Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna tentang Reformasi Birokrasi, 12 Mei '10

 
bagikan berita ke :

Rabu, 12 Mei 2010
Di baca 1186 kali

SAMBUTAN PENGANTAR

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PADA ACARA

SIDANG KABINET PARIPURNA

TENTANG REFORMASI BIROKRASI

KANTOR PRESIDEN, 12 MEI 2010

 

 

Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Salam sejahtera untuk kita semua,


Saudara Wakil Presiden yang saya hormati,

Hadirin peserta Sidang Kabinet Paripurna yang saya muliakan,

Alhamdulilah, hari ini kita dapat kembali mengikuti Sidang Kabinet Paripurna dengan satu agenda dan agenda ini amat penting, yaitu Reformasi Birokrasi.

 

Barangkali di antara kita ada yang bertanya mengapa harus amat sering kita mendiskusikan, merumuskan satu kebijakan dan menjalankan berbagai upaya untuk membuat birokrasi kita menjadi lebih baik. Dan saya yakin saudara pun telah mendapatkan jawabannya.

 

Dari sekian banyak isu, sekian banyak masalah yang kita hadapi dalam pembangunan di negeri ini, kalau saya boleh menyebut yang paling pokok adalah reformasi birokrasi. Pemerintahan yang kita harapkan bisa menjalankan tugas secara efektif dan efisien, serta yang menjalankan kewajibannya atas dasar prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik atau good governance.

 

Kalau dalam 4,5 tahun mendatang, masa bakti Kabinet Indonesia Bersatu II yang tersisa ini kita benar-benar bisa meningkatkan efektivitas birokrasi kita, bisa membangun good governance, lebih dari separuh persoalan dapat kita atasi. Dan dampaknya akan menyentuh ke segala sendi kehidupan di negeri ini, terutama di bidang pembanguan, ekonomi, sosial, politik, pelayanan publik, stabilitas, tegaknya hukum dan keadilan, dan sebagainya.

 

Oleh karena itu, sebelum kita mendengarkan presentasi dari menteri terkait, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, dan menteri terkait lainnya, dan sebelum nanti saya memberikan penugasan khusus kepada Wakil Presiden untuk memimpin dan mengkoordinasikan langkah-langkah reformasi birokrasi ini, saya ingin menyampaikan beberapa hal penting sebagai pengantar.

 

Pertama, marilah kita jadikan reformasi birokrasi ini satu agenda dan prioritas yang berlanjut, unfinished agenda. Sasaran yang kita tuju dengan reformasi birokrasi ini, pertama-tama, ini sudah amat populer dan diketahui oleh rakyat kita, agar betul-betul dapat dijalankan good governance, satu pemerintahan, satu birokrasi yang responsif, yang transparan, yang akuntabel, dan yang di atas segalanya bersih dan bebas dari korupsi.

Itu syarat pertama sebetulnya dan belum cukup kalau hanya itu. Kita juga ingin birokrasi kita, pemerintahan kita, pusat dan daerah memiliki kemampuan, capabilities. Yang pertama tadi belum cukup, harus memiliki kemampuan, harus memiliki kapasitas di pusat dan daerah sekali lagi. Dan dalam menjalankan segala kewajiban, dalam menjalankan program, dalam menggunakan anggaran dan sumber daya yang diberikan kepada mereka harus dilaksanakan secara efisien dan efektif. Apalagi kita menuju ke desentralisasi fiskal yang makin luas, di tahun-tahun mendatang.

 

Di tahun-tahun mendatang, jumlah APBN yang kita kelola akan mendekati Rp 1.500 trilyun, jumlah yang sangat besar. Oleh karena itu, program yang dijalankan oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah, oleh birokrasi kita, haruslah program yang tepat, memiliki presisi yang tinggi, dan kemudian keuangan yang dikelola dan dijalankan harus betul-betul optimal, memenuhi prinsip-prinsip optimasi.

 

Saudara-saudara,


Akibat pemerintahan dan birokrasi yang sama-sama kita rasakan, terutama saya rasakan memimpin negeri ini lebih dari 5 tahun, masih ada masalah di sana sini, maka masih terjadi kasus-kasus korupsi. Lebih dari 100 pejabat yang saya izinkan untuk diperiksa oleh penegak hukum. Saya pikir sudah cukup 100, ternyata saya hitung kembali sudah lebih dari 150. Ini bukan prestasi dalam arti sesuatu yang patut kita syukuri, kita prihatin, masih saja ada kasus-kasus seperti itu.

 

Akibat yang lain, banyak hasil atau capaian program yang kita rasakan tidak maksimal. Dunia usaha yang harusnya berkembang baik, agar ekonomi di daerah tumbuh, agar lapangan pekerjaan tercipta, itupun sering tidak berjalan karena urusan perizinan dan pengurusan-pengurusan lain yang sering berbelit, sulit, dan tidak mudah.

 

Pelayanan publik dirasakan juga belum sepenuhnya berjalan baik, masih mengalir kepada saya, SMS dan surat-surat dari saudara-saudara kita di seluruh tanah air, yang merasa masih harus ditingkatkan pelayanan itu.

 

Ada pula birokrasi yang terkontaminasi dengan kepentingan politik yang seharusnya betul-betul harus bebas dari kepentingan politik praktis. Dan banyak pemerintahan kita, birokrasi kita yang menyimpan bom waktu karena ada masalah tidak diselesaikan secara tuntas, suatu saat meledak. Ada satu isu tidak diantisipasi dengan baik, akhirnya juga menjadi masalah yang menimbulkan kerugian yang besar.

Tentu hal semacam ini masih bisa diperpanjang, untuk menyakinkan kita semua memang reformasi birokrasi dan membangun tata pemerintahan yang baik harus terus kita jalankan. Saya sendiri belum puas. Saudara juga belum puas pasti.

 

Sering saya berseloroh, ya masih banyak yang belum beres di negeri ini. Ekonomi kita tumbuh 6%, ada capaian sana, capaian sini. Maknanya apa? Kalau kita bikin beres, banyak hal yang sekarang belum beres, di tahun-tahun mendatang, pastilah dengan izin Allah akan lebih banyak lagi yang bisa kita lakukan. Ini saya minta tanggung jawab kita, benar-benar Saudara-saudara. Untuk ini dan jangan dianggap ini sebagai sesuatu yang biasa-biasa saja, tetapi tugas yang sangat penting untuk kita jalankan. Itu pengantar saya berkaitan dengan agenda yang pertama.

 

Di samping itu, saya ingin menyampaikan hal lain yang boleh disebut sebagai pengantar sidang kabinet ini untuk mengingatkan kembali. Kita harus merespons surat DPR RI yang berkaitan dengan kasus Bank Century. Sambil kita menunggu hasil penyelidikan yang dilakukan oleh KPK. KPK kita kenali sebagai organisasi yang independen, yang obyektif, dan tentu menjadi harapan kita tetap steril dan bebas dari tekanan politik. Kita menunggu tuntasnya penyelidikan yang dilakukan oleh KPK.

 

Tapi saya juga meminta apa yang dilakukan oleh Kepolisian dan Kejaksaan sekarang ini juga dituntaskan sesuai dengan kewenangan Saudara, butir-butir mana yang relevan untuk Saudara respon dan tindak lanjuti. Dan manakala itu sudah tuntas dijalankan segera disampaikan kepada publik, setelah terlebih dahulu melaporkan kepada saya, agar kita menjalankan tugas dan kewajiban kita dengan sebaik-baiknya.

 

Saya berharap juga Kepolisian dan Kejaksaan untuk mengintensifkan upaya, bersama-sama dengan pihak pengadilan, menuntaskan, agar kasus hukum Robert Tantular cs itu betul-betul rampung dan aset yang ada di luar negeri bisa ditarik kembali. Saya juga berharap kejahatan-kejahatan lain yang berkaitan dengan Bank Century, seperti LC bermasalah dan kejahatan-kejahatan sejenis itu, harus juga dituntaskan, karena justru itulah yang terbukti sangat merugikan Bank Century, merusak rasa keadilan dan menyebabkan keonaran di negeri ini.

 

Sama, tuntaskan, kembalikan aset dan uang yang hilang, dan kemudian sampaikan kepada rakyat, segamblang-gamblangnya. Kita tidak ingin ada sesuatu yang terhutang oleh kita. Dengan penuh tanggung jawab, semua pihak harus menjalankannya. Tidak boleh ada yang pick and choose, tebang pilih, semua kita tegakkan, semua kita jalankan demi kebenaran dan keadilan.

 

Itu dua hal yang ingin saya sampaikan sebagai pengantar, Saudara-saudara. Dan setelah ini, saya persilakan untuk dipresentasikan kepada forum ini tentang apa yang akan kita laksanakan dalam meningkatkan efektivitas reformasi birokrasi.

 

Biro Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Mensesneg Bidang Dukungan Kebijakan,

Sekretariat Negara RI