Rehabilitasi Teroris Kita Kurang Bagus

 
bagikan berita ke :

Rabu, 16 Maret 2016
Di baca 613 kali

Menurutnya masalah rehabilitasi ini membuat jaringan terorisme tetap terjaga meski berada dibalik jeruji, “Saya pernah menangani sewaktu operasi kamp militer di Janto, Aceh, itu semua dilaksanakan tokoh-tokoh nya merencanakan di LP Cipinang saat itu. Abubakar Baasyir, Aman Abdurahman, Iwan Darmawan Rokis, semua ada disitu. Dulmatin pun datang kesitu,” ujarnya saat ditemui wartawan. “Itu yang saya bilang rehab kita ini masih kurang bagus,” tambahnya.

 

Tito mengungkapkan, bahwa masalah rehabilitasi juga terlihat pada kasus bom Thamrin. Dalam penyelidikan yang dilakukan oleh densus, ditemukan bahwa perencanaan aksi teror tersebut justru dilakukan di Nusa Kambangan.

 

Dalam kesempatan tersebut, Tito juga berharap akan ada kegiatan penanganan rehabilitasi yang lebih mumpuni, “Pasca kegiatan hukum mereka keluar dari penjara itu harus ada kegiatan-kegiatan tertentu, termasuk bagaimana ada treatment kepada mereka agar mereka tidak melakukan aksinya lagi, atau mereka tidak mempengaruhi, atau setelah dilepas mereka tidak kembali ke jaringannya,” tegas Tito. Menurutnya ini harus dilakukan oleh semua pihak, bukan hanya pemerintah saja. (Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0