Sambutan Presiden RI pada Acara Hari Bhayangkara ke 64, 6 Juli 2010

 
bagikan berita ke :

Selasa, 06 Juli 2010
Di baca 748 kali

SAMBUTAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PADA ACARA

HARI BHAYANGKARA KE-64

PADA TANGGAL 6 JULI 2010

DI PERGURUAN TINGGI ILMU KEPOLISIAN, JAKARTA

 

 

 

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

 

Assalaamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

 

Salam sejahtera untuk kita semua,

 

Yang saya hormati Saudara Wakil Presiden Republik Indonesia beserta Ibu Herawati Boediono,


Yang saya hormati para pimpinan dan anggota Lembaga-lembaga Negara,

 

Yang Mulia para Duta Besar Negara-negara Sahabat dan para tamu kehormatan dari Negara-negara Sahabat, para Menteri dan anggota Kabinet Indonesia Bersatu II, Saudara Kapolri, Saudara Gubernur DKI Jakarta, para pimpinan dan anggota Komisi Kepolisian Nasional,

 
Yang saya cintai dan saya muliakan para sesepuh Polri, para Pimpinan Kepolisian Daerah, dan para Muspida yang mengikuti acara ini, segenap keluarga besar Polri yang saya cintai dan saya banggakan,

 

Hadirin sekalian yang saya muliakan,

 

Pada kesempatan yang membahagiakan ini saya mengajak hadirin sekalian untuk sekali lagi memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa. Atas perkenan rahmat dan ridho-Nya kita semua masih diberikan kesempatan sejarah untuk melanjutkan tugas dan pengabdian kita kepada masyarakat, bangsa, dan negara termasuk misi kemanusiaan di dunia.

 

Atas nama negara dan pemerintah, serta secara pribadi, saya mengucapkan Hari Bhayangkara kepada segenap keluarga besar Kepolisian Negara Republik Indonesia di seluruh tanah air. Saya mengucapkan terima kasih dan pengabdian yang Saudara berikan kepada masyarakat, bangsa, dan negara hingga saat ini. Semoga di masa depan Kepolisian Negara Republik Indonesia yang kita cintai bersama semakin berhasil dan semakin berjaya.

 

Hadirin yang saya hormati,

 

Adalah tepat setiap memperingati Hari Ulang Tahun dilakukan sekaligus refleksi, seraya bersyukur ke hadirat Allah SWT atas usia pengabdian yang telah diberikan. Bagi keluarga besar Polri dalam memperingati Hari Bhayangkara tahun ini saya yakini Saudara juga melakukan refleksi.

 

Prestasi dan capaian yang telah Saudara raih harap dipertahankan dan ditingkatkan. Kesalahan dan kekurangan yang masih terjadi harap dikoreksi dan diperbaiki. Dengarkan pandangan, kritik, dan umpan balik dari masyarakat luas untuk meningkatkan kinerja Saudara di waktu yang akan datang. Berbagai pujian, ucapan terima kasih, dan penghargaan dari komponen masyarakat termasuk dari masyarakat internasional, baik langsung maupun tidak langsung, baik terbuka maupun tertutup patut Saudara syukuri dan tolong dijadikan semangat dan motivasi baru untuk berbuat yang lebih banyak dan lebih baik bagi masyarakat, bangsa, dan negara yang sama-sama kita cintai.

 

Hadirin yang saya muliakan,

 

Segenap anggota Polri yang saya cintai dan saya banggakan,

 

Setiap kali saya menghadiri acara penting di jajaran Polri selalu saya ingatkan amanah yang Saudara emban, yang diberikan oleh konstitusi, oleh Undang-Undang Dasar 1945. Ada tiga tugas utama yang Saudara emban.

 

Pertama adalah menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Ini berkaitan dengan law and order, public security yang sangat penting kita tegakkan di negeri ini. Tugas yang kedua adalah melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat, protecting the people, serving the people yang juga tidak kalah pentingnya. Sedangkan tugas yang ketiga adalah menegakkan hukum, law enforcement, fighting crimes, yang tentu menjadi dambaan dari seluruh rakyat Indonesia. Ketiga tugas itulah yang mesti Saudara emban dengan penuh rasa tanggung jawab dan dengan sebaik-baiknya.

 

Rasa aman dan tentram adalah salah satu hak dasar rakyat, basic human need. Mereka memerlukan dalam kehidupan sehari-harinya rasa aman dan tentram. Polri bertugas untuk menjamin rasa aman dan tentram itu sebagaimana rumusan dalam konstitusi kita, melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat kita.

 

Dalam kaitan itu maka sahabat, pendukung, dan juga client serta customer Polri tiada lain adalah penduduk dan masyarakat kita. Sebaliknya musuh Polri, mereka yang benci Polri adalah para pelaku kejahatan, para pengganggu keamanan dan ketertiban, termasuk para perusuh dan perusak adalah yang juga barangkali kurang menyukai Polri, rakyat yang merasa tidak dilindungi, diayomi, dan dilayani dengan baik.

 

Barangkali ada kantong-kantong, komunitas-komunitas tertentu, orang seorang yang merasakan seperti itu, juga barangkali yang tidak menyukai Polri sebagian dari masyarakat kita yang mendapatkan perlakuan tidak baik atau mendapatkan perilaku yang justru melanggar hukum yang dilaksanakan oleh oknum Kepolisian.

 

Saya harus mengingatkan itu semua supaya Kepolisian Negara Republik Indonesia sadar bahwa jauh lebih banyak komponen bangsa kita yang berterima kasih, yang memberikan penghargaan kepada Kepolisian. Namun, sadarilah ada elemen-elemen yang barangkali memerlukan pengayoman, perlindungan dan pelayanan yang lebih baik lagi, dan jelas yang tidak menyukai mereka-mereka yang melakukan berbagai tindak kejahatan sebagaimana yang saya sampaikan tadi.

 

Oleh karena itu dalam mengemban tugas Saudara-saudara para anggota Polri, Saudara senantiasa menghadapi resiko, ancaman, dan juga godaan. Ini menunjukkan sekaligus bahwa peran, fungsi, dan tugas Polri adalah sangat penting dan mulia.

 

Saudara-saudara,

 

Dari apa yang tercantum dalam konstitusi kita, saya pada kesempatan yang baik ini ingin menggaris bawahi berbagai tugas yang penting untuk saudara emban dengan sebaik-baiknya dewasa ini. Disamping tugas-tugas, tugas-tugas konvensional yang saudara lakukan, yang ini memerlukan perhatian khusus dan upaya yang khusus pula.

 

Dalam aspek Kamtibmas kita beharap Polri terus dapat mencegah dan mengatasi huru-hara, kerusuhan, dan perusakan-perusakan. Jaga stabilitas sosial sebagai prasyarat bagi kehidupan masyarakat yang aman, dan tentram sekaligus prasyarat bagi berjalannya pembangunan di negeri ini. Cegah dan atasi kekerasan yang saya pantau, saya lihat masih ada di daerah-daerah pasca Pilkada. Jangan dibiarkan, cegah, dan atasi. Bagi mereka yang menggerakkan aksi-aksi kekerasan itu hukum wajib ditegakkan, sanksi perlu diberikan.

 

Pada aspek perlindungan, pengayoman dan pelayanan masyarakat, lindungi masyarakat kita dari berbagai bentuk kejahatan jalanan. Masyarakat kita harus merasa aman tinggal di negerinya baik siang maupun malam. Lindungi masyarakat kita dari ancaman terorisme yang setiap saat bisa terjadi di negeri ini. Berikan pelayanan yang makin cepat, makin mudah, makin murah, dan makin berkualitas.

 

Saya hargai upaya Polri untuk terus meningkatkan kualitas pelayanannya dengan menggunakan berbagai teknologi informasi yang berjalan selama ini. Berikan perlindungan hukum bagi mereka yang memerlukan. Lindungi warga negara kita dari berbagai tindak pencemaran nama baiknya, itu adalah hak dasar mereka. Mereka juga ingin hidup aman dan tentram dari berbagai bentuk-bentuk pencemaran, fitnah yang meruntuhkan kehormatan dan nama baiknya.

 

Lindungi masyarakat kita dari berbagai bentuk kejahatan penipuan. Kejahatan penipuan makin canggih, lindungi mereka, selamatkan mereka. Dan di atas segalanya berikan atensi khusus pada golongan lemah atau kaum marginal. Mereka barangkali tidak memiliki apapun untuk bisa melindungi, mengamankan, menyelamatkan dirinya dari berbagai tindak kejahatan dan tekanan-tekanan tadi. Polri, saya berharap bisa memberikan atensi yang lebih pada golongan masyarakat seperti itu.

 

Dari aspek penegakan hukum maka di atas segalanya agar pemberantasan korupsi tetap dijalankan dengan sangat intensif. Lanjutkan tugas-tugas untuk penegakan hukum terhadap mereka yang melakukan kejahatan di bidang pajak. Negara kita ingin terus mengurangi hutang luar negeri dengan cara meningkatkan penerimaan dalam negeri. Pajak adalah andalan kita untuk pembiayaan pembangunan dan pembiayaan jalannya pemerintahan umum.

 

Terus lakukan penanggulangan kejahatan terorisme dengan mengutamakan pencegahan, mengutamakan penyelamatan anak bangsa dari aksi-aksi terorisme baik akhirnya direkrut menjadi pelaku ataupun bisa menjadi korban dari terorisme itu dan juga kejahatan narkoba yang berkaitan dengan masa depan generasi muda kita.

 

Saudara-saudara,

 

Jika semua tugas ini dapat dilaksanakan dengan baik oleh jajaran Kepolisian Negara Republik Indonesia, maka warga negara Indonesia, penduduk di negeri ini akan merasa tentram, masyarakat akan merasa aman, dan insya Allah pembangunan akan terus berjalan.

 

Saudara-saudara,

 

Khusus menanggapi kritik masyarakat terhadap Kepolisian yang terjadi akhir-akhir ini, saya meminta segenap keluarga besar Polri untuk tetap tenang, berpikirlah secara rasional, dan tidak perlu emosional. Saya nilai kritik dan bahkan kecaman masyarakat itu sebagian benar, sebagian tidak benar, atau berlebihan.

 

Saya tiap hari menerima ratusan sms sejak tahun 2005 sudah jutaan SMS, dari jumlah sebesar itu banyak aduan, komentar, kritik masyarakat terhadap Polri. Setelah saya telaah sebagian memang benar, tapi sebagian tidak benar, karena kurang informasi atau dilebih-lebihkan atau ada faktor-faktor lain yang jauh dari obyektifitas. Dengan posisi seperti itu maka saya berharap langkah-langkah saudara dalam menghadapi kritik ataupun kecaman dari masyarakat itu jangan gentar.

 

Saya pun sebagai Presiden juga kerap mendapatkan kritik dan kecaman, jadi bukan satu-satunya Kepolisian sebagai sebuah lembaga, maka harapan saya terhadap itu semua, langkah pertama lakukan identifikasi apa saja yang dikritikkan oleh masyarakat, satu, dua, tiga, empat, lima, berapa ketemunya. Kemudian lakukan kajian dan telaah. Jika benar harus diterima secara ikhlas dan kemudian segera lakukan koreksi dan perbaikan. Jika kritik dan kecaman masyarakat itu tidak berdasar dan nyata-nyata tidak benar, lakukan penjelasan dan klarifikasi selengkap-lengkapnya dengan cara-cara yang efektif.

 

Saya tahu, tidak selalu penjelasan Saudara yang lengkap itu bisa diliput secara utuh oleh media massa kita, ulangi lagi, atau pilih wahana lain untuk menjelaskan manakala itu nyata-nyata tidak benar, setelah Saudara juga secara ikhlas menerima kritik dan feedback yang benar adanya.

 

Setelah semua dijalankan, melakukan koreksi, melakukan perbaikan, menjelaskan yang tidak benar, teruslah bergerak menjalankan tugas-tugas Saudara, move on, karena tugas-tugas tidak bisa ditunda, tugas-tugas melayani masyarakat kita memerangi kejahatan, menjaga ketertiban umum harus dilaksanakan sepanjang masa. Saya kira itulah resep satu-satunya untuk menghadapi berbagai kritik, kecaman, maupun hujatan yang datang kepada lembaga Kepolisian ini.

 

TNI sepuluh tahun yang lalu mengalami hal yang sama. TNI juga melakukan hal-hal sebagaimana yang saya lakukan itu, karena saya menjadi bagian dari lembaga itu pada waktu itu. Alhamdulillah, setelah melakukan koreksi perbaikan maka TNI bisa menunjukkan pengabdiannya yang lebih baik kepada bangsa dan negara. Saya yakin Kepolisian negara kita di tengah-tengah prestasi yang tadi dan kemudian menerima kritik, kalau kritik itu benar maka masa depan Saudara akan bertambah cerah, bertambah jaya, dan tugas akan bertambah berhasil.

 

Itulah hakekat reformasi, tidak ada lembaga satupun di negeri ini yang seolah-olah sudah serba sempurna. Semua harus lapang dada manakala dikritik oleh masyarakat atau dikritik oleh lembaga-lembaga pengkritik yang lain. Lebih baik menyadari, melihat kekurangan sendiri daripada terus melihat kekurangan pihak lain dan lupa memperbaiki diri sendiri.

 

Ini adalah keniscayaan dan keharusan dari reformasi yang tengah berjalan dewasa ini. Jika ada anggota Kepolisian yang memang melakukan pelanggaran hukum dan kode etik selesaikanlah secara profesional dan tuntas. Lakukan langkah-langkah itu secara transparan agar masyarakat dan media massa juga bisa mengikutinya.

 

Hukum tidak boleh diletakkan di bawah jiwa karsa. Jika anggota Kepolisian terbukti bersalah berikan sanksi, jika tidak bersalah lindungi dan bersihkan namanya. Dengan demikian Polri akan adil dan bertanggung jawab menegakkan hukum secara tegas, tepat, dan adil di luar dan manakala ada anggotanya yang melakukan hal yang sama itupun dilakukan penegakan hukum yang adil dan tuntas pula.

 

Saudara-saudara,

 

Sebagai Presiden, saya kerap mendapatkan aduan dan permintaan bantuan dari masyarakat termasuk anggota Polri untuk membantu mereka, meringankan mereka, atau seolah-olah Presiden harus mengambil alih proses hukum itu. Sikap dan posisi saya sangat jelas. Saya tidak boleh dan tidak bisa mengintervensi proses penegakan hukum yang dilakukan oleh penegak hukum manapun di negeri ini. Tetapi saya berharap sebagai Kepala Negara tegakkan hukum secara fair, adil, profesional, tidak perlu ada tekanan dari manapun dengan demikian pertanggungjawaban kepada Allah SWT akan mendapatkan ridho karena Saudara benar-benar menjalankan tugas dengan tepat dan benar, dan saya bisa menjalankan amanah saya untuk senantiasa berbuat adil kepada siapapun di negeri ini.

 

Saudara-saudara,

 

Sekali lagi saya percayakan penuh penegakan hukum kepada para penegak hukum. Para penegak hukum sering disebut dengan the silent corp, tidak banyak bicara yang penting menjalankan tugasnya seadil-adilnya, sehingga memberikan rasa ketenangan dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Saya hormat kepada penegak hukum karena tugasnya berat harus membawa keadilan di negeri ini.

 

Akhirnya Saudara-saudara,

 

Saya ingin menyampaikan rasa terima kasih, rasa bangga, dan penghargaan saya kepada segenap anggota Polri atas pengabdian, jasa dan pengorbanan yang Saudara berikan sejak 64 tahun yang lalu hingga hari ini. Dan, saya juga berharap apabila dalam pelaksanaan tugas itu, yang prestasi dan capaiannya tidak terhitung, masih ada kritik dari masyarakat terimalah dengan lapang dada disertai kesediaan untuk melakukan koreksi dan perbaikan. Sekali lagi, selamat bertugas Saudara-saudara. Dirgahayu Kepolisian Negara Republik Indonesia. Sekian.

 

Wassalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

 

 

 

Biro Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Mensesneg Bidang Dukungan Kebijakan,

Sekretariat Negara RI