Pertumbuhan Ekonomi Terjaga, Presiden: Lebih Tinggi Dibanding Rata-rata Pertumbuhan Global

 
bagikan berita ke :

Jumat, 16 Agustus 2024
Di baca 487 kali

Presiden Joko Widodo membacakan pidato dalam rangka Penyampaian Rancangan Undang-Undang tentang Alokasi Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 dan Nota Keuangannya di Gedung Nusantara Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Jakarta (16/8).

Memulai pidatonya, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia adalah bangsa yang tangguh dan hal ini patut disyukuri. “Indonesia mampu menghadapi tantangan yang sangat berat selama 10 tahun terakhir, mulai dari pandemic Covid-19, gejolak geopolitik global, perang dagang dan berbagai ancaman krisis, serta perubahan iklim yang menimbulkan banyak bencana,” terang Presiden.

Presiden Jokowi melanjutkan, meski diterpa banyak tantangan dan ketidakpastian, kondisi  politik dan ekonomi kita tetap stabil, bahkan mampu tumbuh secara berkelanjutan.

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia selalu terjaga di kisaran 5,0%. Lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan global yang sebesar 3,4%,” ucap Presiden.

Di sisi lain, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa nilai ekspor Indonesia naik lebih dari 70%. “Nilai ekspor Indonesia mencapai 259 miliar dolar AS di tahun 2023. Neraca transaksi berjalan secara bertahap terus menguat.  Neraca dagang selalu mencatat surplus selama 51 bulan terakhir,” ucap Presiden Jokowi.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga membahas terkait penambahan tenaga kerja baru sebanyak 21,3 juta pada periode 2015–2024, dengan pengangguran turun menjadi 4,8% di tahun 2024. “Tingkat kemiskinan turun tajam menjadi 9,03% di tahun 2024. Angka kemiskinan ekstrem juga turun signifikan menjadi 0,83% di tahun 2024,” ujar Presiden Jokowi . (Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0