Presiden: Reformasi Fundamental Sektor Kesehatan Harus Dipercepat

 
bagikan berita ke :

Jumat, 14 Agustus 2020
Di baca 925 kali

Pada Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2020 dan Pidato Kenegaraan dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Kemerdekaan RI yang digelar Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Jumat (14/8), Presiden Joko Widodo menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada para dokter dan perawat, serta seluruh petugas di rumah sakit, di laboratorium, di klinik-klinik kesehatan, dan dirumah isolasi, kepada tokoh masyarakat, para relawan, awak media, aparat TNI dan Polri, serta para ASN di pusat dan di daerah yang telah luar biasa berjuang menghambat penyebaran Covid-19.

“Dengan peristiwa pandemi ini, maka reformasi fundamental di sektor kesehatan harus kita percepat. Orientasi pada pencegahan penyakit dan pola hidup sehat harus diutamakan. Penguatan kapasitas SDM, pengembangan rumah sakit dan balai kesehatan, serta industri obat dan alat kesehatan harus diprioritaskan. Ketahanan dan kapasitas pelayanan kesehatan harus kita tingkatkan secara besar-besaran,” ucap Presiden Joko Widodo.

Begitu pula halnya dengan ketahanan pangan, pemerintah menjamin kelancaran rantai pasokan makanan dari hulu produksi sampai hilir distribusi, ke seluruh wilayah negeri. Efisiensi produksi pangan, peningkatan nilai tambah bagi petani, penguatan koperasi, dan metode korporasi petani juga akan terus ditingkatkan.

Upaya besar pun telah dan sedang dilakukan untuk membangun kemandirian energi. Pada tahun 2019, Indonesia sudah berhasil memproduksi dan menggunakan B20. Di tahun 2020 ini mulai produksi B30 sehingga dapat menekan nilai impor minyak negara di tahun 2019.

Selain itu, hilirisasi bahan mentah yang lain juga terus dilakukan secara besar-besaran. Batu bara diolah menjadi methanol dan gas. Beberapa kilang dibangun untuk mengolah minyak mentah menjadi minyak jadi, dan sekaligus menjadi penggerak industri petrokimia yang memasok produk industri hilir bernilai tambah tinggi.


Foto: Muchlis Jr. - Biro Pers Sekretariat Presiden


Presiden menyampaikan prinsip yang sama juga digunakan dalam membangun kawasan-kawasan industri lainnya, termasuk pembangunan super koridor ekonomi Pantai Utara Jawa. Demikian juga Kawasan Industri Batang serta Subang-Majalengka yang sedang dikembangkan dalam waktu singkat dan dirancang untuk mampu mengundang investasi berkualitas, yang bersinergi dengan UMKM, yang memberikan nilai tambah signifikan untuk perekonomian nasional, serta menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.

“Oleh karena itu, ekosistem nasional yang kondusif bagi perluasan kesempatan kerja yang berkualitas harus kita bangun. Penataan regulasi harus kita lakukan. Regulasi yang tumpang tindih, yang merumitkan, yang menjebak semua pihak dalam risiko harus kita sudahi,” kata Jokowi.

Presiden menyampaikan semua upaya tersebut didedikasikan untuk perekonomian nasional yang adil, untuk kepentingan rakyat yang sudah bekerja, untuk kepentingan yang sedang mencari kerja, untuk mengentaskan kemiskinan, dengan menyediakan kesempatan kerja yang berkualitas seluas-luasnya. (DEW-Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0