PIDATO AWAL JABATAN, 20 Oktober 2009

 
bagikan berita ke :

Senin, 16 November 2009
Di baca 1237 kali

 

PIDATO AWAL JABATAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PADA ACARA

PELANTIKAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN PERIODE 2009-2014

DI GEDUNG MPR/DPR, SENAYAN, JAKARTA

PADA TANGGAL 20 OKTOBER 2009

 

 

 

 

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

 

Assalaamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh,

 

Salam sejahtera untuk kita semua,

 

Yang saya hormati, Saudara Ketua, para Wakil Ketua, dan segenap anggota Majelis Pemusyawaratan Rakyat Republik Indonesia,

 

Yang saya hormati, Bapak Baharuddin Jusuf Habibie, mantan Presiden Republik Indonesia, Bapak Try Sutrisno, mantan Wakil Presiden Republik Indonesia, Bapak Muhammad Jusuf Kalla, mantan Wakil Presiden Republik Indonesia,

 

Yang saya muliakan, para Kepala Negara, Kepala Pemerintahan, dan Utusan Khusus dari negara-negara sahabat,

 

Yang saya hormati, para Ketua, para Wakil Ketua, dan anggota Lembaga-lembaga Negara,

 

Yang Mulia, para Duta Besar serta para pimpinan organisasi internasional,

 

Yang saya hormati, para Gubernur, Kepala Daerah seluruh Indonesia,

 

Saudara-saudara sebangsa dan setanah air,

 

Hadirin sekalian yang saya muliakan,

 

Hari ini, dengan penuh rasa syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT, saya dan Saudara Prof. Dr. Boediono baru saja mengucapkan sumpah di hadapan Majelis Pemusyawaratan Rakyat Republik Indonesia, sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, untuk mengemban amanah rakyat lima tahun mendatang. Pada kesempatan yang bersejarah dan insya Allah penuh berkah ini, saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pimpinan dan anggota MPR RI, pimpinan dan anggota DPR RI, pimpinan dan anggota DPD RI, beserta pimpinan dan anggota Lembaga-lembaga Negara lainnya masa bakti 2004-2009 yang telah bersama-sama bekerja keras membangun bangsa dan negara kita menuju masa depan yang lebih baik.

 

Kepada Saudara Muhammad Jusuf Kalla, Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2004-2009, yang telah mendampingi saya selama lima tahun terakhir, saya ucapkan terima kasih dan penghargaan atas jasa dan pengabdian Saudara, baik kepada Pemerintah maupun kepada bangsa dan negara. Pengabdian Saudara tercatat abadi dalam sejarah perjalanan bangsa dan akan dikenang sepanjang masa.

 

Kepada segenap jajaran Kabinet Indonesia Bersatu Masa Bakti 2004-2009, saya ucapkan pula terima kasih dan penghargaan saya, atas upaya yang sungguh-sungguh dalam menjalankan dan menyukseskan program-program pembangunan nasional yang sarat dengan tantangan dan permasalahan yang rumit.

 

Saudara-saudara,

 

Kita baru saja melewati periode sejarah 2004-2009, yang penuh dengan tantangan. Hari ini, bangsa Indonesia patut bersyukur dan berbesar hati. Di tengah gejolak dan krisis politik di berbagai wilayah dunia, kita tetap tegak dan tegar sebagai negara demokrasi yang makin kuat dan stabil. Di tengah badai finansial dunia, ekonomi Indonesia tetap tumbuh positif, dan diprediksi akan mengalami pertumbuhan nomor tiga tertinggi di dunia. Di tengah maraknya konflik dan disintegrasi di belahan dunia lain, bangsa Indonesia semakin rukun dan bersatu.

 

Karena itu, tepatlah kalau dalam beberapa hari ini di berbagai televisi internasional muncul tayangan, yang menyebut bangsa kita sebagai remarkable Indonesia, bangsa yang dinilai berhasil dalam mengatasi krisis dan tantangan yang berat, dan kompleks 10 tahun terakhir ini.

 

Namun, semua itu janganlah membuat kita lengah, lalai, apalagi besar kepala. Ingat: pekerjaan besar kita masih belum selesai. Ibarat perjalanan sebuah kapal, ke depan, kita akan mengarungi samudra yang penuh dengan gelombang dan badai.

Di luar Indonesia, resesi perekonomian global belum sepenuhnya usai. Perdagangan dan arus investai dunia belum pulih. Sementara itu harga minyak dan berbagai komoditas masih berfluktuasi, yang dapat mengancam stabilitas dan kepastian ekonomi kita. Oleh karena itu, walaupun gejala perbaikan perekonomian dunia mulai terlihat, namun kita tidak boleh berhenti untuk terus memperkuat sendi-sendi perekonomian kita, seraya tetap melanjutkan upaya nasional untuk meminimalkan dampak dari krisis dunia dewasa ini.

 

Di dalam negeri kita bersyukur, reformasi telah berjalan makin jauh, namun masih belum tuntas. Upaya untuk membangun good governance dan memberantas korupsi mulai membuahkan hasil, namun masih perlu terus ditingkatkan. Kemiskinan sudah banyak berkurang, namun upaya peningkatan kesejahteraan rakyat perlu terus dilanjutkan.

 

Pengalaman menunjukkan, setiap prestasi yang kita capai biasanya akan disusul oleh tantangan-tantangan baru. Tetapi saya percaya, semua tantangan itu, baik yang sudah kita ketahui, maupun yang belum dapat kita bayangkan, akan dapat kita hadapi dan atasi bersama. Insya Allah, bangsa Indonesia akan terus maju, meningkatkan kehidupannya yang lebih baik.

 

Saudara-saudara,

 

Tahun ini, kita menyaksikan rakyat Indonesia telah menentukan pilihannya dalam Pemilihan Umum yang berlangsung secara damai dan demokratis. Ini adalah kali ketiga kita mampu menyelenggarakan Pemilu secara langsung, umum, bebas, rahasia, serta jujur dan adil. Kita semua mampu melaksanakan kompetisi politik dengan penuh etika dan kedewasaan.

 

Dalam pemilihan umum, kalah atau menang adalah hal yang biasa. Dalam demokrasi, kita semua menang. Demokrasi menang. Rakyat menang. Indonesia menang. Berkaitan dengan itu, pada kesempatan yang baik ini, saya ingin menyampaikan rasa hormat kepada Ibu Megawati Soekarnoputri dan Bapak Prabowo Subianto, serta Bapak Muhammad Jusuf Kalla dan Bapak Wiranto, atas partisipasi aktif dan kegigihan beliau-beliau sebagai calon Presiden dan Wakil Presiden dalam Pemilu Tahun 2009. Mereka adalah putra-putri bangsa, yang ikut berjasa memekarkan kehidupan demokrasi di tanah air kita.

 

Hari ini, saya mengajak segenap komponen bangsa untuk kembali bersatu dan bersama-sama membangun masa depan kita semua. Dengan semangat baru dan kebersamaan, mari kita songsong pembangunan lima tahun ke depan dengan penuh optimisme dan rasa percaya diri.

 

Dalam menjalankan amanah rakyat lima tahun mendatang, saya bersama Wakil Presiden, telah menetapkan program 100 hari, program satu tahun, dan program lima tahun ke depan. Esensi dari program pemerintahan lima tahun mendatang, adalah peningkatan kesejahteraan rakyat, penguatan demokrasi, dan penegakan keadilan, prosperity, democracy and justice.

Peningkatan kesejahteraan rakyat merupakan prioritas utama. Kita ingin meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui pembangunan ekonomi yang berlandaskan keunggulan daya saing, pengelolaan sumber daya alam, dan peningkatan sumber daya manusia. Ekonomi kita harus tumbuh semakin tinggi. Namun, pertumbuhan ekonomi yang kita ciptakan adalah pertumbuhan yang inklusif, pertumbuhan yang berkeadilan, dan pertumbuhan disertai pemerataan.

 

Kita juga ingin membangun tatanan demokrasi yang bermartabat, yaitu demokrasi yang memberikan ruang kebebasan dan hak politik rakyat, tanpa meninggalkan stabilitas dan ketertiban politik. Kita juga ingin menciptakan keadilan yang lebih baik, ditandai dengan penghormatan terhadap praktek kehidupan yang non-diskriminatif, persamaan kesempatan, dengan tetap memelihara kesetiakawanan sosial dan perlindungan bagi yang lemah.

 

Saudara-saudara,

 

Untuk mewujudkan cita-cita kita semua, utamanya dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat, memperkuat demokrasi dan meningkatkan keadilan, ada sejumlah kunci sukses yang perlu kita pedomani dan jalankan bersama.

 

Pertama, jangan pernah kita menyerah dan patah semangat. Ingat, segala keberhasilan monumental bangsa kita, dari revolusi, pembangunan nasional, reformasi, penyelesaian berbagai konflik, termasuk penanganan tsunami, semua ini hanya bisa dicapai dengan keuletan dan semangat tak kenal menyerah. Sebagaimana sering saya sampaikan dalam berbagai kesempatan, kita harus selalu mengobarkan semangat Harus Bisa! Can do spirit!

 

Ke depan, dengan semangat Indonesia Bisa, kita akan menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah krisis dunia. Dengan semangat inilah kita akan menegakkan good governance dan membasmi korupsi. Dengan semangat ini pulalah, kita akan terus mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat kita.

 

Kunci sukses kedua, adalah perlu terus menjaga persatuan dan kebersamaan. Dalam demokrasi, kita bisa berbeda pendapat, namun tidak berarti harus terpecah belah. Dalam demokrasi yang sehat, ada masanya kita berdebat, ada masanya kita merapatkan barisan. Dalam menghadapi berbagai tantangan dunia yang kian berat, para pemimpin bangsa, apapun warna politiknya, harus bisa terus menjaga kekompakan, mencari solusi bersama, dan sedia berkorban untuk kepentingan bangsa yang lebih besar. Oleh karena itu, dalam melanjutkan pembangunan bangsa yang tidak pernah sepi dari tantangan, dan dalam melaksanakan reformasi gelombang kedua 10 tahun mendatang, marilah terus kita pupuk dan perkokoh persatuan dan kebersamaan kita.

 

Kunci sukses yang ketiga adalah kita harus bisa menjaga jati diri kita, ke-Indonesia-an kita. Yang membedakan bangsa Indonesia dari bangsa-bangsa lain adalah budaya kita, way of life kita, dan ke-Indonesiaan kita. Ada identitas dan kepribadian yang membuat bangsa Indonesia khas, unggul dan tidak mudah koyak. Ke-Indonesiaan kita tercermin dalam sikap pluralisme atau kebhinekaan, kekeluargaan, kesantunan, toleransi, sikap moderat, keterbukaan, dan rasa kemanusiaan. Hal-hal inilah yang harus selalu kita jaga, kita pupuk dan kita suburkan di hati sanubari kita, dan di hati anak-anak kita. Inilah modal sosial dan potensi nasional yang paling berharga.

 

Hadirin yang saya muliakan,

 

Rakyat Indonesia yang saya banggakan,

 

Mengakhiri pidato ini, saya mengajak segenap rakyat Indonesia, untuk terus melangkah maju sebagai sebuah bangsa yang besar, rukun, dan bersatu. Bangsa yang senantiasa tegak dan tegar menghadapi tantangan, berlandaskan empat pilar kehidupan bernegara, yaitu Pancasila, NKRI, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika.

 

Kepada para tamu negara-negara sahabat yang berada di tengah-tengah kita, terimalah salam persahabatan bangsa Indonesia. Atas nama rakyat dan Pemerintah Indonesia, saya juga akan mengambil bagian sebagaimana disampaikan oleh Bapak Taufik Kiemas tadi untuk mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Sultan Brunei Darussalam, Paduka Yang Mulia, Sultan Hassanal Bolkiah, Presiden Timor Leste, Yang Mulia, Jose Ramos Horta, Perdana Menteri Singapura, Yang Mulia, Lee Hsien-Loong, Perdana Menteri Australia, Yang Mulia, Kevin Rudd dan Perdana Menteri Malaysia, Yang Mulia, Dato Seri Mohamad Najib Tun Hj.Abdul Razak. Saya juga mengucapkan selamat datang kepada Utusan Khusus dari Thailand, Republik Korea, Amerika Serikat, Republik Ceko, Sri Lanka, Selandia Baru, Jepang dan Philipina. Kedatangan sahabat-sahabat internasional dalam inaugurasi hari ini merupakan simbol goodwill dan kehormatan yang tiada taranya bagi bangsa Indonesia.

 

Kepada dunia internasional, saya ingin menegaskan bahwa Indonesia akan terus menjalankan politik bebas aktif, dan akan terus berjuang untuk keadilan dan perdamaian dunia. Indonesia akan mengobarkan nasionalisme yang sejuk, yang moderat dan penuh persahabatan, sekaligus mengusung internasionalisme yang dinamis.

 

Indonesia kini menghadapi lingkungan strategis yang baru, dimana tidak ada negara yang menganggap Indonesia musuh, dan tidak ada negara yang dianggap Indonesia sebagai musuh. Dengan demikian, Indonesia kini dapat dengan leluasa menjalankan all directions foreign policy dimana kita dapat mempunyai a million friends and zero enemy. Indonesia akan bekerja-sama dengan siapapun yang memiliki niat dan tujuan yang sama, utamanya untuk membangun tatanan dunia yang damai, adil, demokratis dan sejahtera.

 

Indonesia akan terus berada di garis depan, dalam upaya untuk mewujudkan tatanan dunia yang lebih baik. Kami akan terus menjadi pelopor dalam upaya penyelamatan bumi dari perubahan iklim, dalam reformasi ekonomi dunia, utamanya melalui G-20, dalam memperjuangkan Millenium Development Goals, dalam memajukan multilateralisme melalui PBB, dan dalam mendorong tercapainya kerukunan antar peradaban, harmony among civilization.

Di tingkat kawasan, Indonesia akan terus berikhtiar bersama negara-negara ASEAN lainnya, untuk mewujudkan Komunitas ASEAN, dan menjadikan Asia Tengara sebagai kawasan yang damai, sejahtera dan dinamis.

 

Akhirnya, kepada segenap rakyat Indonesia di manapun saudara berada, sekali lagi, saya mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang telah saudara berikan kepada saya dan Prof. Boediono, untuk melanjutkan kepemimpinan nasional lima tahun mendatang. Mari kita lanjutkan kerja keras dan kerja cerdas kita, guna mencapai prestasi pembangunan yang lebih baik lagi di masa depan.

 

Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT, senantiasa memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kita, dalam membangun bangsa dan negara, menuju bangsa yang sejahtera, demokratis, dan berkeadilan.

 

Terima kasih.

 

Wassalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

                                 

Biro Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Mensesneg Bidang Dukungan Kebijakan,

Sekretariat Negara RI