Presiden Bicarakan Peningkatan Ekspor dan Kawasan Industri Tekstil Terintegrasi

 
bagikan berita ke :

Kamis, 21 November 2019
Di baca 2051 kali

Presiden Joko Widodo bertemu dengan pengurus dan anggota Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) dan Asosiasi Produsen Serat Sintesis dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI), di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, 21 November 2019. Pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya yang digelar pada 16 September 2019.

"Ini tindak lanjut dari pertemuan kita di bulan September yang lalu dan kita harapkan dengan kabinet yang baru ini bisa kita sambungkan lagi apa yang telah kita bicarakan," kata Presiden dalam sesi pengantar pertemuan tersebut.

Terdapat beberapa hal yang dibahas Presiden bersama dengan jajaran API dan APSyFI, yakni yang pertama mengenai upaya meningkatkan ekspor pertekstilan Indonesia dan yang kedua mengenai investasi pengembangan kawasan industri tekstil yang terintegrasi.

"Kita sudah mulai siapkan sebuah kawasan, yang dulu ingin dibangun adalah apparel park atau sebuah kawasan dari mulai bahan baku sampai nantinya industrinya semuanya berada di satu tempat," imbuh Presiden.

Selain itu, Presiden juga membicarakan soal produk maupun bahan tekstil impor yang menyebabkan produk-produk dari industri tekstil nasional sulit bersaing. Hal tersebut menjadi perhatian penuh Presiden Joko Widodo.

"Ternyata di situ banyak masuk barang-barang yang diproduksi oleh industri tekstil kita yang menjadi pesaing berat pada saat dijual di pasar," tambah Kepala Negara, seperti dilansir dari siaran pers Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Erlin Suastini.

Mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut ialah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, dan Juru Bicara Presiden M. Fadjroel Rachman. (Humas Kemensetneg)



Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0