Presiden Jokowi Jawab Soal Pertanyaan kepada Presiden dan Kapolri di Twitter

 
bagikan berita ke :

Rabu, 08 Februari 2017
Di baca 7136 kali


Di hadapan para jurnalis di pusat perbelanjaan MCM di Kota Ambon, Rabu malam, 8 Februari 2017, Presiden sempat berkelakar soal pertanyaan yang ditujukan kepada dirinya lewat linimasa Twitter tersebut. Sebab, sekarang ini sudah sangat banyak pertanyaan dari para netizen lainnya yang juga ditujukan kepada dirinya. Bahkan, tagar #SayaBertanya sempat menjadi trending topic di media sosial dengan input 140 karakter tersebut.

"Sekarang semua jadi bertanya kepada Presiden dan Kapolri, iya kan? Banyak pertanyaan tentang segala soal. Lalu saya sendiri bertanyanya kepada siapa? Itu tadi guyonan ya," ucapnya.

Lebih lanjut, dalam rilis Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin disebutkan Kepala Negara mengomentari bahwa segala hal yang berkaitan dengan urusan kenegaraan alangkah baiknya dimusyawarahkan dan dibicarakan dalam forum tertutup. Pembicaraan yang dilakukan dengan cara tersebut diyakini Presiden dapat lebih produktif dan menghasilkan solusi yang nantinya akan disampaikan kepada masyarakat.

"Saya kira akan lebih baik apabila semua hal yang berkaitan dengan negara itu dirembuk atau dibicarakan dalam forum tertutup untuk kemudian dicarikan solusi dan disampaikan kepada masyarakat, saya kira yang bagus seperti itu," ujarnya.

Hal serupa itu sebelumnya telah dilakukan Kepala Negara ketika menerima permohonan audiensi dari Presiden Republik Indonesia ke-3 B.J. Habibie dan juga Wakil Presiden Republik Indonesia ke-6 Try Sutrisno. Permohonan audiensi dari kedua tokoh bangsa tersebut sebelumnya dilayangkan secara resmi melalui Kementerian Sekretariat Negara. Dalam pertemuannya pada 19 Januari 2017 tersebut, kedua tokoh bangsa memberikan sumbangsih pemikiran terkait persoalan bangsa kepada Presiden Joko Widodo.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden tak lupa mengingatkan masyarakat untuk menjaga ketenangan dan ketertiban baik itu menjelang maupun pada masa tenang Pilkada itu sendiri. Tentunya ia tidak menginginkan adanya keributan ataupun permasalahan yang dapat memicu perpecahan di kalangan masyarakat. 

"Ya yang namanya hari tenang semua harus tenang. Jangan sampai ada percikan ribut-ribut sekecil apapun," tuturnya. (Humas Kemensetneg) 


Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
27           11           15           16           17