Sambutan Presiden pada Pembukaan BUMN Startup Day Tahun 2022

 
bagikan berita ke :

Senin, 26 September 2022
Di baca 1064 kali

di ICE BSD City, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten

 

Bismillahirrahmanirrahim.

 

Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh,

Selamat pagi,

Salam sejahtera bagi kita semua.

Yang saya hormati Pak Menteri BUMN Bapak Erick Thohir, Pak Sekretaris Kabinet, Pak Wamen BUMN Pak Tiko;

Yang saya hormati Gubernur Banten beserta Bupati Tangerang;

Para Direktur Utama BUMN, para CEO, para co-founder startup;

Bapak-Ibu para undangan yang berbahagia.

 

Dunia sekarang ini pada posisi yang tidak gampang, posisinya betul-betul pada posisi yang semua negara sulit. Lembaga-lembaga internasional menyampaikan tahun ini, tahun 2022, sangat sulit. Tahun depan, mereka menyampaikan, akan lebih gelap.

 

Saat saya bertemu dengan Presiden Putin selama dua setengah jam diskusi, ditambah dengan ketemu dengan Presiden Zelenskyy satu setengah jam saya berdiskusi, saya menyimpulkan perang tidak akan segera selesai, akan lama. Itu berakibat pada kesulitan-kesulitan yang lain, krisis pangan, krisis energi, krisis finansial, COVID-19 yang belum pulih. Akibatnya kita tahu, sekarang ini baru saja saya dapat angka 19.600 orang setiap hari mati kelaparan karena krisis pangan.

 

Tapi, itu dunia. Tetapi untuk Saudara-saudara, saya melihat ini justru ada peluang, ada opportunity yang bisa dilakukan karena ekonomi digital kita tumbuh pesat dan tertinggi di Asia Tenggara. Melompat delapan kali lipat dari 2020 kira-kira Rp632 triliun, melompat menjadi Rp4.531 triliun nanti di 2030. Artinya, peluangnya besar sekali. Ini adalah kesempatan Bapak, Ibu, dan Saudara-saudara sekalian terutama yang muda-muda karena juga pengguna internet di Indonesia itu sudah mencapai 77 persen, 77 persen, dan penggunaannya 8 jam 36 menit setiap harinya coba. Besar sekali potensi yang ada.

 

Startup Indonesia ini tertinggi keenam di dunia. Pertama memang Amerika, India, UK, Kanada, Australia, Indonesia nomor enam. Ini juga sebuah potensi yang besar, yang harus kita kembangkan.

 

Tapi hati-hati, dari kategori yang saya lihat, memang yang paling besar masih di fintech 23 persen, kemudian retail ada 14 persen. Padahal tadi kalau kita lihat, urusan masalah krisis pangan, urusan pangan ke depan ini akan menjadi persoalan besar yang harus dipecahkan oleh teknologi. Itu adalah kesempatan, itu adalah peluang, itu adalah opportunity, dan agriculture hanya 4 persen. Hati-hati, ini ada kesempatan besar di situ. Karena di dalam urusan pangan itu ada yang namanya urusan produksi, ada yang namanya urusan distribusi, ada yang namanya urusan pasar. Di sini ada peluangnya semuanya, urusan distribusi ada, urusan produksinya ada, urusan pasarnya, ada peluang semuanya.

 

Yang namanya urusan pangan ini kan tidak hanya urusan beras saja, komoditas yang lainnya banyak sekali. Sayur, sayur pun juga macam-macam jenisnya. Pangan tidak hanya beras, hati-hati, ada sorgum, ada porang, ada cassava, ada sagu, dan lain-lainnya. Sehingga ini menjadi sebuah peluang besar dan target konsumen dari petani di ladang, dari nelayan di lautan, sampai masuk melompat ke dapurnya ibu-ibu rumah tangga. Peluangnya sangat besar sekali.

 

Juga urusan kesehatan, krisis kesehatan. Kita melihat juga di situ peluangnya juga sangat besar sekali. Kita ini negara dengan 17 ribu pulau, 514 kabupaten/kota, 34 provinsi, apa yang bisa kita lakukan agar kesehatan kita ini bisa melompat? Telemedisin bisa disambungkan, operasi jarak jauh bisa disambungkan dengan platform, dengan aplikasi.

 

Juga yang ketiga, yang selalu ini saya sampaikan, UMKM, UMKM. Hati-hati, kita memiliki 65,4 juta UMKM. Memang masih banyak persoalan, urusan kemasan, urusan kualitas produksi, urusan kapasitas produksi, tetapi di situ baru 19 juta yang masuk ke platform digital sehingga masih ada ruang yang sangat besar untuk bisa kita kerjakan di sana.

 

Hati-hati 80 persen sampai 90 persen startup gagal saat merintis, karena sekali lagi, tidak melihat kebutuhan pasar yang ada. Berangkatnya mestinya dari kebutuhan pasar yang ada itu apa. Yang kedua, juga karena kehabisan dana. Ini nanti fungsinya venture capital, fungsinya BUMN, agar ekosistem besar yang ingin kita bangun ini bisa saling sambung sehingga semuanya terdampingi dengan baik dan bisa tidak gagal untuk masuk ke pasar-pasar, ke peluang-peluang yang ada di negara kita.

 

Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pagi hari ini saya buka BUMN Startup Day Tahun 2022. Terima kasih.

 

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.



Sumber: https://setkab.go.id/pembukaan-bumn-startup-day-tahun-2022-di-ice-bsd-city-kabupaten-tangerang-provinsi-banten-26-september-2022/