Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, 20 Januari 2011

 
bagikan berita ke :

Kamis, 20 Januari 2011
Di baca 957 kali

SAMBUTAN PENGANTAR

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PADA

SIDANG KABINET PARIPURNA

DI KANTOR KEPRESIDENAN, JAKARTA

TANGGAL 20 JANUARI 2011

 

 

Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera untuk kita semua,

Yang saya hormati Saudara Wakil Presiden, para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, para Gubernur, dan para peserta Sidang Kabinet Paripurna,

 

Alhamdulillah, hari ini kita kembali melaksanakan Sidang Kabinet Paripurna. Agenda utama kita adalah untuk mendengarkan presentasi dari ketiga Gubernur Kepala Daerah,  dalam hal ini adalah Gubernur Papua, Gubernur Papua Barat, dan Gubernur Sulawesi Tenggara, tentang rencana pembangunan daerahnya masing-masing utamanya pembangunan di bidang ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pada tanggal 12 Oktober yang lalu, saya beserta rombongan berkunjung ke Papua Barat karena ada bencana di Wasior. Saya mendarat di Manokwari pada waktu sore hari. Malam harinya saya dan rombongan beserta Gubernur Papua Barat dan Gubernur Papua dengan menggunakan kapal perang  berlayar malam hari selama 8 jam menuju ke Wasior.

 

Kemudian setelah melihat pelaksanaan kegiatan tanggap darurat yang dilaksanakan oleh BNPB serta unsur-unsur daerah beserta TNI POLRI, TNI, dan organisasi yang lain. Saya kembali lagi ke Manokwari tetap dengan menggunakan kapal perang. Dalam perjalanan pulang pergi itulah, kami mendiskusikan langkah-langkah konkret untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat di kedua provinsi, yaitu di Papua dan Papua Barat melalui pembangunan ekonomi. Kemudian sepulang dari Papua Barat, saya dan rombongan singgah di Sulawesi Tenggara, di Kendari. Di samping bershalat Jumat di Kendari, saya gunakan kesempatan itu juga untuk mendiskusikan pembangunan Sulawesi Tenggara ke depan.

Saya berpesan kepada ketiga Gubernur pada saatnya nanti akan saya undang ke Jakarta, dihadapan Sidang Kabinet Paripurna, agar bisa mempresentasikan rencana pembangunan itu terutama hal-hal yang menonjol dan penting untuk mendapatkan back up dari pemerintah pusat.

 

Sebagaimana Saudara ketahui bahwa kita harus memberikan atensi lebih kepada daerah-daerah yang memerlukan resources atau sumber daya, termasuk anggaran untuk mempercepat pembangunannya. Disebut-sebut sebagian provinsi di wilayah timur Indonesia. Disebut-sebut pula sejumlah kabupaten di wilayah barat dan tengah Indonesia, karena mereka memiliki karakteristik, ragam persoalan, dan tantangan yang berbeda. Sudah pada saatnya apa yang menjadi rencana dari daerah itu sendiri kita sukseskan dengan memastikan bahwa kolaborasi pembangunan itu berjalan dengan baik. Ternyata keberhasilan pembangunan ekonomi bukan hanya ditetapkan oleh anggaran pembangunan, tetapi banyak faktor: konsep yang benar, rencana yang baik, manajemen dan kepemimpinan yang efektif, kolaborasi dari semua unsur, sinergi antara pusat dan daerah, dan sebagainya. Itulah yang ingin kita lakukan ke depan, dengan harapan lebih banyak lagi yang bisa kita capai.

 

Khusus Papua dan Papua Barat, sejalan dengan pertumbuhan perekonomian dan peningkatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Kita juga bisa meningkatkan anggaran di kedua provinsi itu. Sebagai contoh, tahun 2009, untuk Papua Barat, kita menganggarkan 7,16 trilliun, sedangkan Papua 16,5 trilliun. Ini sama dengan 23,6 triliun. Sedangkan kalau kita melihat angka penerimaan pemerintah dari Freeport misalnya,  tahun 2009 itu 10,2 trilliun. Jadi, kita menganggarkan tambahan dari apa yang kita miliki dari Freeport sebanyak sekitar 6 trilliun. Tetapi tahun 2010, angkanya berubah lagi, kita menerima dari Freeport 14,4 trilliun dalam catatan ini, yang saya terima dari Menteri Keuangan. Sedangkan spending kita untuk Papua Barat naik menjadi 8,1 trilliun. Sedangkan untuk Papua naik menjadi 19,8 trilliun, sehingga ini lompatannya cukup tinggi. Dan pada tahun 2011 ini kita anggarkan 20,63 trilliun untuk Papua Barat, kemudian Papua 20,63 trilliun, coba dicek lagi nanti. Saya hanya ingin mengatakan, tolong dicek akurasinya ini. Saya hanya ingin mengatakan bahwa angka itu bertambah besar.  Oleh karena itu, harus betul-betul efektif apa yang kita lakukan antara pusat dengan daerah.

 

Kita patut mendengar yang ingin disampaikan oleh ketiga Gubernur kita, untuk memastikan bahwa rencana daerah, itulah yang harus lebih kita dengar dan dukung, karena mereka yang lebih tahu situasi dan persoalan yang dihadapi. Dengan harapan, sinergi itu betul-betul berjalan dengan baik.

 

Saudara-saudara,

 

Hari ini saya akan memberikan kesempatan kepada masing-masing Gubernur untuk mempresentasikan dalam durasi kurang lebih 30 sampai 40 menit, dan tidak kita buka diskusi interaktif karena bisa sampai subuh, tetapi nanti rencana yang akan disampaikan oleh para gubernur. Saya harap di bawah koordinasi Menteri Koordinator, Menteri-Menteri teknis, bisa membahas lebih lanjut, misalkan infrastructure, misalnya transportasi, misalnya energi, misalnya pertanian, misalnya perikanan, program kelautan, industri dan sebagainya, nanti tapi tidak disini. Yang penting, mari kita pahami dulu konsep dan rencana dari pembangunan daerah itu, dan kemudian nanti tentu ada saya minta pandangan dari Wakil Presiden, dan saya tutup dengan arahan saya, baik kepada para Gubernur maupun kepada jajaran kabinet.

 

Demikianlah Saudara-saudara, pengantar dan setelah ini, setelah break sebentar, saya persilakan nanti, mulai dari Gubernur Papua, kemudian Papua Barat, kemudian Sulawesi Tenggara untuk melaporkan rencananya masing-masing. Demikian.

 

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.