Sambutan Peresmian Patung Proklamator Soekarno-Hatta Bandara Internasional Cengkareng

 
bagikan berita ke :

Rabu, 29 Agustus 2007
Di baca 1804 kali

TRANSKRIPSI
SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PADA ACARA
PERESMIAN PATUNG PROKLAMATOR SOEKARNO-HATTA
BANDAR UDARA INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA, CENGKARENG
29 AGUSTUS 2007

 

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum warahmattulahi wabarakatuh,
Selamat pagi,
Salam sejahtera untuk kita semua,

Yang saya cintai dan saya hormati Putera-puteri Proklamator dan Keluarga Besar Bung Karno dan Keluarga Besar Bung Hatta,
Yang saya hormati Bapak Tri Sutrisno dan para Sesepuh dan Senior, Saudara Menteri Perhubungan dan para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Saudara Wakil Gubernur Banten, Saudara Gubernur DKI Jakarta, Saudara Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Pimpinan TNI,

Hadirin sekalian yang saya muliakan,
Pada kesempatan yang membahagiakan dan insya Allah penuh berkah ini, marilah sekali lagi, kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas rahmat dan ridho-Nya, kita semua masih diberi kesempatan, kekuatan, dan kesehatan untuk melanjutkan karya, pengabdian, dan tugas kita kepada Bangsa dan Negara tercinta. Kita juga bersyukur ke hadirat Yang Maha Kuasa, hari ini bersama-sama hadir di tempat ini untuk meresmikan Patung Proklamator Soekarno-Hatta di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.

Hadirin yang saya hormati,
Bulan ini adalah bulan yang bersejarah bagi Bangsa Indonesia, tepatnya 62 tahun yang lalu, tanggal 17 Agustus 1945, Bangsa Indonesia setelah berjuang dengan kegigihan dan dalam waktu yang lama memproklamasikan kemerdekaan. Dua putera terbaik bangsa, Bung Karno-Bung Hatta mewakili seluruh rakyat Indonesia waktu itu, untuk tampil ke depan berbicara ke seantero dunia bahwa Indonesia telah merdeka. Oleh karena itu, tepatlah apabila pada bulan yang bersejarah, hari-hari yang bersejarah sekarang ini, kita hadir untuk memberikan penghormatan dan penghargaan yang tertinggi kepada Bung Karno dan Bung Hatta dengan antara lain meresmikan Patung Proklamator yang insya Allah akan kita laksanakan.

Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada semua pihak, baik yang memiliki prakarsa untuk mendirikan patung ini, maupun kepada pembuat itu sendiri, pemahat patung kita, Saudara Sunaryo dari Institut Teknologi Bandung, Pimpinan Angkasa Pura II, Pimpinan Daerah dan semua pihak yang memungkinkan patung yang megah ini dapat kita bangun dan insya Allah akan kita resmikan hari ini.

Kita semua tentu tidak pernah melupakan jasa besar kedua Bapak Bangsa ini, kedua Proklamator kita, Bung Karno dan Bung Hatta. Beliau bukan hanya Founding Fathers dari negeri kita. Beliau juga bukan hanya tokoh pergerakan nasional dengan perjuangan dan pengorbanan yang tiada tara, dengan jiwa nasionalisme yang tinggi, yang akhirnya dapat mengantarkan negara kita bebas dari penjajahan, merdeka, dan berdiri tegak sebagai negara yang berdaulat. Beliau juga bukan hanya pejuang kemerdekaan yang secara fisik melakukan perjuangan besar, baik perjuangan diplomasi maupun perjuangan-perjuangan yang lain, waktu itu. Beliau juga bukan hanya tokoh utama pembuat konstitusi kita, Undang-Undang Dasar 1945 dengan pikiran-pikiran besar beliau yang akhirnya saling mengisi, sehingga roh jiwa dari konstitusi kita, terutama pembukaannya sangat dipengaruhi oleh pikiran-pikiran besar para Founding Fathers, utamanya Bung karno dan Bung Hatta. Dan tentunya, beliau juga bukan hanya Presiden pertama kita, Bung Karno dan Wakil Presiden pertama kita, Bung Hatta, tetapi kedua tokoh ini sesungguhnya adalah tokoh besar dunia yang lekat di hati kita, yang akan kita kenang selama-lamanya sebagai tokoh yang mengiringi berdirinya negara kita.

Saya menyeru kepada generasi muda untuk menghormati para pahlawan-pahlawannya, pendahulu-pendahulunya, pemimpin-pemimpinnya, apalagi Proklamator kita, Bung Karno-Bung Hatta. Dengan apa yang saya sampaikan tadi, tepatlah apabila nama beliau diabadikan di banyak bangunan, di persada tanah air kita ini, termasuk yang insya Allah hari ini akan kita lakukan. Setelah diabadikan sebagai nama Bandar Udara kita, hari ini secara resmi kita simbolkan pula kehadiran kedua Proklamator dalam patung megah yang sebentar lagi akan kita resmikan.

Hadirin yang saya muliakan,
Pada kesempatan yang baik ini, saya juga berpesan kepada Saudara Pimpinan PT Angkasa Pura II, Saudara Menteri Perhubungan dan semua pihak untuk betul-betul mengelola, membangun, dan mengembangkan Bandara Internasional Soekarno-Hatta ini menjadi world class airport. Saya dukung penuh upaya Angkasa Pura II dan Departemen Perhubungan untuk mengembangkan infrastruktur dan fasilitas bandara kita ini, agar betul-betul bisa mendukung kepentingan transportasi kita dengan dinamika dan pengembangan ekonomi nasional dan ekonomi kawasan dan dunia yang juga makin tumbuh.

Yang kedua, jadikan bandara ini, bandara terbaik di Indonesia. Predikat terbaik tidak mudah. Tetapi kalau semua pengelola bertekad benar-benar ingin menjadikan the best airport in Indonesia, world class airport, semua itu akan bisa kita wujudkan. Tingkatkan keamanan bandara dengan seluruh kawasannya, tingkatkan pelayanan, services. Yang membedakan satu bandara dengan bandara yang lain adalah kualitas pelayanannya, harus mudah, harus cepat, harus murah dan lebih baik dari waktu ke waktu, better, easier, cheaper and quicker. Kalau itu bisa kita bangun, kita akan bisa berkompetisi dengan bandara manapun, Changi, Kuala Lumpur dan bandar-bandar internasional yang lain. Kembangkan terus kenyamanan, semua nyaman berada di bandara, karena indah, karena asri, karena tertib, karena bersih, karena sistem pendinginannya baik, kemudahan-kemudahan, souvenir shops, dan lain-lain. Tirulah yang baik-baik dari bandar udara di negara manapun, tapi dengan karakter Indonesia.

Tampilkan produk budaya Indonesia yang tidak kalah dengan produk budaya negara mana pun juga. Teruslah kreatif, karena creative economy, heritage economy, culture based economy, ini akan menjadi ekonomi gelombang keempat yang harus kita jemput bersama-sama dan Indonesia punya potensi yang besar untuk mengembangkan ekonomi seperti itu. Berikan contoh Saudara-saudara, yang mengelola bandara ini untuk kita juga menjadi not only pintu gerbang, tapi juga sesuatu yang bisa menjelaskan, inilah Indonesia, bangsa yang besar, bangsa yang punya karakter, bangsa yang punya keunggulan, termasuk keunggulan seni dan budaya.

Bebaskan bandara ini dari praktek-praktek yang mengganggu penumpang, termasuk pungli yang tidak semestinya terjadi. Dalam perjalanan saya ke lokasi ini, ada unjuk rasa tadi di sana, beberapa puluh orang dengan spanduk. Saya cek, saya selalu mengecek apa tema unjuk rasa itu, darimana, karena Pemerintah harus merespon, bagaimana pun mesti ada masalah. Saya cek katanya, nanti dicek yang betul Saudara Pimpinan Angkasa Pura. Katanya berkaitan dengan terminal kedatangan, terminal III kalau nggak salah, yang dianggap ada pungli, ada KKN. Dengarkan betul, terima mereka, terima perwakilan pengunjuk rasa itu. Lakukan pengecekan, kalau betul, perbaiki. Sebab tidak semestinya terjadi, mengganggu nama baik dari bandar udara yang sama-sama akan kita bangun. Kalau semua itu dapat diwujudkan menjadi bandar kelas dunia, bandara yang terbaik, bandara yang memiliki keamanan, pelayanan, keindahan dan yang lain-lain tadi yang termasuk yang bebas pungli, maka Saudara berarti benar-benar menghormati nama besar Proklamator kita, Bung Karno-Bung Hatta dan tepat apabila patung dan nama beliau diabadikan di bandara ini.

Hadirin sekalian,
Yang terakhir, menyimak apa yang disampaikan Saudara Wakil Gubernur Banten tadi, saya mendukung semua upaya Pemerintah Banten untuk mengembangkan wilayahnya. Banten akan menjadi salah satu kawasan pertumbuhan ekonomi yang cepat, growing economic zone. Mengapa? Karena pengembangan Banten tidak bisa dipisahkan dengan dinamika dan perkembangan Jakarta, dan juga satu mata rantai dengan dinamika dan perkembangan Lampung. Oleh karena itu, saya minta Saudara Pimpinan Banten, kalangan dunia usaha di Banten untuk menjalin sinergi sebaik-baiknya dengan pimpinan dan komunitas usaha DKI Jakarta dan Lampung, agar ke semuanya itu menjadi zona pertumbuhan yang saling mendukung dengan sinergi yang sebaik-baiknya.

Contoh yang kita hadapi sekarang, sejumlah antrian yang panjang, penyeberangan Bakaheuni-Merak ini menunjukkan ada satu linkage, antara ekonomi di Lampung, ekonomi di Banten, dan ekonomi di Jakarta. Carikan solusinya segera secara baik, termasuk Saudara Menteri Perhubungan, koordinasikan pula dengan Pimpinan Daerah Lampung dan Jakarta. Saya berharap tentunya dengan kreativitas dan inovasi Pimpinan Banten, kawasan ini akan tumbuh dan berkembang dan jangan sia-siakan kehadiran Bandar Internasional Udara Soekarno-Hatta ini.

Itulah Hadirin sekalian yang dapat saya sampaikan. Dan akhirnya, dengan memohon ridho Tuhan Yang Maha Kuasa serta mengucapkan �Bismillahirrahmanirrahim�, saya resmikan Patung Proklamator Soekarno-Hatta di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.

Sekian.
Wassalamu’alaikum warahmatulahi wabarakatuh

 

*****

 

Biro Pers dan Media
Rumah Tangga Kepresidenan