Presiden Jokowi: WIEF Harus Gunakan Kekuatan Islam untuk Mengubah Ekonomi Dunia

 
bagikan berita ke :

Selasa, 02 Agustus 2016
Di baca 639 kali

Karena itu, Joko Widodo mengajak seluruh delegasi untuk dapat menggunakan beberapa kekuatan yang paling fundamental. Kekuatan pertama adalah kekuatan pemuda-pemudi muslim. Islam adalah agama dengan demografi terbaik dibanding agama lain, karena memiliki jumlah usia muda paling tinggi. Menurut Jokowi saat ini merupakan masa paling menguntungkan karena Islam mayoritas diisi oleh usia-usia produktif "Rata-rata usia muslim di dunia adalah 23 tahun, sementara non muslim adalah 30 tahun," paparnya.

 

Kekuatan lain bagi negara-negara Islam yakni keuangan syariah. Jokowi menjabarkan, bahwa sistem keuangan syariah telah menjadi industri global dengan nilai multi triliun. Selain itu, Jokowi juga melihat bahwa Islam juga memiliki kekuatan besar dalam budaya. Bagaimana budaya muslim mampu memberikan kontribusi guna membawa dunia ke era ekonomi yang baru. Fashion, arsitektur serta jenis kesenian lain memliki potensi besar untuk dikembangkan.

 

Akan tetapi Jokowi juga mengingatkan, bahwa masyarakat muslim dunia juga harus menghadapi sebuah tantangan yang besar. Pengangguran, media, dan persepsi dunia terhadap islam menjadi penentu keberhasilan ekonomi negara-negara muslim, "Dalam banyak komunitas muslim, kita menderita karena angka pengangguran yang masih tinggi terutama bagi para pemuda kita. Kita belum memiliki kekuatan di media, sosial, teknologi. Lebih jauh, kita belum memenangkan persaingan persepsi tentang Islam," tegas Jokowi dihadapan para delegasi.

 

Ia juga menambahkan, bahwa hal ini lah yang perlu diwaspadai dan dicari solusinya bersama dalam World Islamic Economic Forum kali ini, "Dan bila kita tidak mendidik masyarakat kita, maka dunia akan meninggalkan kita dibelakang”.

 

Ini merupakan kali kedua WIEF diadakan di Indonesia. Acara yang diselenggarakan pada 2-4 Agustus 2016 ini dihadiri beberapa perwakilan negara muslim seperti Pakistan, Malaysia, Republik Tajikistan, dan Kerajaan Yordania. Acara WIEF ke-12, Jakarta, Indonesia ini juga akan mengangkat beberapa pembahasan lain seperti produk halal, teknologi yang inovatif, serta pembangunan infrastruktur. (Humas Kemensetneg)

 

 

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0