Sambutan Presiden pada Peresmian Layanan Bank Emas Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat siang,
Salam sejahtera bagi kita sekalian,
Syalom,
Salve,
Om swastiastu,
Namo buddhaya,
Salam kebajikan.
Yang saya hormati dan saya banggakan Menteri Koordinator Perekonomian Saudara Airlangga Hartarto, Menteri BUMN selaku tuan rumah Saudara Erick Thohir, para Menteri Kabinet Merah Putih yang hadir, Panglima TNI, Kapolri, para Menteri yang hadir, Menteri Keuangan Ibu Sri Mulyani Indrawati, Menteri Perdagangan Saudara Budi Santoso, Menteri ESDM Saudara Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi dan Hilirisasi Saudara Rosan Perkasa Roeslani yang juga Kepala Danantara Indonesia, Menteri Sekretaris Negara Saudara Prasetyo Hadi, Sekretaris Kabinet Saudara Teddy Indra Wijaya;
Yang saya hormati Gubernur Bank Indonesia Saudara Perry Warjiyo, Ketua Dewan Komisioner OJK Saudara Mahendra Siregar, para Direktur Utama Himbara, Dirut BNI, Dirut BRI, Mandiri, para Dirut BUMN lainnya, Dirut Bank Syariah Indonesia Saudara Hery Gunardi, Direktur Utama PT Pegadaian Saudara Damar Setiawan, Ketua Komisi XI DPR RI Saudari Anggia Erma Rini, Ketua Komisi XI DPR RI Saudara Mukhamad Misbakhun;
Yang saya hormati para Duta Besar Negara Sahabat, Perwakilan dari Uni Arab Emirates, dari Swiss, Australia, dari Inggris, Kuwait, Malaysia, Singapura, dan negara-negara yang lain, yang hadir;
Hadirin, Tamu Undangan yang saya hormati semuanya.
Pertama-tama, tentunya tidak henti-hentinya kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Mahakuasa, Tuhan Mahabesar, bagi umat Islam Allah SWT yang memiliki sekalian alam. Hanya kepada-Nya-lah kita berdoa dan hanya kepada-Nya-lah kita meminta pertolongan. Kita bersyukur atas segala karunia yang telah diberikan kepada kita, kepada diri kita dan bangsa kita atas kesehatan yang diberikan sehingga kita dapat berkumpul di ruangan yang baik ini untuk acara yang bersejarah ini, yaitu Peresmian Layanan Bank Emas Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia untuk pertama kali dalam sejarah republik kita yang kita cintai.
Saudara-saudara,
Bulan ini, bulan Februari 2025, boleh dikatakan adalah bulan bersejarah dalam perjalanan bangsa Indonesia kita. Pemerintah yang saya pimpin sekarang telah melakukan beberapa kebijakan strategis sebagai ikhtiar menuju kemandirian ekonomi, menuju Indonesia yang aman, adil, makmur, kuat, berdiri di atas kaki kita sendiri.
Yang pertama, tanggal 17 Februari yang lalu, kita telah mengumumkan kebijakan pemerintah dalam memperkuat ketahanan ekonomi nasional melalui kewajiban penyimpanan devisa hasil ekspor sumber daya alam di dalam negeri. Setiap entitas yang telah menerima penggunaan aset negara dan yang telah menerima kredit dari bank pemerintah diwajibkan menempatkan hasil usahanya, hasil penjualannya di dalam bank-bank nasional Indonesia. Yang menerima kredit dari bank pemerintah diwajibkan untuk menempatkan di bank pemerintah. Hal ini sudah dilakukan oleh banyak negara cukup lama. Dengan langkah ini yang mulai berlaku bulan Maret tanggal 1, maka devisa hasil ekspor kita diperkirakan akan tambah sebanyak USD80 miliar, dolar Amerika, di tahun 2025. Karena kita mulai 1 Maret, diperkirakan satu tahun akan mencapai minimal USD100 miliar devisa kita.
Yang kedua, pada hari Senin tanggal 24 Februari yang baru lalu, kita dengan bersyukur, penuh rasa syukur dan dengan penuh kebanggaan, kita telah meluncurkan suatu dana investasi yang kita beri nama Danantara Indonesia (Daya Anagata Nusantara). Daya energi, kekuatan, Anagata adalah masa depan, Nusantara yaitu tanah air kita. Dana ini, dengan aset yang dikelola, total aset lebih dari USD900 miliar, akan memungkinkan kita untuk mempercepat pembangunan industri kita, industri hilirisasi kita sehingga nilai tambah dari semua sumber daya alam kita, semua produksi kita bisa dipercepat secara signifikan, nilai tambah bisa belasan kali, bisa puluhan kali, bahkan bisa ratusan kali.
Ternyata kekayaan kita besar, potensi kita besar. Pengelolaan kita harus lebih cerdas, lebih teliti, lebih hati-hati, lebih transparan. Tentu hal-hal yang baru, atau hal-hal yang inovatif, atau hal-hal terobosan pasti mengundang pertanyaan. Tapi dengan niat yang baik, dengan tekad yang kuat, dengan belajar dari semua pengalaman, dengan keinginan untuk menegakkan pemerintah yang bersih, yang bebas dari korupsi, kita yakin dan percaya bahwa kekayaan kita akan dijaga karena kekayaan kita adalah milik anak dan cucu kita.
Hari ini, menjelang 80 tahun kita merdeka, dengan bangga, pertama kali dalam sejarah, bangsa Indonesia yang punya cadangan emas keenam terbesar di dunia, untuk pertama kali akan memiliki bank emas. Saya ucapkan terima kasih atas semua pihak yang telah bekerja keras untuk mencapai hari ini. Saya paham bahwa persiapan bank emas ini memakan waktu cukup lama, kalau tidak salah lebih dari empat tahun.
Takdir saya bahwa saya yang resmikan. Sekali lagi, saya harus ucapkan terima kasih, Pak Jokowi. Seharusnya… tolong, Seskab ya, kalau ada program yang jasanya pemerintah sebelumnya banyak, Presiden sebelumnya harus dihadirkan juga.
Mungkin, mungkin besok saya akan ketemu Pak Jokowi, saya akan minta maaf, “Minta maaf, Pak Jokowi, Bapak yang bekerja keras dengan menteri-menteri Bapak, padahal menteri-menteri Bapak banyak yang saya pakai juga.” Kalau sudah timnya bagus ya kan, kenapa harus diganti, gitu lo?! Benar enggak?
Manajer boleh diganti. Kalau timnya, pemainnya masih bagus, ya dipakai terus asal kuat, gitu, kan begitu?! Kalau enggak kuat, ya boleh mundur ya, tapi kayaknya masih kuat nih, ya kan?! Manajer boleh ganti. Kalau pemainnya masih baik, kita pakai terus ya untuk kemenangan bangsa Indonesia.
Ini kayaknya berkahnya banyak ya aku dapat ya. Baru, belum 200 hari aku ya? Tapi kok peresmiannya banyak yang bagus-bagus ini? Terima kasih, para Menteri dan mereka yang bekerja, Dirut BUMN.
Sebetulnya kalau kita lihat ya, Danantara itu sebetulnya itu ya sedikit branding ya, ya branding-nya agak keren, padahal ya BUMN ya itu-itu, ya kan?!
Indonesia ini—kita baru sadar—negara yang kaya. Tadi dikatakan, sekarang produksi kita sudah naik, dari 100 ton setahun sekarang sudah menjadi 160 ton setahun ya, dan sekarang kita perbaiki ekosistem pelayanan. Kita harapkan ini akan mempercepat tabungan dan meningkatkan cadangan-cadangan emas kita.
Saudara-saudara,
Saya kira apa yang tadi saya diperlihatkan sesuatu yang sangat membanggakan. Kita harapkan bahwa ini akan meningkatkan produksi domestik bruto kita ya, kalau tidak salah bisa menambah Rp245 triliun, kemudian akan membuka lapangan kerja 1,8 juta baru, memperluas devisa, membantu menghemat devisa negara karena dari hulu hingga hilir emas akan diolah dan disimpan di dalam negeri dan tidak mengalir ke luar negeri, meningkatkan juga pengendalian stabilitas moneter melalui mekanisme likuidasi likuiditas emas pada bank emas serta melakukukan transaksi emas di dalam negeri.
Sekali lagi, Saudara-saudara, saya ucapkan terima kasih kepada semua unsur yang telah bekerja keras, penghargaan saya kepada Menko Perekonomian, Menteri BUMN, semua Direksi Bank-bank Himbara, Direksi Pegadaian, Bank Syariah Indonesia, dan semua yang telah bekerja keras sehingga hari ini kita memiliki ekosistem Layanan Bank Emas Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia yang merupakan bank emas pertama di Republik kita. Terima kasih.
Dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pada siang hari ini, hari Rabu, 26 Februari 2025, Saya Prabowo Subianto Presiden Republik Indonesia dengan ini meresmikan Layanan Bank Emas Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita sekalian,
Syalom,
Salve,
Om santi santi santi om,
Namo buddhaya,
Salam kebajikan.
Terima kasih.
Merdeka!
Sumber: https://www.presidenri.go.id/transkrip/sambutan-peresmian-layanan-bank-emas-pegadaian-dan-bank-syariah-indonesia/