Sambutan Presiden pada Peresmian Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022

 
bagikan berita ke :

Senin, 03 Januari 2022
Di baca 775 kali

Main Hall Tower I, Gedung Bursa Efek Indonesia, DKI Jakarta

 

 

Bismillahirahmanirrahim.

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Selamat pagi,

Salam sejahtera bagi kita semuanya,

Om Swastiastu,

Namo Buddhaya,

Salam kebajikan.

 

Pertama-tama saya ingin menyampaikan selamat tahun baru 2022.

Bapak/Ibu dan Saudara-saudara sekalian yang saya hormati,


Tahun 2021 merupakan tahun yang kalau kita ingat, betul-betul tahun yang sangat sulit, tahun yang tidak mudah, tahun yang tidak gampang karena di pertengahan Juli 2021, pada saat kasus harian kita mencapai 56 ribu, itulah saat yang betul-betul saya ingat kengerian, yang ada adalah kengerian, karena di Lorong-lorong di halaman rumah sakit semuanya penuh dengan pasien Covid-19. Tetapi alhamdulillah, pada hari kemarin 2 Januari 2022, dari 56 ribu di pertengahan Juli (2021), kemarin berada di angka 174 kasus per hari. Dari 56 ribu, turun menjadi 174 (kasus) per hari. Inilah yang harus kita syukuri dan kita jaga agar tidak terjadi kasus seperti tahun 2021 di pertengahan Juli tadi.

 

Kita juga patut bersyukur, bahwa negara kita kalau dihitung (angka total kasus) dari jumlah total populasi berada di angka 1,6 persen, karena jatuhnya di 4,26 juta. Amerika itu 16,8 (juta kasus). Brasil 10,5 (juta kasus). Rusia 7,2 (juta kasus). India 2,5 (juta kasus). Peringkat kita di 147 dari 220 negara. Ini patut kita syukuri.

 

Dan pada hari ini, juga patut kita syukuri. Saya sudah khawatir nanti akhir tahun target kita 280 juta dosis vaksin bisa disuntikkan kepada seluruh masyarakat tercapai atau tidak. Ternyata, tadi pagi saya cek sudah berada di angka 281.299.690 dosis. Hati-hati, 280 juta dosis yang disuntikkan itu juga bukan barang yang mudah. Menyuntik 280 juta kali dalam waktu satu tahun, bukan barang yang mudah karena geografi kita yang harus vaksinasi dengan perahu, vaksinasi naik sepeda motor, jalan kaki ke atas gunung, bukan sesuatu yang mudah.

 

Vaksinasi anak kita juga sudah mencapai 3,8 juta. Dan hari ini dosis yang pertama sudah 79,6 persen, dosis kedua 54,8 persen. Dan untuk ibu kota-ibu kota provinsi, kota-kota besar yang interaksi antarmasyarakatnya tinggi juga sudah di atas 70 persen. Dan 27 provinsi telah mencapai target dosis pertama di atas 70 persen. Ini kerja keras kita semuanya, pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI, Polri, BIN, seluruh perusahaan-perusahaan swasta, besar maupun menengah-kecil, semuanya bergerak, ormas bergerak, modal kita ada di situ. Kebersamaan, gotong royong inilah modal kita.

 

Kalau kita lihat juga yang berkaitan dengan ekonomi, saya kira pemulihan ekonomi kita ini cukup kuat. Neraca dagang kita surplus US$34,4 miliar. Dalam 19 bulan surplus terus. Belum pernah kita mengalami seperti ini. Ekspor kita juga naik, year-on-year (YoY) 49,7 persen. Impor juga naik, bahan baku, bahan penolong 52,6 persen. Dan ekspor kita kenapa naiknya setinggi itu? Salah satunya karena kita hentikan ekspor raw material, ekspor bahan mentah dari minerba kita yaitu nikel. Yang saya lihat biasanya hanya US$1 miliar sampai US$2 miliar, kemarin akhir tahun sudah hampir mencapai US$21 miliar (US$20,8 miliar). Saya kira keberanian kita menyetop itu hasilnya kelihatan. Oleh sebab itu, kita akan lanjutkan dengan setop bauksit, setop tembaga, setop timah, dan yang lain-lainnya. Hilirisasi menjadi kunci dalam kenaikan ekspor kita.

 

Dan kalau kita lihat ranking competitiveness kita juga naik tiga peringkat. Dalam posisi yang sangat berat seperti 2021, kita bisa naik tiga peringkat ini juga patut syukuri. Di bisnis, 37 ranking kita. Di digital business, (ranking) 53. Ini naik tiga peringkat semuanya.

Kemudian kalau kita lihat juga indikator konsumsi, indikator produksi, ini juga menguat. Keyakinan konsumen kalau dibandingkan dengan Maret (2021) yang 113,8, November (2021) kemarin sudah 118,5.

 

Dan spending index juga sudah naik ke 120,5. Kemudian purchasing managers’ index manufaktur, PMI kita, juga sudah naik menjadi di atas sebelum kita pandemi, 51, sekarang sudah masuk ke angka 53,9.

 

Optimisme melihat angka-angka seperti ini harus kita tunjukkan. Kemudian konsumsi listrik sudah tumbuh juga 14,5 dan 5,7, untuk industri 14,5, untuk bisnis 5,7. Angka-angka seperti ini harus kita lihat. Harian saya dapat angka-angka seperti ini. Inilah yang harus kita tingkatkan di tahun 2022, meskipun kita tahu masih akan banyak tantangan-tantangan yang kita hadapi, baik (Covid-19 varian) Omicron, baik kenaikan inflasi, baik nanti tapering-off, baik kehilangan kontainer di mana-mana, baik negara-negara lain yang mengalami kelangkaan energi yang ini akan mengganggu mungkin ekspor kita. Saya kira tantangan-tantangan itulah yang akan kita hadapi dan saya meyakini dengan semangat kerja keras kita bersama tantangan-tantangan itu akan bisa kita lalui dengan baik.

 

Kita juga patut bersyukur, tadi sudah disampaikan oleh Bapak Ketua OJK, bahwa di bursa sekarang ini ada kenaikan IHSG di 2021 dengan return 10,1 persen. Ini sebuah angka yang lumayan tinggi. Dan kalau dibandingkan dengan Filipina, dengan Malaysia, dengan Singapura, kita juga masih yang paling atas. Singapura di 9,8 (persen). Malaysia minus 3,7 (persen). Filipina minus 0,2 persen. Kita di 10,1 persen. Ini juga patut kita syukuri.

 

Dan jumlah orang yang masuk ke bursa, investor pasar modal, ini juga naik sangat tinggi sekali. Di 2017, di tahun 2017, tadi disampaikan oleh Pak Ketua OJK (sebanyak) 1,1 juta. Hari ini mencapai 7,4 juta investor, utamanya investor-investor ritel, ini yang banyak dari anak-anak muda, milenial, gen-Z, semuanya masuk. Dan kita harapkan ini akan terus membesar dan akan memberikan dorongan kepada pertumbuhan ekonomi negara kita.

Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Kita terus bersemangat untuk bekerja keras menghadapi tantangan-tantangan di tahun 2022 ini, dan kita harapkan kita bisa melaluinya dengan baik.

 

Saya tutup.

Terima kasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.