Pengarahan Presiden Republik Indonesia Kepada Penerima Kartu Prakerja Tahun 2020-2021

 
bagikan berita ke :

Rabu, 17 Maret 2021
Di baca 670 kali

Istana Negara, Jakarta
 
 

Presiden RI:
Bismillahirahmanirrahim.

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Selamat siang,
Salam sejahtera bagi kita semuanya,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam kebajikan.

Yang saya hormati, para Menteri, bapak/Ibu para kepala lembaga yang hadir, serta Direktur Eksekutif Pelaksana Kartu Prakerja, para peserta program Kartu Prakerja baik yang sudah berjalan di 2020 maupun di 2021;
Bapak/Ibu sekalian yang saya hormati.

Saya benar-benar sangat senang, berbahagia, bisa bertemu dengan Bapak/Ibu dan Saudara-saudara sekalian para peserta Kartu Prakerja.

Tadi disampaikan oleh Pak Menko Perekonomian bahwa yang mendaftar di Kartu Prakerja ini adalah 50, kurang lebih 55 juta, tetapi yang ikut di tahun 2020 5,6 juta. Dan tahun ini baru 1,8 juta orang. Artinya, peminatnya sangat banyak sekali. Artinya apa, memang belum tertampung semuanya. Dan ada kurang lebih 1.700 pelatihan, 1.700 macam pelatihan yang disiapkan oleh 165 lembaga pelatihan. Jumlah yang banyak kemudian peserta secara bebas dipersilakan untuk memilih mana yang dipilih sesuai dengan minta dan mungkin talenta yang dimiliki.

Tadi saya bertanya kepada Bu Deni, Direktur Eksekutif, apa sih yang paling diminati? Apa yang paling diminati? Pelatihan apa yang paling disenangi? Lima besarnya adalah: yang pertama, pemasaran online. Ini memang harus sekarang ini, ini memang banyak dibutuhkan. Pemasaran online yang pertama, banyak sekali peminatnya dan memang pasar menghendaki itu. Kantor-kantor perbankan, industri, semuanya menghendaki itu. Yang pengin jadi wirausahawan juga mengehndaki itu krena memang zamannya adalah zaman digital.

Kemudian yang kedua, food and beverage, urusan makanan dan minuman. Ini juga yang paling laku. Ini juga ke depan yang banyak menjanjikan baik untuk wirausaha maupun untuk bekerja, karena ke depan ini yang paling menjanjikan itu urusan pangan, yang kedua urusan energi. Nah, ini masuk ke urusan pangan, food and beverage. Ini urusan makanan, urusan minuman yang juga banyak peminatnya.

Yang ketiga yang berkaitan dengan IT, mungkin lebih khususnya lagi yaitu program web, paling banyak disenangi yang nomor tiga.

Yang keempat, ini juga banyak dibutuhkan di dunia kerja, urusan perkantoran. Pelatihan yang berkaitan dengan urusan perkantoran. Ini banyak epminatnya karena memang pasar industri, kantor-kantor memerlukan pelatihan ini.

Kemudian yang kelima, yang berkaitan dengan kewirausahaan, entrepeneurship, karena banyak sekarang anak-anak muda kita yang mulai ingin masuk ke dunia usaha. Saya kira pelatihan seperti ini yang sangat diperlukan. Saya memulai usaha dulu dari nol, juga dimulai dari ikut pelatihan, ikut pelatihan, dulu seminggu. Kalau ini kan sudah zamannya zaman digitl seperti ini Bapak/Ibu bisa belajar online, itu akan lebih mempercepat.

Apa yang disimpulkan dari survei yang ada, 88 persen keterampilannya meningkat. Ini yang kita harapkan karena dalam zaman yang penuh dengan kompetisi seperti ini, kalau keterampilan kita, skill kita tidak tiap hari kita perbaiki-perbaiki-perbaiki, hilang kita. “Lho tahu-tahu kok saya kehilangan pekerjaan?”, ya karena skillnya yang lain memeperbaiki skill, memperbaiki keterampilan, dan kita tidak, ini yang perlu saya ingatkan. Zamannya zaman yang kecepatan perubahan itu cepat banget sekarang ini, dan Saudara-saudara harus mengikuti itu. Kalu perubahan ini enggak diikuti, ya tahu-tahu kita…”lho-lho teman saya sudah jauh banget, kita kok masih di sini?” karena dia memperbaiki keterampilannya, meningkatkan keterampilannya, meningkatkan skillnya dan kita tidak. Entah tadi yang urusan-urusan yang saya sampaikan mungkin pelatihan yang lain-lain yang juga sangat penting di dunia kerja maupun dunia usaha.

Oleh sebab itu, siang hari ini saya ingin mendengar bagaimana lompatan dari karena adanya program Kartu Prakerja ini. Program ini sebetulnya untuk semuanya, siapapun boleh. Yang lulus SMA, lulus SMK silakan. Yang lulus perguruan tinggi juga silakan. Yang drop out pun juga silakan. Yang PHK silakan, tapi yang prioritas saat ini memang diberi prioritas diutamakan yang kena pemutusan hubungan kerja. Tetapi sebetulnya ini untuk siapapun.

Dan hari ini saya sangat tertarik sekali yang di Manado, ini hadir atau lewat…oh, hadir. Bapak Stevenly, betul? Dulu satpam, kemudian di-PHK. Dan sekarang menjadi supervisor, benar? Dan mengambil pelatihan desain grafi dan pemasaran produk lewat media sosial. Ini coba diceritakan bisa PHK, kemudian bisa masuk Kartu Prakerja. Mendaftarkannya sulit atau enggak sulit. Kemudian ikut pelatihan. Kemudian menjadi supervisorgimana? Silakan Pak Steven.

Pendek-pendek, tapi orang bisa belajar dari Bapak.

Sdr. Stevenly Rio:
Siap Pak. Terima kasih Pak untuk kesempatannya. Pertama-tama saya kaget tapi senang berada di tempat ini Pak. Perkenalkan nama saya Stevenly Rio Loginsi, biasa dipanggil Rio.

Presiden RI:
Oh, Pak Rio. Saya kira Pak Steven. Ya Pak Rio, silakan.

Sdr. Stevenly Rio:
Biasa dipanggil Rio Pak, berasal dari Manado, Sulawesi Utara. Umur saya 42 tahun. Sebelum saya kenal Kartu Prakerja, saya bekerja sebagai seorang security. Terus awal Januari itu ada pandemi, perusahaan saya ditutup, dan saya kena PHK. dan kemudian saya untuk menutupi kebutuhan, saya ngojek online dulu, Pak. Kebetulan pada waktu bulan Mei itu saya buka-buka medsos, ketemu dengan Kartu Prakerja. Saya daftar waktu itu gelombang III, tidak ada kesulitan Pak. Langsung.

Presiden RI:
Daftarnya di gelombang III, dan langsung diterima? Berarti pintar banget Pak Rio, langsung diterima.

Sdr. Stevenly Rio:
Lanjut Pak, saya ikut pelatihan maksudnya saya mau buka usaha, karena umur saya kn sudah 41 tahun waktu itu, agak susah Pak mau cari kerja. Terus saya ambil yang marketing optimizing Pak dulu, karena itu untuk emasarkan produk lewat online. Di saat yang bersamaan, ada penerimaan di perusahaan operator selular, saya iseng-iseng Pak, daftar, turut sertakan sertifikat itu yang dari Kartu Prakerja. Saya enggak sangka dipanggil, diwawancarai oleh general manager, terus ditawari untuk jadi karyawan di bagian pemasangan poster, untuk produk. Terus saya iyakan saja Pak. Karena menurut perusahaan saya mampu untuk bekerja di situ karena ada sertifikat itu Pak.

Presiden RI:
Jadi, cocok yang dilatih dari Kartu Prakerja, cocok dengan pekerjaan yang diberikan? Cocok?

Sdr. Stevenly Rio:
Cocok Pak. Yang lebih kaget lagi, setelah saya mengalami pekerjaan selama tiga bulan, karena mungkin kinerja saya, saya diangkat menjadi supervisor.

Dan saya mengambil pelatihan lagi untuk mengasah keterampilan saya, memasarkan produk lewat internet, dan ada desain grafis juga yang menunjang pekerjaan saya.

Presiden RI:
Jangan…sekali lagi, tadi saya sudah sampaikan ya, jangan berhenti untuk belajar, jangan berhenti untuk meningkatkan skill, meningkatkan keterampilan kita. Karena kita ini kejar-kejaran dengan perubahan. Ya.

Sdr. Stevenly Rio:
Sampai saldo nol Pak. Habis, saldo Rp1 juta dipakai semua untuk pelatihan.

Presiden RI:
Oh, semuanya dipakai, tidak ada yang diuangkan?

Sdr. Stevenly Rio:
Enggak bisa Pak. Kan ada insentif. Itu dari saya, Pak.

Presiden RI:
Bagus sekali ini. Saya kira sebuah pelajaran yang sangat bik dari Pak Rio, dari Manado ini. Saya kira perjalanan kita ini kadang kita enggak tahu. Tetapi harus kita yakini kalau kita meningkatkan skill kita, meningkatkan keterampilan kita, meningkatkan pengetahuan kita, itu peluang yang terbuka itu akan lebih banyak. Itu yang perlu digaris bawahi.

Terima kasih Pak Rio.

Ibu Fauziyah, ada? Hadir? Ya. Mbak Fauziyah, oke. Ini bisnis online dan sekarang jadi tenaga admin. Ambil pelatihan investasi, personal branding, dan jadi youtuber. Nah, ini dari DKI Jakarta. Oke. Benar? Ya, coba.

Sdri. Fauziyah:
Iya.

Sebelumnya saya berterima kasih karena sudah diundang ke sini. Deg-degan.

Waktu itu sebelum kenal Kartu Prakerja, sudah berhenti kerja dulu. Waktu itu susah cari kerjaan karena masa pandemi juga. Akhirnya cari-cari di internet, ternyata kenal Kartu Prakerja.

Awalnya saya kan belum tahu mendaftarnya itu bagaimana, akhirnya saya mencari tahu dulu. Terus sebenarnya itu awalnya iseng-iseng, takut enggak diterima juga. Sambil berdoa juga kalau misalnya memang diterima, memang mau buka usaha juga. Terus habis itu, alhamdulillah keterima di gelombang III

Presiden RI:
Gelombang III juga? Hmm. Sulit enggak untuk mendapatkan ruang untuk masuk di gelombang III?

Sdri. Fauziyah:
Alhamdulillah, kalau aku sih enggak. Tapi dengar cerita teman-teman itu mereka dari gelombang I sampai gelombang III belum pernah dapat. Maka saya bersyukur alhamdulillah.

Presiden RI:
Ya, tadi saya sampaikan kan, yang daftar itu kurang lebih 55-an juta, yang diterima hanya 5,6 juta. Berarti yang diterima kan hanya 10 persen. Jadi beruntung, alhamdulillah.

Sdri. Fauziyah:
Lalu, uang yang dari Prakerja itu aku pakai untuk modal usaha. Jadi selama pandemi, aku jualan kayak alat-alat kecantikan gitu juga. Nah, belajarnya itu tentang investasi sama pemasaran yang tadi Bapak sudah bilang, sama tentang bisnis-bisnis juga.

Presiden RI:
Oh, bagus.

Sdri. Fauziyah:
Terus habis itu, aku itu pas habis lebaran, alhamdulillah, keterima kerja jadi admin di salah satu perusahaan, dan bisnis online saya itu sampai sekarang msih berjalan juga.

Presiden RI:
Jadi dua, punya mesin jadi admin, mesin juga usaha sendiri. Nah, itu yang…sekali lagi, kalau skill kita meningkat, pengetahuan kita meningkat pasti ada ruang-ruang peluang-peluang yang bisa kita masuki tanpa kita sadari. Dan saya berharap Bapak/Ibu dan Saudara-saudara semuanya terus, sekali lagi, terus. Tanpa ada Kartu Prakerja pun harus meningkatkan skill kita, meningkatkan keterampilan kita, pengalaman yang saya miliki seperti itu. Jadi tidak ada kata berhenti yang namanya belajar, apa pun.

Terus ada pesan apa untuk yang ikut Kartu Prakerja, mbak Fauziyah.

Sdri. Fauziyah:
Pesannya, kan kita harus selalu… benar yang Bapak bilang, harus mengupgrade skill terus. Aku juga…pendapatan aku ini pengin aku beliin kelas lagi, aku menemukan salah satu kelas untuk membuat masker, masker wajah buat kecantikan gitu, dan aku itu pengin banget ikut kelas itu, lagi nabung juga, dan cita-citaku itu pengin buka perusahaan masker gitu. Jadi bisa membuka lowongan kerja juga bagi masyarakat Indonesia.

Presiden RI:
Itu baik, yang terakhir tadi lebih baik lagi, bagus. Ya kan, kita tidak mencari pekerjaan tetapi membuka lapangan pekerjaan. Ya, terima kasih mbak Fauziyah. Bagus, bagus.

Bu Verly, ada? Dari mana ini dari Papua? Benar? Dulu perias freelance, kemudian mbil pelatihan dandan dan excel. Coba diceritakan, gimana kesannya mengikuti program ini. Ini dari Papua?

Sdri. Verly:
Iya Pak.

Presiden RI:
Dari Papua, oke. Kartu Prakerja ini, sekali lagi, diperuntukkan untuk semuanya, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, semuanya boleh.

Silakan.

Sdri. Verly:
Terima kasih Pak.

Selamat siang buat kita semua. Saya Verly dari Jayapura, Papua. Sebelum kenal Kartu Prakerja, saya seorang ibu rumah tangga, saya pengangguran. Kenal Kartu Prakerja dari tempat kuliah saya, saya mulai daftar di gelombang VI langsung diterima.

Presiden RI:
Gelombang VI, langsung diterima, tidak sulit?

Sdri. Verly:
Tidak sulit Pak. Saya daftar juga tidak sulit. Terus pelatihan pertama yang saya ambil yaitu dandan ID, atau merias wajah.

Presiden RI:
Merias wajah?

Sdri. Verly:
Iya. Saat itu saya…saat ambil pelatihan, anak saya yang pertama, perempuan, sekarang dia  kelas 6 SD, dia mengikuti suatu ajang yaitu Putri Cilik Papua. Nah di situ saya bingung, saya bilang “aduh, kalau saya ke salon pasti di masa pandemi begini agak takut,” ya Pak. Jadi saya bilang “ah, kalau ikut pelatihan ini… mungkin dengan pelatihan ini saya bisa merias wajah anak saya sendiri.” Setelah mengikuti (pelatihan), saya dapat keterampilan dari situ, saya merias wajah anak saya sendiri.

Presiden RI:
Jadi yang dipakai untuk pelatihan anaknya? Bagus.

Sdri. Verly:
Iya, betul sekali Pak. Dan insentif yang saya dapat juga saya pakai untuk beli alat makeup, iya saya pakai untuk beli alat makeup. Saya merias… pas saat grand final, saya merias anak saya sendiri, dan saya bersyukur karena anak saya dapat juara II.

Presiden RI:
Apa lagi, sudah? Sudah bisa merias, anaknya jadi juara II. Sudah dapat banyak.

Sdri. Verly:
Tidak (hanya) sampai situ juga Pak. Langsung kita diundang untuk ke Jakarta, untuk ikuti Putri Cilik Indonesia mewakili dari Provinsi Papua. Dan anak saya dapat (juara)favorit, yaitu fotogenik.

Presiden RI:
Hmm, patut disyukuri.

Sdri. Verly:
Saya ambil juga pelatihan dari disnaker yaitu numeric excel, saya juga sebagai bendahara gereja. Harapan saya ya, mungkin ke depannya buat teman-teman kami di Papua, banyak sekali juga yang belum mengenal Kartu Prakerja, dan mereka… yang asli Papua ya Pak, mereka belum begitu paham untuk cara mendaftarnya karena di sana juga sinyal yang sangat tidak mendukung untuk mereka. Itu saja Pak.

Presiden RI:
Oke, terima kasih. Cerita yang sangat bagus sekali. Ini kan saudara kita yang paling jauh bisa ikut Kartu Prakerja, dan hasilnya tadi juga sudah disampaikan. Ini di tanah Papua bisa disampaikan bahwa yang lain bisa mengikuti, ikut pelatihan apapun yang ada di…ini ada 1.700 pelatihan, tinggal pilih. Dan nyatanya tadi kan masuknya juga tidak sulit. Karena memang ada dibagi zoning, ada kuota jatah enggak? Oh, per provinsi itu ada kuota jatahnya. Berapa yang di Papua, yang mungkin di Jawa berapa, ada semuanya, Sumatra, Kalimantan, Maluku, NTT, NTB, semuanya ada, ada jatahnya sehingga kalau teman-temannya Bu Verly enggak masuk ya jadi masuknya lebih mudah. Tapi kalau yang mungkin di Jawa persainganya mungkin lebih ketat, mungkin. Karena, sekali lagi, yang daftar yang ingin itu 55 juta, yang dapat hanya 5,6 juta. Ya saya rasa sebuah persentase yang hanya 10 persen yang diterima.

Oke Bu Verly, terima kasih.

Ya, saya kira, contoh-contoh yang tadi disampaikan saya kira sangat bagus sekali dan juga saya berharap ini nanti menjadi sebuah model kita dalam meningkatkan skill, meningkatkan keterampilan kita semuanya. Dan mungkin nanti kalau sudah enggak pandemi yang online-nya banyak yang offlinenya juga banyak. Yang di darat juga banyak, kemudian yang di udara juga banyak. Saya kira kalau kombinasi ini bisa dikerjakan juga akan lebih meningkatkan skill lagi. Karena memang nanti pada suatu titik kita sudah berjalan normal kembali, pandemi sudah bisa teratasi ini akan semakin banyak peluang-peluang, baik peluang kerja, peluang berusaha akan semakin banyak.

Dan pada saat ekonomi sudah normal, atau lebih baik lagi, ya itulah kesempatan bapak/ibu semuanya, Saudara-saudara semuanya untuk masuk, karena sudah mengupgrade skillnya, sudah memperbaiki keterampilannya. Saya kira inilah sebuah kesempatan besar yang kita harapkan betul-betul bisa membuka kerja yang sebanyak-banyaknya dan kalau nantinya banyak yang masuk ke dunia usaha, banyak yang masuk ke dunia kerja, saya kira nanti ekonomi kita akan lebih baik lagi.

Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kehadiran Bapak/Ibu dan Saudara-saudara semuanya, dan juga cerita-cerita yang baik-baik tadi bisa mendorong, memotivasi yang lainnya agar juga bisa ikut dalam program Kartu Prakerja ini.

Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini.

Terima kasih.

Saya tutup.

Wassalamu’alaikum Warahamatullahi Wabarakatuh.