Sambut Nuzulul Qur’an, Kemensetneg Gelar Pengajian

 
bagikan berita ke :

Kamis, 06 April 2023
Di baca 884 kali

Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) menggelar ceramah keagamaan islam dalam rangka menyemarakan Ramadan pada Kamis (6/4). Kegiatan yang berlangsung di Aula Serbaguna Gedung III Kemensetneg ini bertema “Indahnya Meraih Nuzulul Qur’an” dengan menghadirkan Adiwarman Azwar Karim sebagai pengisi ceramah.

Agussalim selaku kepala Biro Sumber Daya Alam (SDM) menjelaskan kegiatan yang berlangsung rutin setiap minggu dalam bulan Ramadhan bertujuan untuk meluruskan niat menambah pengetahuan dan memberikan manfaat dalam rangka mencari ilmu untuk meraih keberkahan dalam bulan suci Ramadhan, terutama agar menjadi individu yang lebih baik.

“Mari kita sejenak meluruskan niat dalam rangka mencari ilmu dan pengetahuan dalam bulan suci Ramadhan agar mendapat keberkahan yang melimpah, terutama dalam menjalankan ibadah yang baik untuk menjadi individu yang baik pula,” jelas Agussalim.


Adiwarman Azwar Karim menyampaikan bahwa bulan Ramadan sebagai bulan yang penuh dengan kebaikan karena terjadi dua peristiwa penting yaitu turunnya Al Qur’an dari lauhul mahfudz ke langit dunia disebut lailatul qadar karena lebih baik dari seribu bulan, serta peristiwa turunnya Al Qur’an dari langit menuju gua hira dikenal sebagai Nuzulul Qur’an sehingga ramadan disebut sebagai bulan yang istimewa.

“Terjadi dua peristiwa dalam bulan Ramadan sehingga disebut sebagai bulan yang istimewa, yakni Lailatul Qadar malam yang lebih baik dari 1000 bulan dimana Al Qur’an diturunkan dari lauhul mahfudz menuju langit, kemudian turunnya Al Qur’an dari langit ke gua hira yang dikenal sebagai Nuzulul Qur’an,” ungkap Adiwarman.


Sebelum menutup ceramah, Adiwarman turut menjelaskan bahwa tugas manusia dalam bulan suci Ramadan adalah mengontrol hawa nafsu dari segala jenis kemaksiatan. Karena puasa tidak boleh dilaksanakan secara asal–asalan melainkan dengan niat penuh untuk ibadah, agar terhindar dari hal – hal yang dapat membatalkan puasa.

“Puasa juga bukan hanya menahan makan dan minum, melainkan juga memperhatikan lingkungan sekitar terutama bersedekah terhadap orang yang kurang mampu dengan memberikan buka puasa” tutup Adiwarman. (TSP, ART/Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           1           0           0           0