di Kawasan Ibu Kota Nusantara, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat pagi,
Salam sejahtera bagi kita semuanya.
Yang saya hormati para Menteri, Kepala Otorita dan Wakil Kepala Otorita IKN, Gubernur Kalimantan Timur, Bupati PPU (Penajam Paser Utara), Panglima TNI yang juga hadir bersama kita;
Yang saya hormati Direktur Utama PT Pertamina, Direktur Utama PT Bakrie & Brothers;
Bapak-Ibu sekalian hadirin dan undangan yang berbahagia.
Karena yang hadir di sini banyak yang dari Jakarta, perlu saya beritahu karena mungkin Bapak-Ibu saat mendarat di Balikpapan, kemudian menuju ke Ibu Kota Nusantara sekarang masih memerlukan waktu kurang lebih 2 jam, kelihatan jauh sekali. Tapi Bapak-Ibu ke sini lagi nanti awal Agustus, begitu jalan tolnya jadi, dari Balikpapan menuju ke Ibu Kota Nusantara kira-kira kalau ngebut 30 menit, kalau ndak ngebut ya 40 menit. Dan, nanti di awal Agustus, airport Nusantara selesai, Bapak-Ibu pengin mendarat di Nusantara Airport, ke sini hanya kurang lebih 15 menit. Ini akan berubah semuanya.
Kalau sekarang saya ke sini mungkin sudah lebih dari sepuluh kali, sudah, meskipun muter, tapi juga masih, menurut saya, masih kelihatan dekat. Tapi kalau Bapak-Ibu pertama kali ke sini atau dua kali ke sini terasa jauh sekali, kok enggak sampai-sampai ya. Sehingga yang saya ajak nanti awal Agustus atau pas 17 Agustus silakan datang ke sini.
Yang kedua, saya ingin membandingkan dengan Jakarta. Pagi-pagi tadi saya buka, indeks kualitas udara di Jakarta berapa, angkanya 176, padahal standar kualitas udara yang baik itu berada di angka 0-50. Di Singapura 44, di Melbourne 38, di Paris 38. Terus berapa di Nusantara? Belum ada. Tapi saya meyakini, saya pastikan di bawah 30, feeling saja feeling. Tapi saya cek lagi di Penajam Paser Utara 34, hanya di kotanya PPU, di sini mestinya kurang lebih 20-an mestinya. Tolong Bu Nicke dicek kalau punya alatnya.
Yang ketiga, karena disini banyak hadir saya lihat investor-investor besar, saya ingin menyampaikan bahwa investasi di IKN ini adalah membeli masa depan. Karena yang namanya transformasi ekonomi, ekonomi hijau, energi hijau, itulah yang akan kita kembangkan di sini. Jadi enggak tahu akan disetop kapan mobil-mobil combustion enggak boleh masuk di Nusantara. Nanti yang memutuskan adalah Pak Kepala Otorita, sehingga yang ada hanya electric vehicle yang ada di Ibu Kota Nusantara ini. Sehingga betul-betul kita harapkan kualitas udara di Ibu Kota Nusantara ini betul-betul dibawah 20.
Yang terakhir, saya sangat mengapresiasi, sangat menghargai dibangunannya Nusantara Sustainability Hub oleh kerja sama PT Pertamina dan PT Bakrie, dan juga perusahaan lainnya. Ini akan menarik nantinya perusahaan-perusahaan yang lain, universitas yang lain, untuk bisa bekerja sama di sini, sehingga menjadi sebuah showcase riset negara kita dan pengembangan ekonomi-ekonomi baru, utamanya ekonomi hijau di negara kita.
Dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pada pagi hari ini Peletakan Batu Pertama (Groundbreaking) Nusantara Sustainability Hub secara resmi saya nyatakan dimulai.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.