PENYERAHAN PENGHARGAAN PEMERINTAH ATAS KOMITMEN TERHADAP PENERAPAN SISTEM SMK3, 25 JUNI 2008

 
bagikan berita ke :

Rabu, 25 Juni 2008
Di baca 934 kali

SAMBUTAN
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PADA ACARA
PENYERAHAN PENGHARGAAN PEMERINTAH ATAS KOMITMEN TERHADAP PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) SECARA BERKESINAMBUNGAN DALAM RANGKA PERINGATAN HARI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA SEDUNIA TAHUN 2008
DI ISTANA NEGARA, JAKARTA
PADA TANGGAL 25 JUNI 2008

 

 

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

 

Assalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh,

 

Salam sejahtera untuk kita semua,

 

Yang saya hormati Saudara Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan para menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Yang Mulia para Duta Besar negara-negara sahabat untuk Indonesia, para pimpinan ILO Jakarta dan pimpinan organisasi-organisasi internasional,

 

Yang saya hormati para Gubernur, Bupati, dan Walikota, Saudara Ketua APINDO dan para pimpinan dunia usaha, para pimpinan serikat pekerja,

 

Hadirin sekalian yang saya hormati,

 

Pada kesempatan yang baik dan insya Allah penuh berkah ini, marilah sekali lagi kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena kepada kita masih diberi kesempatan, kekuatan, dan kesehatan untuk melanjutkan karya, tugas, dan pengabdian kita kepada bangsa dan negara tercinta.

 

Pada kesempatan yang baik ini pula, atas nama negara dan pemerintah, saya mengucapkan selamat kepada yang telah menerima penghargaan atas prestasinya dalam menjaga keselamatan dan kesehatan kerja. Semoga apresiasi yang diberikan oleh pemerintah kepada Saudara-saudara dapat meningkatkan kinerja di waktu yang akan datang sehingga secara nasional keselamatan dan kesehatan kerja kita akan semakin baik dari tahun ke tahun.

 

Saudara-saudara,

Sebagaimana disampaikan oleh Menteri Tenaga Kerja tadi, 25 April kita peringati sebagai Hari Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sedunia, Hari K3 sedunia, atau yang kita sebut dalam bahasa asing World Day For Safety and Health at Work. Tentu diharapkan, makin ke depan, safety, productivity, dan kontribusi untuk ekonomi, GDP, GNP akan semakin tinggi. Ada kaitan erat antara safety, productivity, dan kemudian growth dari ekonomi kita. Kebijakan yang kita tempuh di negeri kita menyangkut dunia ketenagakerjaan, dunia usaha, adalah kita ingin terus meningkatkan perlindungan dan kesejahteraan para pekerja kita, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan perkembangan dunia usaha di negeri ini. Kita juga ingin memberikan kesempatan bagi saudara-saudara kita yang masih menganggur agar mereka bisa bekerja. Dua-duanya penting,
.

Kebijakan kita juga menggarisbawahi pentingnya pertumbuhan sektor riil. Kalau sektor riil tumbuh tentu penerimaan negara dan ekonomi kita juga tumbuh dan meningkat. Akhirnya, kesejahteraan rakyat secara menyeluruh akan dapat ditingkatkan. Mata rantai ini penting untuk kita pahami. Semuanya memiliki peran yang menentukan bagi peningkatan kesejahteraan rakyat di negeri ini.

 

Saudara-saudara,

 

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Undang-Undang yang berlaku di negara kita telah mengatur perlindungan dan kesejahteraan para pekerja. Kita mengenal hak dasar pekerja, contoh, hak untuk berserikat dan berunding bersama, jaminan sosial bagi mereka, perlindungan upah, waktu kerja, waktu istirahat, dan yang menjadi topik hari ini, termasuk hak dasar pekerja kita, adalah keselamatan dan kesehatan kerja. Ini harus kita jaga, penuhi, dan tingkatkan agar setelah ditingkatkan pekerja kita makin produktif. Kalau makin produktif, tentu perusahaan dan sektor riil kita akan terus bangkit. Kalau bangkit, tentu tidak akan terjadi yang tidak kita harapkan seperti PHK dan lain-lain. Ini harus kita kaitkan satu sama lain agar kita pandai menempatkan diri dan berperan yang positif.

 

Saudara-saudara,

 

Saya senang bahwa ada penurunan kasus-kasus yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja. Kalau melihat angka dunia tadi sungguh mencemaskan, apalagi kalau mengurangi 4% dari total GNP negara-negara di dunia. Meskipun sudah menurun kasus yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja, kalau tidak salah tadi Menakertrans mengatakan tahun 2006 itu jumlah kasusnya sekitar 95 ribu, kemudian tahun lalu turun menjadi 65 ribu seluruh Indonesia atau hampir 40% turunnya. Tapi tentu kita semua belum puas, harus terus kita turunkan sehingga harapan kita, Indonesia makin ke depan termasuk negara yang tidak besar angka yang berkaitan dengan kecelakaan dan kesehatan kerja. Insya Allah semua itu akan dapat kita lakukan kalau kita bekerja bersama-sama, kita bersinergi untuk mencapai tingkatan seperti itu.

 

Saudara-saudara,

 

Saya mengajak pada hari K3 sedunia ini untuk, pertama-tama, benar-benar kita bangun dan kita jalankan sistem manajemen K3 yang baik. Ini menjadi tanggung jawab dari perusahaan-perusahaan di mana usaha itu dijalankan, di mana para pekerja menjalankan pekerjaannya. Itu yang pertama. Yang kedua, dengan sistem seperti itu, maka perusahaan masih bertanggung jawab untuk melakukan pelatihan-pelatihan dan juga pengawasan yang efektif. Sistemnya sudah ada, aturannya sudah ada, SOP-nya sudah ada, lakukan pelatihan dan pengawasan yang seksama. Itu yang kedua.

 

Yang ketiga, bekerja dengan tatanan, aturan, dan pelatihan yang telah diterima, harapan kita berdisiplin menjalankan pekerjaannya sambil sungguh memperhatikan kaidah-kaidah keselamatan dan kesehatan kerja itu. Harus aktif, tidak boleh pasif, orang-seorang, para pekerja, kita harus mencegah dirinya untuk mengalami kecelakaan dan terganggu kesehatannya. Dan, itu yang ketiga. Yang keempat, pemerintah tentunya bertanggung jawab untuk menetapkan kebijakan, mengeluarkan peraturan-peraturan yang kondusif untuk itu, yang kondusif bagi peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja kita. Kalau saya bicara pemerintah, bukan hanya pemerintah pusat, tapi juga pemerintah daerah, para Gubernur, Bupati, Walikota, yang hari ini kita saksikan pemerintah daerah yang berprestasi dan memiliki tanggung jawab dan kesungguhan di dalam meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja ini.

 

Saudara-saudara,

 

Sebagaimana kita ketahui bersama, negara kita, juga negara-negara yang lain di seluruh dunia menghadapi berbagai tantangan perekonomian karena harga minyak yang meroket yang memberikan implikasi, dampak, pengaruh, bagi banyak hal di negara kita dan juga negara-negara lain, juga melonjaknya harga pangan dan sejumlah persoalan ekonomi dunia seperti resesi, gejolak keuangan global, dan lain-lain. Menghadapi itu semua, saya berpesan sekali lagi, kita tidak perlu panik, kita harus tenang, tidak perlu terus mengeluh apalagi marah. Mari justru kita atasi bersama-sama karena negara lain juga mengalami hal yang sama. Cara mengatasinya adalah kepada dunia usaha, termasuk perusahaan-perusahaan, termasuk para pekerja yang ada di dalamnya, jaga kinerja, jaga produktivitas perusahaan Saudara, sektor riil yang Saudara geluti. Dari situ dulu, kreatif, inovatif, terus mencari solusi sehingga bukan hanya survive, bukan hanya bisa menjaga kelangsungan hidupnya tetapi juga justru tumbuh mengubah krisis menjadi peluang, from crisis to opportunity.

 

Saya berharap dilakukan itu dan insya Allah bisa. Banyak yang saya lihat, perusahaan-perusahaan, sektor riil, termasuk para pekerja di dalamnya, bisa mengatasi masalah ini dan terus menjalankan usahanya dengan baik. Pemerintah tentu memahami ada kesulitan di sana-sini. Oleh karena itulah, kita mengembangkan kebijakan, kita memberikan kemudahan-kemudahan, fasilitas, insentif, agar semua itu bisa tetap mengatasi keadaan. Itulah pemerintah melakukan komunikasi dengan pimpinan dunia usaha, APINDO, dengan organisasi yang lain. Itulah pemerintah berkomunikasi, berkonsultasi dengan para pimpinan serikat-serikat pekerja untuk memecahkan masalah bersama ini agar, sekali lagi, tidak ada yang akhirnya terlalu menghadapi kesulitan yang di luar kemampuannya. Jelasnya, kalau makin baik, makin sinergis hubungan antara dunia usaha, dunia kerja, dan pemerintah, maka PHK, harapan kita, tidak harus terjadi. Sekuat tenaga menghadapi permasalahan seperti ini, bahkan ada bantuan-bantuan yang kita bisa berikan kepada pekerja sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

 

Saya menggarisbawahi pentingnya hubungan bipartit, dunia usaha dan para pekerja. Selesaikan, bangun konsensus, cari solusi bersama, pemerintah tentu memberikan payung, pemerintah tentu memberikan dukungan dan dorongan. Pecahkan di situ. Yang paling berkepentingan para pekerja, para pelaku dunia usaha, bukan pihak lain karena kalau ada apa-apa, saudaralah yang mengalami kesulitan. Pemerintah membantu mendorong memberikan fasilitas-fasilitas untuk itu.

 

Hadirin yang saya hormati,

 

Ini kesempatan yang baik bagi saya untuk melalui forum ini menyampaikan ajakan dan seruan kepada komponen bangsa, kepada seluruh rakyat Indonesia berkaitan dengan permasalahan ekonomi yang kita hadapi sekarang ini. Dan juga, berkaitan dengan dinamika sosial dan politik yang terjadi akhir-akhir ini, terutama sekali yang ada di Jakarta karena dengan teknologi informasi sekarang ini apa yang dilihat oleh rakyat kita di seluruh tanah air, di Jakarta ini, bisa menimbulkan keprihatinan, bisa menimbulkan pertanyaan dan lain-lain, sebagaimana yang saya terima ratusan bahkan ribuan SMS tiap minggunya sebagai kepedulian rakyat Indonesia, kecemasan kalau-kalau ada perkembangan sosial, perkembangan politik, perkembangan keamanan publik yang justru menimbulkan permasalahan baru. Oleh karena itu, menghadapi semuanya ini, kita tahu ini tahun politik, tahun depan adalah tahun Pemilihan Umum, tapi mari kita jernih memposisikan diri, mari kita jernih menjalankan kehidupan bernegara di negara ini termasuk kehidupan demokrasi yang benar-benar membawa manfaat bagi seluruh rakyat Indonesia, sekarang dan ke depan.

 

Seruan, ajakan saya pertama adalah mari kita menjaga keamanan dan ketertiban publik, keamanan dan ketertiban masyarakat di Jakarta, di kota-kota besar lainnya, bahkan di seluruh Indonesia. Kalau keamanan dan ketertiban publik kita terguncang, mengalami keadaan yang tidak baik, apalagi buruk, pasti berpengaruh kepada ekonomi kita, dunia usaha kita, investasi kita. Bertahun-tahun kita membangun iklim investasi, iklim usaha di negeri ini untuk kepentingan semua. Kalau tiba-tiba kita tidak pandai menjaga bersama-sama, terganggu, terguncang, yang menderita rakyat Indonesia. Kita punya pengalaman yang pahit 10 tahun yang lalu karena keadaan seperti itu. Akhirnya yang menderita rakyat kita bukan satu, dua orang, bukan satu, dua kelompok saja. Saya ingatkan kepada seluruh rakyat Indonesia, kita cegah bersama-sama hal-hal yang mengganggu keamanan dan ketertiban publik. Ini yang pertama.

 

Yang kedua, saya katakan ini tahun politik, tahun depan tahun Pemilihan Umum. Kepentingan politik di antara kita, mari kita perjuangkan secara benar. Pemilu sudah dekat, bulan depan bahkan sudah mulai kampanye pemilu legislatif dengan aturan-aturan tertentu yang akan dikeluarkan oleh KPU. Gunakan mekanisme, proses dalam memperjuangkan kepentingan politik itu dalam tatanan demokrasi yang sehat sehingga kompetisinya pun akan sehat. Kalau kompetisinya sehat tidak membikin terganggunya ketentraman hidup di negeri ini yang akibatnya membikin persoalan bagi kehidupan rakyat kita. Mari kita cegah, mari kita hindari cara memperjuangkan kepentingan politik yang akhirnya merusak apalagi disertai kekerasan-kekerasan. Itu keluar dari etika dan moral dalam kita berpolitik karena dampaknya panjang, mengganggu upaya yang terus-menerus kita bangun untuk membikin ekonomi kita tumbuh kembali, demokrasi kita mekar, tapi kepatuhan pada hukum dan pranata sosial juga terus dapat kita tegakkan.

 

Seruan dan ajakan saya yang ketiga, untuk jajaran pemerintah pusat dan daerah, mulai dari saya, katakanlah, Wakil Presiden, para Menteri, para Gubernur, para Bupati, dan Walikota di seluruh Indonesia. Menghadapi tahun-tahun yang penuh dengan tantangan politik, tahun ini dan tahun depan, marilah kita tetap berkonsentrasi, tetap gigih untuk menjalankan semua kebijakan dan program. Yang jelas, kebijakan dan program itu untuk kepentingan rakyat kita, rakyat Indonesia. Jangan tinggalkan tugas pokok kita sebagai pejabat pemerintah karena barangkali kepentingan-kepentingan politik tertentu. Kita harus bisa membagi waktu dengan tetap mengutamakan melayani rakyat, menjalankan tugas pemerintahan kita, itu menduduki peringkat dan prioritas yang utama. Mari kita terus menjalankan tugas kita ini secara sungguh-sungguh, penuh dengan konsentrasi, dan secara gigih, apapun dinamika politik yang terjadi sekarang ini, bukan hanya di Jakarta, tapi juga barangkali di tempat-tempat yang lain.

 

Nah, yang terakhir, yang keempat, kepada seluruh rakyat Indonesia, mari terus kita jaga persatuan kita, persatuan sebagai bangsa, bangsa Indonesia. Mari kita terus membangun negeri yang kita cintai ini, di seluruh tanah air, bersama-sama. Pemerintah akan terus berupaya untuk mengatasi setiap persoalan yang ada, termasuk persoalan ekonomi sekarang ini. Akan terus membangun seluruh sektor kehidupan dan akan terus berusaha meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.

 

Inilah 4 seruan dan ajakan saya dan marilah tetep kita memiliki optimisme, pikiran-pikiran positif, ketika ada masalah justru harus lebih bersatu dan bukan tercerai-berai. Saya yakin dengan ridho Allah Subhaanahu wa Ta'aala, kalau 4 hal ini kita jalankan bersama, negeri kita akan bisa mengatasi gonjang-ganjing perekonomian ataupun gejolak sosial politik yang mengalir dari perkembangan situasi di dunia ini. Itulah pesan dan harapan saya, sekali lagi, selamat untuk para penerima penghargaan keselamatan dan kesehatan kerja. Mari kita terus bangun perekonomian kita, dunia usaha kita, agar semuanya itu bisa, akhirnya, meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Sekian.


Wassalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

 

Biro Naskah dan Penerjemahan,
Deputi Mensesneg Bidang Dukungan Kebijakan,
Sekretariat Negara RI