harus bersiap, dan insya Allah dengan pertolongan Tuhan kita akan bisa kelola sebagaimana yang kita lakukan di waktu yang lalu. Tetapi arena yang lain, yang menjadi topik pemberitaan media massa, menjadi topik perbincangan politik minggu-minggu terakhir ini adalah sebenarnya, ya.., ketegangan politiklah, (political tension) yang sebenarnya tidak terkait dengan pemilihan umum tahun depan. Pelaku-pelakunya kebetulan, yang sedang menjadi pembicaraan hangat di arena politik sekarang ini, bukan atau tidak sama dengan pelaku-pelaku politik untuk pemilu tahun depan. Dan hal begini sangat bisa akan terus terjadi sampai pemilu 2014 mendatang selesai.

 

Sama dengan yang tadi, itu semua juga harus kita hadapi, kita kelola dengan baik, yang penting dan yang harus kita utamakan adalah kepentingan rakyat kita. Sekali lagi, kepentingan rakyat kita. Saya mengajak semuanya juga memiliki pikiran seperti itu. Oleh karena itu, tidak berlebihan kiranya kalau saya mengingatkan sungguhpun politik kita akan makin menghangat dan memanas, dan eskalatif tetapi jangan pernah kita berhenti, jangan pernah kita lalai untuk menjalankan tugas-tugas kita utamanya mengelola perekonomian. Rakyat bagaimanapun, manakala kebutuhan sehari-harinya bisa dicukupi, dan itu semua akan terjadi manakala ekonomi kita dapat kita kelola dengan baik, maka rakyat akan menjadi benteng di negeri kita ini menghadapi dinamika dan perkembangan situasi politik seperti apa pun, dan itulah yang hendak kita tuju.

 

Saudara-saudara,

 

Itu pengantar saya, dan khusus untuk RKP 2014, RAPBN 2014, Pagu Indikatif 2014, tolong, sekali lagi tolong, bisa kita pastikan untuk menutup, untuk menuntaskan pencapaian sasaran dalam konteks pembangunan jangka menengah. Kita sudah melakukan evaluasi, para Menteri Koordinator sudah menyampaikan evaluasinya, Dewan Pertimbangan Presiden juga melakukan hal yang sama, Kepala UKP4 juga melakukan pekerjaan yang sama, maka berangkat dari situ kita akan tahu sasaran-sasaran mana, sektor-sektor mana yang memerlukan atensi khusus. Dengan demikian, insya Allah akhir 2014, minus yang memang berubah karena perubahan perekonomian global, benar-benar bisa kita capai. Dengan demikian, keseluruhan Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2010-2014, sebagian besar sasaran-sasaran itu bisa kita capai.

 

Demikian pengantar saya, dan setelah ini saya berikan kesempatan kepada menteri terkait untuk menyampaikan evaluasinya.

 

Terima kasih.

 

 

 

 

 

Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,

KementerianSekretariat Negara RI