Percepat Realisasi Belanja Pemerintah di Kuartal ke-2

 
bagikan berita ke :

Selasa, 10 Mei 2016
Di baca 798 kali

Di awal sidang kabinet paripurna tersebut, Presiden mengingatkan kepada para Menteri Kabinet Kerja terkait dengan pembelanjaan anggaran yang harus dilakukan di awal tahun, terutama yang berkaitan dengan belanja modal. Demikian seperti Tim Komunikasi Presiden, Ari Dwipayana.

 

"Saya ulang-ulang lagi, ini akan men "trigger" pertumbuhan ekonomi baik di pusat maupun di daerah. Tetapi kelihatannya pada awal-awal tahun yang lalu yang bergerak hanya satu, dua, atau tiga kementerian," ujar Presiden.

 

Namun demikian, Presiden masih memberikan kesempatan kepada jajarannya untuk memperbaiki hal tersebut dan segera mengejar ketertinggalan di kuartal ke-2. "Perlu saya ulang lagi, di kuartal ke-2 ini agar belanja-belanja modal  betul-betul segera direalisasikan di semua kementerian dan lembaga," tegasnya.

 

Selain mengenai evaluasi laju pertumbuhan ekonomi, sidang kabinet paripurna kali ini juga membahas mengenai pagu indikatif awal APBN 2017. Terkait dengan penetapan pagu tersebut, Presiden Joko Widodo berpesan agar perencanaan APBN 2017 dilakukan dengan matang.

 

"Saya hanya ingin perencanaan yang kita lakukan betul-betul matang, mengarah pada sasaran yang tepat, dan menghasilkan sebuah outcome yang betul-betul terasa manfaatnya oleh rakyat," ucap Presiden.

 

Presiden Tegaskan untuk Beri Efek Jera Pelaku Kekerasan pada Anak

 

Dalam kesempatan tersebut, Presiden tak lupa memperingatkan para jajarannya terkait isu kekerasan seksual pada anak yang sedang mendapat sorotan luas. Presiden berharap para jajarannya dapat bersinergi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

 

"Saya ingin memberikan sebuah peringatan yang berkaitan dengan kekerasan seksual pada anak. Ini harus betul-betul ditindaklanjuti secara bersama-sama antar kementerian terkait, Polri, dan Kejaksaan. Karena kalau kita melihat angka dan peristiwa-peristiwanya semakin hari semakin sangat mengkhawatirkan," tutur Presiden.

 

Sebagai penutup pengantar sidang kabinet paripurna, Presiden memberikan penegasan bahwa keputusan terkait dengan hukuman yang seberat-beratnya bagi para pelaku kekerasan harus dapat memberikan efek jera bagi para pelakunya.

 

"Saya ingin agar ini menjadi sebuah kejahatan yang luar biasa sehingga penanganannya juga dengan penanganan dan tindakan yang luar biasa. Oleh sebab itu, segera ini dikoordinasikan agar ada sebuah keputusan termasuk di dalamnya adalah yang kemarin sudah dibicarakan dalam rapat terbatas mengenai undang undang atau Perppu" demikian Presiden menutup pengantarnya. (Humas Kemensetneg)

 

 


Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0