Presiden Ingin Konsep JIIPE Gresik Diterapkan di Tempat Lain

 
bagikan berita ke :

Jumat, 09 Maret 2018
Di baca 771 kali

Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerjanya ke Gresik sore ini, Jumat 9 Maret 2018, meresmikan pembangunan Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE). JIIPE ini merupakan konsep penggabungan kawasan industri, pelabuhan, dan permukiman yang terintegrasi satu dengan lainnya.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengaku tertarik dengan konsep kawasan ini. Kawasan yang berlokasi di Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur tersebut menyediakan sejumlah fasilitas dan akses dari area pelabuhan ke area pabrik dan industri.

"Kenapa saya senang dengan kawasan Ini? Inilah kawasan yang terintegrasi. Ada pelabuhan, ada kawasan industri. Ini juga ada power plant dan pelabuhan," kata Presiden.

Menurutnya, kawasan industri yang terintegrasi seperti JIIPE perlu diperbanyak agar lapangan kerja semakin terbuka. Presiden juga mengungkap bahwa dalam operasinya, JIIPE ini bekerja sama dengan pelaku usaha kecil dan juga lingkungan pondok pesantren.

"Saya hargai bahwa JIIPE ini juga bekerja sama dengan ponpes, saya hargai itu. Cara kerja sama seperti yang dilakukan JIIPE bisa ditiru," ucapnya.

Berdasarkan rilis Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin disebutkan bahwa JIIPE yang terdiri atas pelabuhan dengan luas 400 hektare, kawasan industri 1.761 hektare, dan kawasan permukiman seluas 800 hektare ini diharapkan dapat terus bekerja sama dengan para pelaku usaha kecil untuk mendorong perekonomian.

"Saya titip kawasan industri untuk mengajak UKM untuk bekerja sama. Jangan sampai besar sendiri, yang kecil ditarik. Inilah ekonomi Pancasila yang kita kembangkan. Tidak ada ruginya menarik yang kecil dan yang menengah," tuturnya.

Selain itu, Kepala Negara sekali lagi berpesan kepada jajaran terkait untuk berbenah dengan memperbaiki proses perizinan yang masih dianggap berbelit. Sebab, berulang kali ia menyampaikan bahwa kunci untuk mendorong perekonomian Indonesia ialah dengan menaikkan ekspor dan mendorong masuknya investasi ke Indonesia.

"Apa yang jadi kelemahan kita harus dibenahi seperti urusan perizinan yang terlalu lama. Investasi itu membuka lapangan pekerjaan seluas mungkin. Kalau mengurus izin terlalu lama, siapa yang mau buka pabrik di Indonesia?" ucap Presiden.

Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo. (Humas Kemensetneg)

 

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0