Presiden Jokowi : Perwira Remaja TNI dan POLRI Harus Miliki Mental Kuat

 
bagikan berita ke :

Selasa, 26 Juli 2016
Di baca 1304 kali

Presiden menyampaikan,  anak-anak muda di Indonesia harus disiapkan memiliki mentalitas yang siap berkompetisi, siap bersaing dan tidak takut bersaing serta mentalitas yang mau bekerja keras. "Mentalitas dengan disiplin yang sangat kuat, tetapi sebagai orang timur kita juga harus memiliki kesantunan dan budi pekerti yang baik," ucap Presiden.

 

Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin menjelaskan dalam rilis nya, Presiden meyakini pembaharuan dan refomasi di penegak hukum sebagai penjaga kamtibas di masyarakat bisa dilakukan jika hal-hal tersebut di atas bisa dimiliki oleh calon pemimpin seperti Capaja.

Dengan mental yang kuat, lanjut Presiden, maka mental-mental pungutan liar (pungli) dapat hilang. "Mentalitas bisa melayani masyarakat dengan cepat itu yang ditunggu. Kita ini berhadapan dengan mentalitas antarnegara dari yang lambat menjadi cepat, yang tidak tersistem menjadi tersistem, dari yang dulu ragu-ragu bersaing sekarang berani berkompetisi. Itulah yang kita inginkan ke depan dari anak-anak muda kita di TNI dan POLRI," kata Presiden.

 

Pernyataan itu Presiden sebutkan saat menjawab pertanyaan seorang Capaja Akademi Kepolisian, Noovera Prabarningrum, yang menanyakan tentang implementasi revolusi mental.

 

Capaja: Calon Pemimpin Masa Depan

 

Dalam arahan yang disampaikannya di Gedung Sabang Merauke, Akademi Angkatan Udara, Yogyakarta, Presiden mengingatkan kepada seluruh Capaja bahwa mereka adalah calon pemimpin di masa yang akan datang. Oleh karena itu, Presiden berharap agar setiap langkah yang mereka lalui benar-benar diperuntukkan untuk bangsa dan negara.

 

"Saya ingatkan bahwa dalam meniti karir sebagai perwira, kalian adalah pemimpin-pemimpin masa depan. Pastikan langkah kalian merupakan sikap seorang ksatria dan loyalitas penuh kepada bangsa dan negara," ucap Presiden di hadapan 720 Capaja TNI dan Polri.

 

Lebih lanjut, Presiden turut menghimbau agar para Capaja mampu mengemban tugas yang diberikan dengan ikhlas dan dilandaskan pada semangat pantang menyerah. Selain itu, Presiden juga berharap agar setiap Capaja memiliki jiwa rela berkorban serta selalu siap bila sewaktu-waktu ditugaskan.

"Karena setiap penugasan adalah proses pendewasaan setiap anggota TNI dan Polri," tambah Presiden.

Tantangan bagi para Perwira

 

Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya kesiapan para perwira dalam menghadapi tantangan di masa datang. Konektivitas antarwilayah merupakan tantangan dan tugas pertama bagi para perwira yang Presiden berikan.

 

"Untuk sekarang ini, konektivitas di Tanah Air belum sepenuhnya terwujud. Tanpa konektivitas, persatuan tidak akan kokoh. Tugas kalian, para perwira, untuk memastikan konektivitas seluruh Tanah Air dapat terwujud," terang Presiden.

 

Tidak sampai di situ saja, jiwa prajurit para Capaja benar-benar akan diuji. Tantangan besar lain yang ada di hadapan mereka ialah peredaran narkoba, korupsi, terorisme, dan lain sebagainya. "Selain itu yang harus diwaspadai adalah peredaran narkoba, korupsi, terorisme, premanisme, dan konflik sosial intoleransi yang terjadi di masyarakat," sebut Presiden.

 

Presiden Joko Widodo turut menginstruksikan para Capaja untuk mampu bekerja cepat dan mau berbenah diri terhadap segala kekurangan. Hal itu merupakan usaha dalam menghadapi segala gangguan nasional di masa datang yang menurut Presiden akan semakin kompleks.

 

"Untuk itu, prajurit TNI dan Polri harus bersifat cepat dengan kinerja yang profesional. Jadikan kritik masyarakat untuk perbaikan kinerja kita. Semua itu dilakukan untuk mengukir prestasi dan mampu menyelesaikan pekerjaan," jelasnya.

 

Ketika menutup arahan nya, Presiden berharap agar para perwira mampu berdiri dan mengayomi semua golongan serta mampu menjadi pemimpin yang berguna bagi bangsa dan negara.

 

Berdasarkan penuturan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo sebelum pembekalan oleh Presiden, Capaja yang berjumlah 720 orang tersebut terdiri dari 420 orang dari TNI dan 300 orang dari Polri.

 

Adapun rinciannya adalah sebanyak 221 orang dari Akademi Militer, 91 orang dari Akademi Angkatan Laut, dan 108 orang dari Angkatan Udara. Sementara dari Polri terdiri dari 251 orang yang berasal dari Akademi Kepolisian dan 49 orang dari taruni Akademi Kepolisian.

 

Hadir dalam acara tersebut Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, dan Kapolri, Jenderal Pol. Tito Karnavian serta para Kepala Staf Angkatan. (Humas Kemensetneg)

 

 

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0