Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Bidang Polhukan, 11 Februari 2010 di Kantor Kepresidenan

 
bagikan berita ke :

Kamis, 11 Februari 2010
Di baca 732 kali

SAMBUTAN PENGANTAR

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PADA

SIDANG KABINET BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

DI KANTOR KEPRESIDENAN, JAKARTA

TANGGAL 11 FEBRUARI 2010

 



Bismillahirrahmaanirrahim,

 

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

 

Salam sejahtera untuk kita semua,

 

Yang saya hormati Saudara Wakil Presiden Republik Indonesia, para Menteri dan segenap Anggota Kabinet Indonesia Bersatu II,

 

Peserta Sidang Kabinet semua yang saya hormati,

 

Alhamdulillah, hari ini kita dapat melaksanakan kembali Sidang Kabinet di bidang politik, hukum, dan keamanan. Sebelum saya mempersilakan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, dengan jajaran, untuk melaporkan isu-isu penting di bidang polhukam, saya ingin menyampaikan dua hal. Pertama, sebagaimana saya sampaikan tadi pagi ketika saya menyerahkan tanda-tanda penghargaan kepada para gubernur, para bupati, dan para walikota yang memiliki prestasi di bidang pelayanan publik dan kegiatan pemerintahan yang lain, yaitu tentang capaian perekonomian kita tahun lalu, tahun 2009 yang lalu. Meskipun kita telah memperkirakan dan meskipun pula masyarakat internasional juga sudah meramalkan bahwa perekonomian kita pada tahun 2009 tetap bisa menjaga pertumbuhan yang positif di tengah-tengah krisis global, di tengah-tengah pertumbuhan negatif di banyak negara, tetapi waktu itu masih berupa perkiraan, assesment. Dan perkiraan  dari sejumlah lembaga dunia juga meletakkan perkiraan pertumbuhan kita pada kisaran 3,5 - 4 persen saja, meskipun itu sudah dianggap baik. Alhamdulillah, angka terakhir yang sudah confirm, pertumbuhan kita pada angka 4,5 persen dan, di samping konsumsi di dalam negeri masih bisa menopang, menyangga pertumbuhan itu, juga dana stimulus yang berjumlah sekitar Rp 76 triliun itu cukup efektif untuk melakukan kegiatan counter-cyclical, dan bisa menambah lagi angka pertumbuhan. Stimulus kita yang berjumlah Rp 76 triliun itu dianalisis, disimulasikan, telah bisa menambah kurang lebih 0,5 persen dari pertumbuhan kita dengan serapan lebih dari 90 persen.

 

Ini tentu melegakan, karena berarti kebijakan dan langkah-langkah kita untuk meminimalkan dampak krisis itu mencapai sasaran. Dan bukan hanya itu, Saudara-saudara, inflasi juga pada angka yang sangat baik sebenarnya. Dalam kurun waktu 30 tahun hanya ada tiga tahun yang inflasi kita di bawah 3 persen, sebagaimana tahun lalu pada angka 2,8 persen. Lantas cadangan devisa kita, disamping memang yang paling tinggi dalam sejarah yaitu US$ 66,5 miliar, sekaligus ini membuka jalan atas apa yang sungguh kita inginkan bahwa suatu saat cadangan devisa kita paling rendah US$ 100 miliar. Pantas bagi ekonomi ukuran Indonesia dalam rangka menjalankan kegiatan atau kerja sama perekonomian global.

 

Ketika momentum pemulihan perekonomian global tengah terjadi dan kita bisa lulus dalam ujian yang cukup berat pada rangkaian krisis dua tahun berturut-tururt pada 2008-2009, yaitu pangan, energi, keuangan dunia, yang berbuntut pada resesi perekonomian global, tentu ini sekaligus menjadi modal untuk bisa kita jaga dan bahkan kita daya gunakan untuk mencapai pertumbuhan yang lebih tinggi tahun ini, tahun 2010, menuju pertumbuhan, insya Allah, 7 persen pada tahun 2014. Terhadap arah dan prioritas pembangunan ekonomi yang sudah tepat ini, yang kita perlukan tiga hal, pertama, iklim investasi, iklim berusaha, di tanah air betul-betul harus kondusif bagi pembangunan perekonomian itu, yang tentunya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Yang kedua, pembangunan infrastruktur harus betul-betul berhasil lima tahun mendatang di seluruh Indonesia. Dan kemudian reformasi birokrasi juga harus berhasil.

 

Nah, kembali kepada iklim dalam negeri kita, ini terkait erat dengan tugas Saudara di bidang politik, hukum, dan keamanan. Kita sungguh ingin bahwa stabilitas nasional bisa kita jaga, baik stabilitas politik, stabilitas sosial, maupun stabilitas keamanan. Keamanan dalam negeri termasuk keamanan dan ketertiban publik, atau yang sering disebut dengan Kamtibmas, juga harus betul-betul bisa di jaga. Hukum yang certain atau legal certainty, itu juga harus bisa kita pelihara termasuk langkah-langkah penegakan hukum termasuk pemberantasan korupsi dan berbagai penyimpangan harus terus kita laksanakan. Kebijakan-kebijakan yang kondusif bagi bergeraknya dunia usaha juga harus kita jaga, termasuk sinergi pembangunan pusat dan daerah, pembangunan antar sektor. Iklim ini merupakan prasyarat, pre-condition, yang harus kita jaga setiap saat termasuk kondisi makro ekonomi kita, agar sektor riil terus bergerak.

 

Oleh karena itu, tolong disadari bahwa kalau saya menggarisbawahi pentingnya menjaga iklim dalam negeri kita yang banyak dikontribusikan oleh bidang-bidang politik, hukum, dan keamanan karena memang nyata sekali untuk menyukseskan pembangunan perekonomian kita. Saya tidak ingin momentum yang ada di tangan kita, saya tidak ingin peluang yang kita miliki untuk berbuat yang lebih baik lagi lima tahun mendatang, tidak kita daya gunakan dengan baik.

 

Yang kedua, sebagai pengantar juga apa yang telah kita lakukan kemarin di Cipanas ketika melaksanakan Rapat Kerja beserta para gubernur dan interaksi kita, interaksi saya dengan berbagai kepala daerah pada kunjungan-kunjungan saya ke daerah. Kemarin ke Palembang, sebelumnya ke Banten, sebelumnya ke Cirebon, sebelumnya ke Jawa Timur, ke Lampung, sebelum ke Palembang, saya berdiskusi dengan para pemimpin daerah itu, mereka semua sesungguhnya terus bekerja untuk menjalankan roda pembangunan. Mereka bekerja untuk betul-betul mencapai setiap sasaran pembangunan yang ada di daerahnya. Tentu ini melegakan. Oleh karena itu, kebetulan kita tinggal di Jakarta, siang dan malam, barangkali keseharian kita diwarnai oleh berbagai isu ibukota, seperti yang kita alami sekarang ini, tetapi jangan kita jadi tidak jernih melihat segala sesuatunya bahwa tugas yang harus kita emban ini menyeluruh, dimensinya luas, mencakup berbagai tugas yang ada dalam program kita, baik tahun 2010 ini maupun lima tahun mendatang. Mari semua itu kita laksanakan dengan sebaik-baiknya. Itu penting agar kita tetap lurus pada arah yang akan kita tuju, tidak mengalami disorientasi dari pikiran, pandangan, dan konsentrasi kita untuk menjalankan tugas bersama.

 

Itu pengantar saya, Saudara-saudara, dan setelah ini saya persilakan Menkopolhukam untuk melaporkan isu-isu yang menonjol dan sebagaimana  biasanya di akhir sidang ini akan saya berikan arahan dan instruksi untuk kita jalankan secara bersama. Saya persilakan. 

 

 

 

Biro Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Mensesneg Bidang Dukungan Kebijakan,

Sekretariat Negara RI