Pagi ini, Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo menerima kunjungan resmi Presiden Republik Nauru, Baron Divavesi Waqa, beserta istrinya, Louisa Corallie Waqa. Kedatangan keduanya disambut langsung oleh Presiden di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat, 8 Agustus 2017.
Kunjungan Presiden Republik Nauru ini merupakan kunjungan yang pertama ke Indonesia. Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, menggambarkan pertemuan antara presiden kedua negara berlangsung dengan terbuka dan sangat bersahabat.
"Presiden Nauru mengatakan, 'we are friend of Indonesia'," ujarnya yang mendampingi Presiden Joko Widodo dalam pertemuan tersebut.
Dalam pertemuan tersebut, keduanya sempat membicarakan soal perubahan iklim dan tantangan yang dihadapi oleh negara-negara Pasifik, seperti dilansir dari rilis Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.
"Nauru ini adalah negara kepulauan kecil, masalah climate change menjadi masalah yang sangat menantang, terutama naiknya level air laut," Retno menjelaskan.
Persoalan perubahan iklim ini merupakan isu penting bagi Nauru dan sejumlah negara-negara kepulauan kecil lain di Pasifik. Naiknya air laut dapat menyebabkan pulau-pulau mereka akan tenggelam.
"Kepentingan negara kecil di Pasifik juga merupakan kepentingan Indonesia. Oleh karena itu, kita tunjukkan keberpihakan kita terhadap kepentingan negara-negara kepulauan kecil," ucapnya.
Selain itu, keduanya juga sepakat untuk meningkatkan kerja sama yang utamanya di bidang maritim dan pengelolaan sumber daya kelautan. Salah satu isu yang dibahas ialah mengenai pencurian ikan di perairan masing-masing negara.
"Presiden menyampaikan bahwa kita akan membantu dalam bentuk capacity building untuk dua isu tersebut," ujar Retno.
Presiden Nauru sendiri mengundang Indonesia untuk hadir dalam perayaan 50 tahun kemerdekaan Nauru. Rencananya perayaan tersebut akan dilakukan pada bulan Januari mendatang.
"Presiden sudah memutuskan bahwa Menkopolhukam agar hadir mewakili Indonesia sekaligus membawa tim ekonomi yang akan menindaklanjuti fokus kerja sama yang dibahas kedua presiden," ucapnya. (Humas Kemensetneg)