Presiden Jokowi Bertemu AHY di Istana Bogor

 
bagikan berita ke :

Kamis, 23 Mei 2019
Di baca 1013 kali


Presiden Joko Widodo pada Rabu pagi, 22 Mei 2019, bertemu dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

Pertemuan keduanya berlangsung sekitar pukul 09.37 WIB di ruang kerja Presiden. Baik Presiden Jokowi maupun AHY tampak mengenakan pakaian batik dan memulai pembicaraan dengan hangat.

AHY yang selepas pertemuan memberikan keterangan mengatakan bahwa pertemuan tersebut dimaksudkan sebagai upaya untuk menjalin komunikasi antara Presiden Jokowi dengan SBY untuk berbagi pandangan mengenai kondisi bangsa beberapa waktu terakhir. Kedua pihak memiliki komitmen yang sama untuk mewujudkan Indonesia yang semakin baik, maju, adil, dan sejahtera.

"Komunikasi yang terjalin ini sebagai wujud harapan bahwa Bapak Presiden Jokowi dan Bapak SBY bisa terus menjalin tali silaturahmi dan komunikasi, utamanya dalam mendiskusikan berbagai hal situasi bangsa dewasa ini," katanya.

Ia melanjutkan, Presiden Jokowi meminta kepada AHY untuk dapat menjadi pihak penghubung antara dirinya dengan SBY mengingat SBY yang hingga saat ini masih mendampingi Ibu Ani Yudhoyono menjalani perawatan di Singapura.

"Karena keterbatasan ruang dan waktu dari Bapak SBY yang sampai saat ini masih berada di Singapura untuk mendampingi Ibu Ani yang menjalani perawatan kanker darah di Rumah Sakit Singapura, oleh karena itu Bapak Presiden Jokowi meminta saya untuk menjadi jembatan komunikasi dengan Bapak SBY," jelas AHY sebagaimana dilansir dari siaran pers Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.

AHY juga menyampaikan kepada Presiden mengenai harapannya agar seluruh pihak dapat melakukan konsolidasi dan merajut persatuan setelah Pemilu 2019 ini usai. 

"Jangan sampai akibat kontestasi politik yang keras kemudian negara kita seolah terbelah ke dalam dua kubu yang tidak akan pernah bertemu kembali. Kita adalah sesama anak bangsa yang mencintai rasa aman, rasa damai, mencintai demokrasi, dan kebebasan yang bertanggung jawab di negeri ini," ungkapnya. (Humas Kemensetneg)


Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0