Sambutan Presiden Joko Widodo pada Pembukaan Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition (IIGCE) Ke-10 Tahun 2024

 
bagikan berita ke :

Rabu, 18 September 2024
Di baca 136 kali

di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Provinsi DKI Jakarta


Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat pagi,

Salam sejahtera bagi kita semua.



Yang saya hormati Menteri ESDM beserta seluruh Menteri yang hadir, Pak Kapolri;
Yang saya hormati pimpinan Komisi VII DPR RI;
Yang mulia para Duta Besar negara-negara sahabat;
Yang saya hormati Ketua Asosiasi Panasbumi Indonesia Bapak Julfi Hadi;
Para gubernur dan kepala daerah yang hadir;
Hadirin dan undangan yang berbahagia.

 

Saya rasa Bapak-Ibu yang hadir di sini sudah jauh lebih tahu dan sudah jauh lebih paham daripada saya tentang keunggulan energi geotermal dibanding jenis-jenis energi hijau lainnya, baik dari sisi kestabilan maupun dari sisi ketidaktergantungan pada musim dan cuaca.

 

Tadi disampaikan oleh Pak Menteri ESDM, saya seingat saya sudah pergi ke tiga lokasi pembangkit listrik tenaga panas bumi. Yang saya heran saat itu, peluangnya besar, artinya banyak investor yang mencari energi hijau, EBT [energi baru terbarukan], dan potensinya ada, 24 ribu megawatt, sudah kita kerjakan, tapi kok tidak berjalan secara cepat. Dan ketahuan tadi, seperti disampaikan oleh Pak Menteri ESDM, ternyata untuk memulai konstruksi, dari awal sampai konstruksi, urusan perizinan bisa sampai 5-6 tahun. Ini yang mestinya paling cepat harus dibenahi terlebih dahulu, agar dari 24 ribu megawatt yang baru dikerjakan hanya 11 persen, itu bisa segera dikerjakan oleh para investor, sehingga kita memiliki tambahan listrik hijau yang lebih banyak.

 

Karena kalau nunggu, bayangkan, nunggu untuk memulai konstruksi saja sampai 5-6 tahun. Itu kalau orang enggak sabar, kalau investornya enggak sabar enggak mungkin mau mengerjakan nunggu sampai enam tahun. Kalau saya, enggak kuat saya, meskipun banyak yang menyampaikan saya sabar, tapi itu untuk nunggu enam tahun enggak kuat.

 

Dan Indonesia sebagai pemilik potensi besar geotermal yang diperkirakan mencapai 40 persen dari potensi dunia, sekali lagi, memiliki banyak peluang untuk dikembangkan, karena saat ini baru 11 persen yang termanfaatkan dari potensi yang ada. Selain itu juga, negara kita Indonesia juga berkomitmen menjadi bagian penting dari langkah-langkah dunia dalam membangun ekonomi hijau, dalam mengembangkan industri hijau, dalam melakukan transisi ke energi hijau. Ini komitmen yang sudah sering saya sampaikan di mana-mana.

 

Tapi kita semua tahu, dalam melakukan transisi hijau, ini setiap pemerintahan di negara berkembang, hampir semua di negara berkembang, dihadapkan pada dilema mengenai keterjangkauan harga. Selalu problemnya di situ. Kemudian, keadilan akses bagi masyarakat. Kemudian juga, pemanfaatan teknologi yang tidak terbuka sehingga tidak optimal. Saya juga paham dunia usaha pasti memiliki hitung-hitungan sendiri, memiliki kalkulasi sendiri, memiliki pertimbangan-pertimbangan, baik urusan turn over, masalah yang berkaitan dengan keuntungan dan yang lain-lainnya. Inilah yang harus dipikirkan bersama.

 

Namun demikian, masalah perubahan iklim ini adalah masalah kita bersama, masalah seluruh isi dunia, baik itu pemerintah di negara maju, baik itu pemerintah di negara-negara berkembang, juga baik itu dari para pengusaha, dari para peneliti, maupun rakyat kecil di seluruh belahan bumi.

 

Oleh karena itu, saya berharap forum ini bisa menghasilkan terobosan-terobosan besar yang bisa menjadi titik tengah untuk berbagi risiko, untuk berbagi beban, dan tentu juga untuk berbagi keuntungan dengan proporsi yang seimbang yang memungkinkan untuk segera diambil keputusan yang memungkinkan untuk segera dilakukan pengerjaan. Karena dalam satu dekade ini mungkin pemilik pembangkit listrik panas bumi setahu saya Pertamina memiliki, PLN memiliki, kemudian Kementerian Keuangan juga ada, plus ada swasta satu atau dua setahu saya. Tadi tambah, sudah tambah lima, saya kira sangat baik, sehingga kita harapkan langkah besar transisi hijau dapat betul-betul kita lakukan bersama-sama untuk mewujudkan kesejahteraan yang inklusif, mewujudkan akses energi yang berkeadilan, dan kehidupan dunia yang lebih baik.

 

Saya rasa itu yang ingin saya sampaikan. Dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pada pagi hari ini secara resmi saya buka Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition Tahun 2024.

 

Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

 


Sumber: https://setkab.go.id/pembukaan-indonesia-international-geothermal-convention-and-exhibition-iigce-ke-10-di-jakarta-convention-center-jcc-senayan-provinsi-dki-jakarta-18-september-2024/