Presiden Jokowi : PPP Tidak Boleh Tergores dan Terpecah

 
bagikan berita ke :

Jumat, 08 April 2016
Di baca 812 kali

Demikian disampaikan oleh Presiden Joko Widodo pada acara Pembukaan Muktamar VIII PPP yang diselenggarakan di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Jumat, 8 April 2016, sebagaimana dilansir Tim Komunikasi Presiden, Ari Dwipayana.

 

Presiden mengatakan, bahwa, "Saya yakin, PPP cukup dewasa untuk melakukan konsolidasi internal. Kalau ada gesekan sedikit-sedikit tidak apa tapi harus segera diselesaikan. Saya yakin, PPP cukup matang untuk menyelesaikan setiap perselisihan dengan 'islah'".

 

Lebih lanjut Presiden berpesan, agar jangan menghabiskan energi untuk perdebatan yang tidak produktif dan jangan habiskan energi untuk konflik yang tidak perlu. "Saya berharap sudah tidak ada lagi yang datang ke Menteri Hukum dan HAM. Kalau ke istana memperkenalkan pengurus yang baru," kata Presiden. 

 

Presiden mengingatkan, bahwa persaingan yang terjadi saat ini bukan lagi antar kota, antar provinsi, tapi telah memasuki persaingan antar negara. Kini, lanjut Presiden, kita telah memasuki era kompetisi pada tingkat ASEAN, yakni Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). "Inilah kompetisi yang harus kita hadapi, bukan di dalam negeri kita. Jangan habiskan energi kita untuk hal yang tidak produktif," ucap Presiden. 

 

Presiden juga menggarisbawahi, bahwa persaingan dalam politik hanyalah satu kali dalam lima tahun, setelah itu bersama-sama lagi membangun bangsa. Di dalam pemilihan Presiden pun seperti itu, setelah bertarung kembali bersama lagi. "Saya dengan Mas Prabowo juga baik. Saya ke rumah Mas Prabowo dan Mas Prabowo ke Istana," ujar Presiden. 

 

Presiden mengharapkan PPP semakin mengukuhkan peran strategisnya demi melahirkan kemajuan Indonesia. "Pemerintah akan menghormati dan menyambut baik setiap sumbangsih yang diberikan oleh PPP," tutur Presiden.

 

Di awal sambutannya, Presiden menyebutkan dua alasan kehadirannya, yakni karena kehadiran KH. Maimun Zubair, dan alasan kedua adalah ditandatanganinya undangan oleh Ketua Umum PPP versi Munas Bandung, Surya Dharma Ali dan Sekretaris Jenderal PPP, Romahurmuziy yang menandakan islah "Jadi saya datang pada sore hari ini," ungkap Presiden.

 

Tema Muktamar ke-8 Partai Persatuan Pembangunan adalah "Satu PPP untuk Indonesia yang Mandiri, Berdaulat, dan Berkepribadian"

 

Turut hadir mendampingi Presiden, Ketua Majelis Syari'ah DPP PPP, KH. Maimun Zubair, Ketua DPD, Irman Gusman, Menteri Dalam Negeri, Tjahyo Kumolo, Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, dan Sekretaris Jenderal PPP, Romahurmuziy. (Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0