Reformasi Polri adalah Kunci Menghadapi Persaingan

 
bagikan berita ke :

Sabtu, 02 Juli 2016
Di baca 670 kali

Mengawali sambutannya, Presiden memberikan ucapan selamat kepada Polri sekaligus mengapresiasi seluruh anggota Polri atas kerja keras yang ditunjukkan selama ini. "Saya mengucapkan selamat Hari Bhayangkara ke-70 bagi seluruh pimpinan dan seluruh anggota Polri di manapun berada. Saya juga ingin memberikan penghargaan dan apresiasi kepada anggota Polri yang penuh keberanian menumpas terorisme, melawan bandar narkoba, dan juga bekerja keras menangani kasus-kasus kriminal yang disorot masyarakat," ucap Presiden yang pada acara tersebut tampak mengenakan batik berwarna coklat. Demikian sebagaimana dilansir Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.

Presiden melanjutkan, walaupun tantangan yang dihadapi Polri ke depannya akan jauh lebih berat, dirinya yakin bahwa Polri akan tetap mampu mengemban tugas dengan baik asalkan memenuhi dua syarat.

"Syaratnya ada dua. Yang pertama, menjaga kekompakan di internal Polri. Yang kedua, keberanian kita untuk mereformasi diri," ungkap Presiden.

Reformasi Polri adalah sebuah keniscayaan. Bahkan, Presiden menyebut bahwa reformasi yang dilakukan oleh Polri adalah kunci untuk menghadapi persaingan di masa yang akan datang. Apabila reformasi tersebut dilakukan Polri dengan penuh kesungguhan, Presiden meyakini bahwa kepercayaan masyarakat terhadap Polri akan semakin meningkat.

"Saya ingin menekankan bahwa reformasi Polri adalah kunci menghadapi persaingan masa depan kita. Reformasi dari hulu sampai hilir, mulai dari sistem rekruitmen sampai dengan pelayanan Polri pada masyarakat, mulai dari perubahan pola pikir sampai perubahan perilaku setiap anggota Polri. Muaranya adalah perubahan sikap dan perilaku yang lebih profesional, lebih berintegritas, dan penuh tanggung jawab. Dengan cara itu, saya yakin kepercayaan rakyat kepada Polri akan semakin meningkat," terang Presiden.

Secara lebih detail, Presiden kemudian mengungkapkan beberapa hal yang harus menjadi prioritas Polri untuk berbenah diri. Presiden menginginkan reformasi Polri yang betul-betul tercermin dalam wajah pelayanan Polri kepada masyarakat.

"Tidak ada lagi pungutan, tidak ada lagi makelar kasus, tidak ada lagi diskriminasi dalam penegakan hukum maupun dalam perlindungan masyarakat. Selain itu, sebagai Bhayangkara negeri, yang tidak kalah penting ialah kemauan Polri, keikhlasan Polri, untuk menekan ego sektoral dan memperkuat kerja sama antar lembaga seperti dengan KPK dan dengan kejaksaan. Kejahatan hanya bisa diberantas kalau kita bersatu," ucap Presiden penuh semangat.

Menutup sambutannya, Presiden Joko Widodo berharap dan mendoakan Polri agar mampu berbenah diri menghadapi persaingan masa depan dan semakin dicintai oleh rakyat Indonesia. "Semoga di Hari Bhayangkara yang ke-70, Polri mendapat berkah Ramadhan sehingga makin handal, makin dicintai rakyat, dan reformasi internal Polri berputar semakin cepat," tutupnya.

Presiden Joko Widodo yang pada acara tersebut didampingi oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo tiba di Mabes Polri sekitar pukul 17.10 WIB. Presiden dan Ibu Negara disambut langsung oleh Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti beserta istri, Ibu Nining Badrodin Haiti.

Acara syukuran Polri yang mengambil judul "Dengan Memperkuat Soliditas, Profesionalisme, dan Revolusi Mental, Polri Siap Mengamankan Kebijakan Pemerintah" tersebut turut dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla beserta istri, sejumlah Menteri Kabinet Kerja, dan para petinggi Polri.

Acara tersebut dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Quran yang dilanjutkan dengan sambutan selamat datang oleh Kapolri. Selain itu, film "Joni Sok Jagoan" yang merupakan pemenang film pendek dalam Police Movie Festival 2016 turut diputar mengiringi acara makan malam bersama. (Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0