Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, 05-11-09

 
bagikan berita ke :

Kamis, 05 November 2009
Di baca 830 kali

 

PENGANTAR PRESIDEN RI

PADA

SIDANG KABINET PARIPURNA

 DI KANTOR PRESIDEN, JAKARTA

5 NOVEMBER 2009

 

 

Bismillahirrahmaanirrahiim,

 

Assalaamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

 

Salam sejahtera untuk kita semua,

 

Yang saya hormati Saudara Wakil Presiden,

 

Segenap peserta Sidang Kabinet Paripurna yang saya muliakan,

 

Dalam keadaan apapun, marilah kita tidak pernah lupa untuk senantiasa memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah Subhaanahu wa Ta'alaa, Tuhan Yang Maha Kuasa, karena kepada kita masih diberikan nikmat kesempatan, nikmat kekuatan, dan insya Allah nikmat kesehatan, untuk melanjutkan ibadah kita, pengabdian kita, karya kita, serta tugas-tugas kita kepada masyarakat, bangsa, dan negara tercinta.

 

Hari ini kita kembali menyelenggarakan Sidang Kabinet Paripurna. Sidang ini adalah Sidang yang kedua sejak Kabinet Indonesia Bersatu II saya lantik pada tanggal 22 Oktober yang lalu. Agenda kita hari ini ada tiga, pertama, sebagaimana kerangka waktu yang telah saya sampaikan pada Sidang  Kabinet pertama yang lalu, dua minggu setelah Kabinet ini terbentuk, maka program kerja Kabinet 100 hari akan saya tetapkan. Berarti tepat hari ini, sekaligus rencana aksi meskipun nanti dalam implementasinya selalu ada peyesuaian-penyesuaian, adjustment, itu pun dapat kita tetapkan pada Sidang Kabinet Paripurna ini.

 

Program 100 Hari dan Rencana Aksi Lima Tahun, ini telah mewadahi berbagai pemikiran dan rekomendasi yang dihasilkan oleh Temu Nasional atau National Summit yang lalu, termasuk rekomendasi-rekomendasi dari berbagai kalangan atau masyarakat luas di luar acara Temu Nasional itu.

 

Agenda kedua, kita akan mendengarkan penjelasan Menteri Keuangan tentang APBN 2009. Berarti dari sisi implementasi dan upaya penyuksesan APBN tahun berjalan ini seklaigus APBN 2010 yang justru sangat penting untuk kita laksanakan sebagai bagian dari upaya pemulihan ekonomi nasional akibat dampak dari krisis perekonomian global. Saya berharap Saudara-saudara sungguh memahami APBN ini sebagai satu sarana yang ada di tangan kita, at our hand, untuk membiayai pembangunan terutama  pada agenda-agenda yang penting.

 

Sedangkan agenda ketiga atau terakhir, saya meminta nanti Saudara Kapolri dan Saudara Jaksa Agung untuk memberikan penjelasan. Saya kira pertama kalinya Sidang Kabinet Paripurna mendengarkan penjelasan dari pimpinan lembaga penegak hukum kita, Kapolri dan Jaksa Agung, berkaitan dengan penegakan hukum atas Saudara Chandra Hamzah dan Saudara Bibit Samad Riyanto. Dengan demikian, disamping membaca surat kabar, mendengarkan, memirsa televisi, dan juga informasi dari berbagai sumber, maka saya ingin saudara-saudara dapat mendengarkan langsung penjelasan resmi dari Kapolri dan Jaksa Agung, kedua pejabat yang memimpin lembaga Negara yang diberikan amanah oleh Undang-Undang Dasar dan Undang-Undang untuk menjalankan tugasnya, termasuk penegakan hukum.

 

Itulah tiga agenda penting yang saya sampaikan. Setelah pengantar nanti rekan-rekan wartawan bisa meninggalkan tempat karena nanti, setelah Sidang Kabinet Paripurna ini usai saya akan memberikan penjelasn pers kepada Saudara langsung tentu didampingi oleh pejabat terkait.

 

Saudara-saudara,

 

Dua minggu Saudara berada dalam lingkungan kerja Kabinet. Saya kira bagi yang baru bekerja bersama-sama saya lebih dari 60 persen dari anggota Kabinet ini barangkali sudah mulai merasakan Saudara semua memiliki, atau saya katakan, dikejar-kejar waktu atau waktunya kurang. Itu tanda-tanda yang baik, sebab kalau Saudara masih kelebihan waktu, berarti kurang banyak tugas yang harus dilakukan. Saya mendengar jam tujuh pagi sudah mulai bertemu dengan para Menko. Alasan Menko kenapa jam tujuh, "Pak, kalau jam 09.00 banyak alasan, ada membuka ini. Kalau jam 07.00 pasti bisa". Silakan, tengah malam masih bekerja. Tadi malam sebagian Menteri masih dengan saya sekitar jam 22.30. Ya, begitu. Dan ini semua, sekali lagi, Saudara-saudara, akhirnya untuk rakyat. Saya minta yang ikhlas, yang tegar, yang tulus. Dengan demikian, insya Allah, Allah akan memberikan jalan yang baik. Kalau lima tahun ini saya kuat, banyak yang lebih muda dibandingkan saya, tentu Saudara-saudara harus lebih kuat lagi. Olahraganya diatur. Kadang-kadang kita ingin olahraga Sabtu dan Minggu, tapi belum tentu bisa. Silakan dipilh pagi sebelum ke kantor atau sore setelah ngantor. Mesti dijaga keseimbangan antara pikiran, apa namanya, jiwa dengan sesuatu yang serba physical. Silakan sendiri diatur. Lima tahun itu akan penuh dengan dinamika, kadang-kadang tekanan begitu berat, permasalahan begitu kompleks, belum mendapatkan kritik, kecaman dari berbagai pihak. Saudara-saudara tetap kuat, tegar, sabar, dan selalu ada jalan yang dibukakan oleh Allah kalau memang semua itu ibadah dan dijalankan dengan sebaik-baiknya. Mensesneg dan nanti Seskab, ini Seskab belum saya angkat, Pak Sudi sudah pagi, siang, sore, malam mengerjakan dobel di luar beban yang normal. Nanti Sesneg dan Seskab tolong diatur, apa, saya tidak tahu formulasinya, apakah setahun setelah itu ada cuti kecil untuk Menteri, dengan catatan handphone selalu di udara. Saya sering diprotes, ini katanya disuruh cuti tiga-empat hari, tapi handphone on. Ya begitu, tidak ada alasan dimanapun untuk tidak dapat saya hubungi. Silakan sekali lagi diatur olahraganya. Kemudian, membagi waktu yang baik. Saya persilakan. Saya ini sering ditegur oleh dokter karena kurang seimbang antara olahraga dengan sedikit relax. Tapi insya Allah, nanti kalau makin terkelola di antara kita ini, Saudara akan bisa mengatur waktu dengan sebaik-baiknya.

 

Yang kedua, masih pengantar saya, berkaitan dengan dibentuknya Tim Independen Verifikasi Fakta dan Proses Hukum Saudara Chandra Hamzah dan Saudara Bibit Samad Riyanto. Barangkali Saudara ingin mendengarkan penjelasan dari saya langsung seputar pembentukan Tim Verifikasi ini karena selalu apapun yang saya putuskan, yang saya pilih, kebijakan yang saya tetapkan mengundang pro dan kontra. SMS banyak masuk ke saya, ada yang ketemu langsung saya, baik yang mendukung Tim Independen Ini maupun yang tidak mendukung. Masing-masing menggunakan alasan atau reasoning-nya sendiri-sendiri. Saya dengar semuanya meskipun saya sudah mengambil keputusan dan saya sudah menetapkan keputusan itu.

 

Argumentasi saya, Saudara, apa yang tengah dilakukan oleh jajaran Kepolisian, dan nantinya Kejaksaan, itu mendapatkan reaksi dari sebagian kalangan masyarakat kita, sebagian rakyat kita, sebagai katakanlah sebuah rekayasa, sebagai bentuk dari kelanjutan konflik, begitu bunyinya, antara Kepolisian dengan KPK. Saya berpikir, kalau kecurigaan dan ketidakpercayaan dari masyarakat begitu tingginya, apalagi kalau meluas, yang saya sebut dengan distrust dan mistrust, tentu tidak baik bagi kehidupan bernegara didalamnya ada proses penegakan hukum yang bersandar pada keadilan dan supremasi hukum itu sendiri. Oleh karena itulah, saya tetapkan dan rencana ini sebetulnya sudah saya sampaikan kepada Wapres dan sejumlah Pejabat pada hari Minggu ketika saya undang rapat bersama-sama saya. Masih ingat semuanya, jika terjadi ekskalasi, itu kontijensi saya untuk membentuk Tim Verifikasi Fakta dan Proses ini.    

 

Tujuannya adalah dengan dilihat langsung, diverifikasi fakta hukum yang didapatkan oleh para penegak hukum, pasal-pasal yang digunakan, proses atau mekanisme hukum itu yang dijalankan dan hal-hal yang berkaitan dengan itu, termasuk segi-segi teknis dilihat utuh, maka saya berharap kecurigaan dan ketidakpercayaan itu menjadi susut. Tim ini independen, tentu tidak mewakili Kepolisian, tidak mewakili Kejaksaan, tidak mewakili KPK, tetapi bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Mereka adalah tokoh-tokoh yang kredibel. Bekerja saya beri waktu paling lambat dua minggu. Saya berikan mandat dan isi, dan kemudian memberikan laporan kepada saya hasil dari verifikasinya.

 

Dalam pelaksanaannya, ini barangkali baru jalan hari ketiga atau keempat, memang ada komunikasi, ada saran-saran, itupun saya respons dengan baik meskipun masih beberapa saat untuk memberikan laporan akhir. Apa yang direkomendasikan oleh Tim ini, sebagian bahkan sudah saya lakukan, sudah dilakukan oleh jajaran penegak hukum. Contoh, ketika publik, demikian yang disampaikan oleh Tim, demikian juga pihak lain , agar pejabat disebut-sebut, mungkin dalam rekaman atau apa namanya dalam sadapan itu, bisa dibebastugaskan agar betul-betul nanti untuk pemeriksaan, untuk pemberian keterangan atau kesaksian menjadi baik, itu sudah saya sampaikan sebelum Tim menyarankan kepada saya. Dan Kapolri, Jaksa Agung tentu akan melaksanakan semuanya itu dengan tujuan yang baik bukan karena under pressure, bukan karena ditekan-tekan, tapi dengan tujuan yang baik, dengan niat yang baik policy itu bisa dijalankan.

 

Yang kedua, tadi malam juga ada yang mengingatkan saya, " Pak, bagaimana kalau nanti ada gangguan keselamatan terhadap pihak-pihak yang disebut namanya?". Empat hari yang lalu saya sudah meminta melalui Menko Polhukam agar dilindungi keselamatan Saudara Chandra Hamzah dan Saudara Bibit Samad. Waktu itu berada di tahanan. Sekarang sudah ditangguhkan di luar dimanapun keselamatan beliau berdua harus dilindungi. Sama dengan Anggodo, saya minta tolong dilindungi keselamatannya. Ini penting, Saudara-saudara, perlindungan saksi, perlindungan siapapun, karena Negara kita Negara hukum. Jangan ada nanti tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab yang ingin mengeruhkan suasana dengan melakukan tindakan-tindakan yang tidak semestinya.  Protect all persons, yang sekarang menjadi perhatian publik karena saya ingin tidak ada hambatan apapun dalam proses ini semua. Yang benar, ya benar. Yang salah, ya salah. Siapapun yang disangka, didakwa, kalau ternyata tidak terbukti dalam pengadilan nanti, ya mesti dibebaskan. Sebaliknya, kalau terbukti bersalah, juga mendapatkan sanksi hukum. Itulah justice, itulah keadilan. Tidak boleh kita berselingkuh pada Allah, pada sejarah, pada rakyat. Setelah gegap gempita berakhir, semua akan berpikir secara jernih bagaimana komitmen kita di dalam menegakkan hukum, komitmen kita di dalam memberantas korupsi, komitmen kita di dalam menegakkan keadilan. Hati kita harus seperti itu, bersih, no other interest, tidak boleh ada kepentingan lain, kecuali betul-betul mendapat kebenaran dan keadilan atas dasar supremasi hukum. Hukum sebagai panglima dan bukan politik. Ini yang mendasari, apa namanya, dibentuknya Tim Independen Verifikasi Fakta dan Proses. Ini bukan pertama kali dilakukan di Indonesia. Saudara masih ingat, tahun 1991 ketika terjadi peristiwa di Santa Cruz, dulu dibentuk Misi Penyelidik Nasional, kemudian dibentuk Dewan Kehormatan Perwira. Saya masih berpangkat Let.Kol., waktu itu sebagai Sekretaris Dewan Kehormatan Perwira. Bagaimana kita bekerja, mengemban misi yang mulia untuk kebenaran, untuk negara. Dan kita juga harus tulus dalam menjalankan misi itu.

 

Pada masa pemerintahan Ibu Megawati, waktu terjadi, apa namanya, Saudara Theys  meninggal waktu itu, saya juga mengajukan prakarsa kepada Presiden, untuk dibentuk semacam Tim Pencari Fakta, mandiri dan adil dalam menjalankan tugasnya. Selama lima tahun yang lalu saya juga membentuk tim seperti itu seperti ketika terjadi krisis jemaah haji. Saya bentuk tim independen, ada apa? Untuk mengetahui duduk persoalannya, apanya yang nggak benar, siapa yang salah untuk perbaikan berikutnya lagi. Saya juga bentuk tim independen ketika terjadi banyak kecelakaan pesawat maupun kapal laut waktu itu. bekerja dua bulan, rekomendasinya tajam. Dilakukan restrukturisasi untuk peningkatan keamanan dan keselamatan transportasi kita.

 

Kemudian ketika beberapa pesawat TNI mengalami kecelakaan beruntun, saya bentuk tim independen juga untuk mengetahui apa yang terjadi, apakah cuaca, apakah keterampilan dan kecakapan para juru mudi, apakah kekurangan biaya pemeliharaan, dan sebagainya. Jadi, sebetulnya tim pencari fakta ini sering bekerja di negeri kita, dan oleh karena itu, kita berharap tim independen yang sedang bekerja ini, pimpinan Saudara Adnan Buyung Nasution dengan timnya, bekerja dengan penuh amanah, kemudian menjadi bagian dari solusi. Memang masih ada pro dan kontra, harus tetap tegar, tough, beliau-beliau itu. Dan akhirnya, rekomendasinya diharapkan jernih karena, sekali lagi, untuk kepentingan besar, keadilan, kebenaran, dan tegaknya hukum yang sejati di negeri ini.

 

Itulah latar belakang dan mengapa Tim Independen Verifikasi Fakta dan Proses Hukum kita bentuk.

 

Saudara-saudara,

 

Dengan dua penjelasan pengantar itu, maka saya akan memasuki agenda pertama yaitu tentang laporan yang saya tugasi Wapres untuk memimpin penggodokan program kerja 100 hari dan lima tahun, termasuk yang saya tugasi memimpin Temu Nasional beberapa hari yang lalu. Wapres saya persilakan memberi pengantar, dan nanti silakan dilanjutkan dengan Menteri atau Pejabat terkait. Saya persilakan.   

 

 

Biro Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Mensesneg Bidang Dukungan Kebijakan,

Sekretariat Negara RI