Pesona Nusantara dalam Museum Istana Cipanas

 
bagikan berita ke :

Senin, 11 September 2017
Di baca 1637 kali

Di area Istana Kepresidenan Cipanas terdapat beberapa gedung peninggalan Belanda. Salah satu yang sangat menarik perhatian adalah museum karena di dalamnya terdapat benda-benda antik dan bersejarah yang merupakan produk budaya dari seluruh penjuru nusantara. Museum ini dapat dikunjungi oleh masyarakat umum dan merupakan salah satu bagian dari kunjungan wisata Istana Kepresidenan Cipanas setelah Gedung Induk, Pemandian Air Panas, Gedung Bentol, dan Taman Tanaman Hias dan Herbalia.

 

“Bisa dikunjungi oleh masyarakat. Kunjungannya dari Gedung Induk, Air Panas, Gedung Bentol, Tanaman Hias lalu kesini (museum),” ujar Duyeh, pegawai Istana Kepresidenan Cipanas.

 

Namun, kunjungan wisata museum Istana Cipanas ini dikhususkan bagi remaja, dewasa, dan orang tua. Jadi, bagi anak-anak yang masih kecil belum diperkenankan untuk memasuki museum ini. Hal ini bertujuan untuk menghindari risiko kerusakan benda-benda bersejarah yang bernilai seni tinggi tersebut.

 

“Kalo anak kecil kita gak bawa kesini (museum). Soalnya disini banyak barang-barang museum. Khawatir mereka sulit diatur,” Duyeh menegaskan.

 

Atmosfer keberagaman Indonesia sangat terasa dalam museum ini. Banyak produk budaya dari berbagai suku di Indonesia yang dipamerkan. Melihat warisan berharga tersebut, kita sebagai generasi muda patut berbangga karena negara kita ini dianugerahi warna-warni kekayaan budaya yang tidak dimiliki negara lain.

 

Benda-benda historis dalam museum dipajang sesuai dengan wilayah asal benda tersebut dan mereka menjadi ciri khas tersendiri bagi daerah tersebut. Dengan menggunakan sekat-sekat, benda-benda bernilai seni tinggi di dalam museum dikelompokkan ke dalam tiga wilayah yaitu Indonesia Timur, Indonesia Barat, dan Indonesia Tengah.  

 

Indonesia Timur

 

Beberapa benda khas dan unik yang terdapat di wilayah Indonesia Timur diantaranya kapak batu dan busur dan anak panah yang dimiliki Suku Wamena serta ukiran yang dibuat oleh Suku Asmat. Kedua suku tersebut berada di Papua. Suku Wamena biasanya menggunakan kapak batu sebagai alat pembayaran/denda dan peralatan untuk membelah kayu, sedangkan busur dan anak panah digunakan oleh Suku Wamena sebagai senjata untuk berperang dan berburu hewan di hutan. Di sisi lain, Suku Asmat memiliki kerajinan khasnya yaitu ukiran kayu dengan motif yang beragam dan penuh makna.  

 

Indonesia Barat

 

Menilik wilayah Indonesia Barat, produk budaya yang terdapat di daerah-daerah bagian barat Indonesia diantaranya senjata tradisional kujang dan bedog serta wayang golek dari Jawa Barat, tudung saji dari Sumatra Barat yang digunakan sebagai penutup makanan, hiasan dinding benang emas dari Sumatra Barat, lumbung padi kayu dan ijuk dari Sumatra Barat, tameng Suku Nias, tameng dan sumpitan senjata Suku Dayak, mandau senjata Suku Dayak, rumah Suku Dayak, dan permainan congklak dari Madura.  

 

Indonesia Tengah

 

Wilayah Indonesia Tengah memiliki warisan unik berupa kerajinan tangan seperti tas gendong manik-manik dari Kalimantan Timur, kalung batu Kalimantan, kerajinan perak Kendari, hiasan dinding motif Toraja; alat musik seperti alat musik petik dan seruling bambu dari NTB; rumah adat Toraja; dan tameng kayu Kalimantan.

 

Benda-benda bernilai seni tinggi tersebut hanyalah sebagian kecil saja. Tidak cukup jika hanya mendengarkan ceritanya. Masih banyak lagi benda-benda historis yang menakjubkan yang dapat kita lihat secara langsung di museum Istana Cipanas ini.

 

Benda-benda hasil karya suku bangsa tersebut merupakan bagian dari peradaban yang menjadi daya tarik besar para wisatawan. Mungkin benda-benda tersebut kini cukup sulit untuk ditemukan dikarenakan masuknya budaya asing yang perlahan menggerus kebudayaan kita. Dengan mengunjungi museum, kita bisa mengenal warna-warni pesona nusantara dan turut menjaga kelestariannya.  

 

“Dari barat sampai ke timur, kita punya banyak budaya. Itu ciri khas kita. Jangan sampai kekhasan kita ini punah,” kata Duyeh.

 

Keragaman budaya adalah kekayaan yang tak ternilai harganya. Di tengah perkembangan teknologi yang pesat ini, kita harus bertekad kuat dan berusaha untuk melestarikan budaya yang menjadi warna Indonesia ini. Cintai budaya nusantara, kunjungi Museum Istana! (RVS-Humas Kemensetneg)

 

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           1           0           0           0