Pesan Presiden Jokowi: Berjayalah di Tanah Legenda, Provinsi Jawa Barat

 
bagikan berita ke :

Minggu, 18 September 2016
Di baca 771 kali

Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo menyebut, bahwa kompetisi dan pembinaan olahraga nasional harus dimulai dari tingkat terkecil, mulai dari kampung hingga pada tingkat provinsi. Sebab, dengannya akan semakin banyak bibit olahragawan nasional yang muncul dan akan tertanam mental pemenang pada diri masyarakat. Demikian sebagaimana dilansir Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.

"Semua harus bergerak. Akan lahir budaya kompetisi yang sehat di masyarakat. Akan tumbuh semangat juang dan mental-mental pemenang di segala bidang. Saya meyakini dengan menggalakkan Kompetisi Olahraga ini, kita akan menjadi bangsa yang tangguh, bangsa pemenang di antara bangsa-bangsa di dunia," ujar Presiden penuh semangat.

PON yang tahun ini digelar di Jawa Barat disebut Presiden sebagai tempat berkumpulnya para atlet terbaik yang dimiliki Tanah Air. Para atlet tersebut telah mempersiapkan diri untuk bersaing dan menjadi yang terbaik di antara yang lainnya.

"Para juara akan menjadi andalan kita dalam menghadapi SEA Games 2017 di Malaysia dan ASIAN Games 2018 di negara kita, Indonesia," imbuhnya.

Oleh karenanya, Presiden Joko Widodo meminta kepada seluruh atlet untuk terus berjuang dan berprestasi bagi Tanah Air. Di hadapan para atlet, Presiden juga tak lupa untuk memberikan semangat dan ucapan selamat bertanding di gelaran PON kali ini.

"Terakhir, saya ucapkan selamat bertanding kepada seluruh atlet. Berjayalah di Tanah Legenda, Provinsi Jawa Barat. Buatlah daerah kalian bangga. Buatlah Indonesia bangga dengan prestasi kalian," tutupnya.

Sebelumnya, kepada para jurnalis usai menghadiri acara Pemberian Makanan Tambahan di Dusun Cangkuang Wetan, Presiden Joko Widodo menerangkan bahwa dirinya dan sejumlah menteri akan menghadiri pembukaan PON ke-XIX ini. Presiden berharap agar gelaran PON ini dapat melahirkan bibit-bibit atlet andalan Indonesia di semua cabang olahraga.

"Hari ini saya dengan menteri-menteri menghadiri pembukaan PON. Kita harapkan dengan kompetisi ini kita mendapatkan bibit-bibit atlet terbaik di semua cabang olahraga," terangnya

Mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, serta Ketua Umum KONI Suhartono Suratman. Juga tampak hadir, Menteri Kominfo Rudiantara, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan Walikota Bandung Ridwan Kamil.

Meriah, Pembukaan PON XIX Jawa Barat 2016

Pembukaan PON XIX sendiri berlangsung meriah, diawali dengan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan dilanjutkan dengan kemeriahan kembang api. Setelah itu tampil 500 seniman yang menampilkan Persembahan "1.001 Rampak" Tetabuhan Jawa Barat.

Defile Kontingen PON XIX diawali dengan 19 atlet legendaris diantaranya Alan Budikusuma, Susi Susanti, Taufik Hidayat, Elsa Manora Nasution, Gugi Gustaman dan Adjat Sudradjat. Setelah itu diikuti oleh 34 Kontingen Provinsi dan 1 Kontingen Cabang olahraga eksebisi.

Setelah pengibaran bendera PON XIX Tahun 2016 yang diiringi dengan Mars PON oleh Paduan Suara Gabungan Mahasiswa Universitas Padjadjaran dan Universitas Katolik Parahyangan Bandung dilanjutkan dengan pembacaan janji atlet oleh Atlet Anggar Widiastuti Sobari dan janji wasit oleh Wasit Voli Ali Rochman.

Acara pembukaan ini juga dimeriahkan oleh kesenian massal, Sampurasun, Sportvaganza, Syukur Kami yang melibatkan ratusan penari. Penyanyi,Dira Sugandi membawakan lagu "Manusia Baru" diiringi 45 penari Pohaci yang diikuti dengan kedatangan obor api oleh tujuh tokoh legenda atlet yang menyerahkan obor api PON XIX kepada atlet cilik berprestasi, Juara Dunia Karate asal Jawa Barat Ananda Lala Diah Pitaloka untuk menyalakan Kaldron Api PON XIX.

Pembukaan PON XIX diakhiri dengan dinyanyikannya lagu "Berjayalah di Tanah Legenda" karya Dwiki Dharmawan oleh Armand Maulana. (Humas Kemensetneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0